Halau China, AS-Australia Bangun Basis Militer di Papua Nugini
A
A
A
PORT MORESBY - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence menuturkan AS akan bergabung dengan Australia dalam pembangunan kembali pangkalan angkatan laut di Papua Nugini. Hal ini dilakukan untuk melawan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
“Kami akan bekerja dengan kedua negara ini untuk melindungi kedaulatan dan hak maritim di Kepulauan Pasifik,” kata Pence, yang berbicara di pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Papua Nugini, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (18/11).
“Dengan komitmen baru kami untuk pembiayaan pembangunan, kami telah menjadikan infrastruktur di Indo-Pasifik sebagai prioritas utama, dari jalan ke rel kereta api, pelabuhan ke jaringan pipa, bandara hingga jalur data. AS memiliki pendekatan yang berprinsip yang sangat berbeda dengan negara lain," sambungnya.
AS dan Australia akan bersama-sama mengembangkan Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dalam upaya melawan pengaruh strategis China yang terus tumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah berinvestasi di kawasan ini, mengeluarkan pinjaman dan meluncurkan proyek infrastruktur di beberapa negara di Pasifik sebagai bagian dari inisatif jalur sutera baru China.
Sebelumnya pada awal bulan November, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa Australia akan dengan cepat meningkatkan komitmennya di wilayah tersebut. Dia mengungkapkan rencananya untuk bermitra dengan Papua Nugini dalam mengembangkan kembali Lombrum, ditengah spekulasi bahwa China akan membangun pangkalan militernya sendiri di Pasifik.
Sementara itu, kepala Asia Society Australia, hilipp Ivanov menuturkan proyek bersama AS-Australia dapat menjadi tanda bahwa fokus pemerintahan Donald Trump pada kebijakan baru yang kompetitif terhadap China di Indo-Pasifik bukan hanya retorik, tapi itu adalah hal yang nyata.
"Ini bisa menjadi positif bagi kawasan, tetapi AS harus memastikan komitmennya melampaui komponen militer dan membantu mengembangkan perdagangan dan infrastruktur," ucap Ivanov.
“Kami akan bekerja dengan kedua negara ini untuk melindungi kedaulatan dan hak maritim di Kepulauan Pasifik,” kata Pence, yang berbicara di pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Papua Nugini, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (18/11).
“Dengan komitmen baru kami untuk pembiayaan pembangunan, kami telah menjadikan infrastruktur di Indo-Pasifik sebagai prioritas utama, dari jalan ke rel kereta api, pelabuhan ke jaringan pipa, bandara hingga jalur data. AS memiliki pendekatan yang berprinsip yang sangat berbeda dengan negara lain," sambungnya.
AS dan Australia akan bersama-sama mengembangkan Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dalam upaya melawan pengaruh strategis China yang terus tumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah berinvestasi di kawasan ini, mengeluarkan pinjaman dan meluncurkan proyek infrastruktur di beberapa negara di Pasifik sebagai bagian dari inisatif jalur sutera baru China.
Sebelumnya pada awal bulan November, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa Australia akan dengan cepat meningkatkan komitmennya di wilayah tersebut. Dia mengungkapkan rencananya untuk bermitra dengan Papua Nugini dalam mengembangkan kembali Lombrum, ditengah spekulasi bahwa China akan membangun pangkalan militernya sendiri di Pasifik.
Sementara itu, kepala Asia Society Australia, hilipp Ivanov menuturkan proyek bersama AS-Australia dapat menjadi tanda bahwa fokus pemerintahan Donald Trump pada kebijakan baru yang kompetitif terhadap China di Indo-Pasifik bukan hanya retorik, tapi itu adalah hal yang nyata.
"Ini bisa menjadi positif bagi kawasan, tetapi AS harus memastikan komitmennya melampaui komponen militer dan membantu mengembangkan perdagangan dan infrastruktur," ucap Ivanov.
(esn)