Ukraina Sebut Serangan Rusia di Laut Crimea Lukai Perwira Mereka
A
A
A
KIEV - Badan Keamanan Keamanan Ukraina atau SBU menuturkan, seorang perwira kontra intelijen militer mereka terluka parah setelah pesawat Rusia menembakkan rudal ke kapal-kapal Ukraina di perairan Crimea.
Ukraina dan Rusia telah saling menyalahkan, setelah Rusia menembaki tiga kapal Ukraina, kemudian menangkap mereka. Konfrontasi tersebut mendorong Ukraina untuk memperkenalkan darurat militer di beberapa daerah, dengan alasan ancaman invasi darat Rusia.
"Menurut informasi operasional yang dikonfirmasi dari SBU, salah satu pesawat serangan Rusia menggunakan dua rudal tempur terarah melawan kapal Ukraina, sebagai akibatnyasalah satu perwira dari SBU terluka parah," kata kepala SBU, Vasyl Hrytsak, seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/11).
"Kejutan sebenarnya adalah kenyataan bahwa melawan dua perahu Ukraina dan kapal tunda kecil, Rusia menggunakan enam kapal FSB dan empat kapal Angkatan Laut, serta helikopter tempur dan pesawat Angkatan Udara Federasi Rusia," sambungnya.
Dia menambahkan bahwa Dewan Keamanan Ukraina akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membebaskan mereka yang ditangkap.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maasmendesak Moskow untuk tetap berpegang pada hukum internasional lagi dan menghormati kedaulatan wilayah negara-negara tetangga, sebagai respon atas insiden di perairain Crimea.
Sedangkan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley kemudian menyebut Moskow yang melakukan pelanggaran terhadap wilayah Ukraina dan mendesaknya untuk mengurangi ketegangan.
Ukraina dan Rusia telah saling menyalahkan, setelah Rusia menembaki tiga kapal Ukraina, kemudian menangkap mereka. Konfrontasi tersebut mendorong Ukraina untuk memperkenalkan darurat militer di beberapa daerah, dengan alasan ancaman invasi darat Rusia.
"Menurut informasi operasional yang dikonfirmasi dari SBU, salah satu pesawat serangan Rusia menggunakan dua rudal tempur terarah melawan kapal Ukraina, sebagai akibatnyasalah satu perwira dari SBU terluka parah," kata kepala SBU, Vasyl Hrytsak, seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/11).
"Kejutan sebenarnya adalah kenyataan bahwa melawan dua perahu Ukraina dan kapal tunda kecil, Rusia menggunakan enam kapal FSB dan empat kapal Angkatan Laut, serta helikopter tempur dan pesawat Angkatan Udara Federasi Rusia," sambungnya.
Dia menambahkan bahwa Dewan Keamanan Ukraina akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membebaskan mereka yang ditangkap.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maasmendesak Moskow untuk tetap berpegang pada hukum internasional lagi dan menghormati kedaulatan wilayah negara-negara tetangga, sebagai respon atas insiden di perairain Crimea.
Sedangkan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley kemudian menyebut Moskow yang melakukan pelanggaran terhadap wilayah Ukraina dan mendesaknya untuk mengurangi ketegangan.
(esn)