Remaja AS Diminta Dokter Bernyanyi Selama Operasi Otaknya
A
A
A
WASHINGTON - Seorang remaja di Washington, Amerika Serikat (AS) diminta tak tidur dan terus bernyanyi selama menjalani operasi otak. Hal itu sebagai upaya untuk mempertahankan kemampuannya memproses suara.
Kira Iaconetti, 19, telah dikenal karena kemampuannya untuk bernyanyi dan akting sejak dia berusia enam tahun. Namun, kemampuannya terancam hilang, ketika dia mulai mengalami kejang setiap kali dia menggunakan bakatnya.
"Itu seperti saklar lampu dimatikan di otak saya," kata Iaconetti. "Tiba-tiba, saya tuli nada, saya tidak bisa memproses kata-kata pada waktunya dengan musik dan saya tidak bisa bernyanyi," ujarnya.
Pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) di Seattle’s Children Hospital mengungkapkan apa yang Iaconetti gambarkan sebagai "lelucon kejam dan sakit". Pemindaian atau scan itu menunjukkan bahwa dia memiliki tumor berukuran besar di lobus temporal kanan otaknya yang bisa membahayakan kemampuannya untuk memproses suara dan menyanyi.
"Tumornya ditemukan karena jenis epilepsi yang sangat tidak biasa yang disebut musicogenic epilepsy," kata ahli bedah saraf yang menangani Iaconetti, Dr Jason Hauptman dalam sebuah pernyataan.
"Kejang ini dipicu oleh mendengarkan musik atau nyanyian, yang merupakan masalah yang tidak menguntungkan bagi Kira karena dia adalah seorang penampil yang suka bernyanyi," ujarnya.
Pihak Seattle’s Children Hospital kemudian membuat rencana untuk mengangkat tumor dan pada saat yang bersamaan, mempertahankan kemampuan Iaconetti untuk bernyanyi.
Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya, Hauptman memilih agar gadis remaja itu bangun saat operasi untuk menyanyi dan menyelesaikan tugas bermusiknya sambil memetakan area otaknya.
Ahli bedah saraf membuat Iaconetti bernyanyi sambil menstimulasi otaknya dengan getaran listrik yang lembut. Hauptman mampu mengidentifikasi area otaknya untuk dihindari selama pengangkatan tumor setiap kali area yang dirangsang menginterupsi kemampuannya untuk mendengarkan dan bernyanyi.
Mereka kemudian melanjutkan untuk memindahkan tumor dengan Iaconetti menyanyikan lagu hits dari Weezer tahun 2001 berjudul “Island in the Sun”. Tim bedah kemudian mulai bernyanyi bersama dengan remaja 19 tahun tersebut.
Iaconetti kembali tidur setelah tumor diangkat. Untuk membuktikan operasinya sukses, dia bisa memainkan gitarnya dan bernyanyi dari tempat tidurnya 48 jam kemudian.
"Ketakutan terbesar saya sebelum operasi adalah bahwa kejang akan menghalangi penampilan," kata Iaconetti dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Philippine Daily Inquirer, Selasa (20/11/2018). “Sekarang, saya ingin kembali ke panggung, untuk tampil secepat mungkin.”
Kira Iaconetti, 19, telah dikenal karena kemampuannya untuk bernyanyi dan akting sejak dia berusia enam tahun. Namun, kemampuannya terancam hilang, ketika dia mulai mengalami kejang setiap kali dia menggunakan bakatnya.
"Itu seperti saklar lampu dimatikan di otak saya," kata Iaconetti. "Tiba-tiba, saya tuli nada, saya tidak bisa memproses kata-kata pada waktunya dengan musik dan saya tidak bisa bernyanyi," ujarnya.
Pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) di Seattle’s Children Hospital mengungkapkan apa yang Iaconetti gambarkan sebagai "lelucon kejam dan sakit". Pemindaian atau scan itu menunjukkan bahwa dia memiliki tumor berukuran besar di lobus temporal kanan otaknya yang bisa membahayakan kemampuannya untuk memproses suara dan menyanyi.
"Tumornya ditemukan karena jenis epilepsi yang sangat tidak biasa yang disebut musicogenic epilepsy," kata ahli bedah saraf yang menangani Iaconetti, Dr Jason Hauptman dalam sebuah pernyataan.
"Kejang ini dipicu oleh mendengarkan musik atau nyanyian, yang merupakan masalah yang tidak menguntungkan bagi Kira karena dia adalah seorang penampil yang suka bernyanyi," ujarnya.
Pihak Seattle’s Children Hospital kemudian membuat rencana untuk mengangkat tumor dan pada saat yang bersamaan, mempertahankan kemampuan Iaconetti untuk bernyanyi.
Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya, Hauptman memilih agar gadis remaja itu bangun saat operasi untuk menyanyi dan menyelesaikan tugas bermusiknya sambil memetakan area otaknya.
Ahli bedah saraf membuat Iaconetti bernyanyi sambil menstimulasi otaknya dengan getaran listrik yang lembut. Hauptman mampu mengidentifikasi area otaknya untuk dihindari selama pengangkatan tumor setiap kali area yang dirangsang menginterupsi kemampuannya untuk mendengarkan dan bernyanyi.
Mereka kemudian melanjutkan untuk memindahkan tumor dengan Iaconetti menyanyikan lagu hits dari Weezer tahun 2001 berjudul “Island in the Sun”. Tim bedah kemudian mulai bernyanyi bersama dengan remaja 19 tahun tersebut.
Iaconetti kembali tidur setelah tumor diangkat. Untuk membuktikan operasinya sukses, dia bisa memainkan gitarnya dan bernyanyi dari tempat tidurnya 48 jam kemudian.
"Ketakutan terbesar saya sebelum operasi adalah bahwa kejang akan menghalangi penampilan," kata Iaconetti dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Philippine Daily Inquirer, Selasa (20/11/2018). “Sekarang, saya ingin kembali ke panggung, untuk tampil secepat mungkin.”
(mas)