Satu Tewas Dalam Aksi Penikaman di Australia
A
A
A
MELBOURNE - Polisi Australia mengatakan, seorang pria Somalia menikam tiga orang di kota Melbourne, di mana salah satunya tewas akibat luka serius. Polisi Australia menuturkan, mereka memperlakukan serangan itu sebagai terorisme.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Australia menyatakan pria itu menikam tiga orang, sebelum dia ditembak oleh polisi. Komisaris Polisi Victoria, Graham Ashton menuturkan, pelaku meninggal di rumah sakit.
"Kami tidak percaya ada ancaman berkelanjutan pada tahap ini, tetapi tentu saja kami memperlakukannya sebagai insiden terorisme," kata Ashton. Dia menolak untuk mengidentifikasi penyerang, tetapi mengatakan dia adalah seorang warga Somalia, dengan asosiasi keluarga yang sangat dikenal oleh otoritas keamanan Australia.
Ashton kemudian mengatakan, serangan ini membuat polisi memutuskan untuk mengkaji ulang upaya pengamanan dalam sejumlah acara yang akan digelar di kota Melbourne pada akhir pekan ini.
"Pengaturan keamanan pada Hari Peringatan dan acara publik lainnya yang dijadwalkan digelar akhir pekan akan dikaji ulang dan kemungkinan jumlah polisi yang berjaga akan ditambah," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (9/11).
Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial dan disiarkan di televisi menunjukkan pria itu mengayunkan pisau ke dua petugas polisi Melbourne. Salah satu petugas kemudian menembak pria itu.
Pria itu juga sempat membakar sebuah mobil sebelum melakukan serangan. Pasukan penjinak bom dilaporkan telah dikerahkan ke lokasi, untuk mengantisipasi pria itu membawa bom atau alat peledak lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Australia menyatakan pria itu menikam tiga orang, sebelum dia ditembak oleh polisi. Komisaris Polisi Victoria, Graham Ashton menuturkan, pelaku meninggal di rumah sakit.
"Kami tidak percaya ada ancaman berkelanjutan pada tahap ini, tetapi tentu saja kami memperlakukannya sebagai insiden terorisme," kata Ashton. Dia menolak untuk mengidentifikasi penyerang, tetapi mengatakan dia adalah seorang warga Somalia, dengan asosiasi keluarga yang sangat dikenal oleh otoritas keamanan Australia.
Ashton kemudian mengatakan, serangan ini membuat polisi memutuskan untuk mengkaji ulang upaya pengamanan dalam sejumlah acara yang akan digelar di kota Melbourne pada akhir pekan ini.
"Pengaturan keamanan pada Hari Peringatan dan acara publik lainnya yang dijadwalkan digelar akhir pekan akan dikaji ulang dan kemungkinan jumlah polisi yang berjaga akan ditambah," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (9/11).
Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial dan disiarkan di televisi menunjukkan pria itu mengayunkan pisau ke dua petugas polisi Melbourne. Salah satu petugas kemudian menembak pria itu.
Pria itu juga sempat membakar sebuah mobil sebelum melakukan serangan. Pasukan penjinak bom dilaporkan telah dikerahkan ke lokasi, untuk mengantisipasi pria itu membawa bom atau alat peledak lainnya.
(esn)