Tidur di Lantai Bandara sebagai Protes, Ryanair Pecat 6 Stafnya

Kamis, 08 November 2018 - 11:29 WIB
Tidur di Lantai Bandara sebagai Protes, Ryanair Pecat 6 Stafnya
Tidur di Lantai Bandara sebagai Protes, Ryanair Pecat 6 Stafnya
A A A
MALAGA - Enam awak kabin Ryanair dipecat setelah foto yang menunjukkan mereka tidur bersama di lantai kantor bandara Spanyol. Aksi tidur bareng itu sebagai protes terhadap manajemen maskapai.

Namun, pihak Ryanair mengklaim tidak ada anggota kru yang tidur di lantai ketika 28 awak Ryanair terdampar di Malaga, Spanyol pada 14 Oktober, yakni ketika penerbangan ke Porto dialihkan.

Foto aksi tidur bersama di lantai bandara itu telah beredar luas secara online. Serikat awak kabin Portugal SNPVAC juga mengkritik maskapai penerbangan tersebut.

Ryanair kepada BBC mengonfirmasi enam stafnya pada hari Selasa, 6 November 2018. Foto itu telah menyebabkan laporan media yang merusak reputasi perusahaan."Dan menyebabkan pelanggaran kepercayaan yang tidak dapat diperbaiki dengan enam orang ini," kata pihak maskapai, yang dilansir Kamis (8/11/2018).

Foto itu pertama kali diposting di Twitter pada 14 Oktober oleh pengguna akun Twitter Jim Atkinson. Dalam tweet lain, Atkinson menulis; "Secara terbuka diakui oleh orang-orang di foto bahwa itu adalah 'gambar protes'."

"Mereka terperangkap dalam ruang kecil selama 5 jam, dari jam 01.00 pagi hingga 06.00 pagi, dan mereka ingin berkomunikasi dengan dunia bahwa Ryanair tidak menyediakan tempat tidur untuk kru malam yang terdampar," lanjut Atkinson.

Perusahaan itu mengakui bahwa para kru-nya telah menghabiskan "waktu yang singkat" di kantor bandara karena hari libur bank di Spanyol berarti hotel-hotel di dekatnya penuh. Namun, perusahaan tersebut tetap menyangkal ada stafnya yang tidur di lantai.

Ryanair juga merilis rekaman CCTV yang menunjukkan bagaimana para kru berbaring di lantai untuk berpose untuk gambar yang dibuat untuk diunggah di di media sosial.

Luciana Passo, kepala SNPVAC, mengatakan; "Ryanair berpikir itu dirugikan oleh publikasi foto itu ketika itu tidak lebih dari sebuah pertunjukan tentang perasaan marah yang dibenarkan oleh anggota kru."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4857 seconds (0.1#10.140)