Masyarakat Indonesia Serentak Gelar Aksi Peduli di 14 Kota di Jerman
Masyarakat Indonesia Serentak Gelar Aksi Peduli di 14 Kota di Jerman
A
A
A
BERLIN - Beberapa kelompok masyarakat Indonesia di Jerman menggelar aksi solidaritas sosial melalui program “Indonesia für Deutschland/IFD (Indonesia untuk Jerman)". IFD merupakan kegiatan amal berupa pemberian bingkisan kepada masyarakat tidak mampu di Jerman.
IFD menjadi kegiatan tahunan yang pada 2018 ini memasuki tahun ke-4. Penyelenggaraan IFD yang telah berlangsung pada 4 November lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini aksi solidaritas sosial diselenggarakan serentak di 14 kota di Jerman. Kota-kota tersebut adalah Berlin, Dessau, Kassel, Frankfurt, Dresden, Karlsruhe, Stuttgart, Munich, Gießen, Duisburg, Hamburg, Bremen, Bonn dan Lommel.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno pada saat membuka IFD di Berlin menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif masyarakat Indonesia menggelar aksi peduli ini.
"Saya salut akan solidaritas yang Bapak/Ibu tunjukkan. Ini adalah cerminan budaya luhur bangsa kita yang menjujung tinggi nilai-nilai kemanusian dan solidaritas sosial, walaupun kepada orang berbeda negara," kata Dubes Havas dalam keterangan tertulis dari kedutaan yang diterima SINDOnews, Selasa (6/11/2018).
Havas mengatakan, IFD juga bagian dari promosi citra Indonesia di Jerman. IFD mengenalkan sisi lain Indonesia yang menunjukkan martabat bangsa Indonesia yang memiliki sifat peduli dan suka memberi.
Badan Amal Inggris (Charities Aid Foundation/CAF) menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia pada tahun 2018. Indonesia menduduki peringkat teratas dari 146 negara yang dilakukan survei oleh World Poll Initiative Gallup.
Ratusan bingkisan dibagikan kepada orang-orang tidak mampu di 14 kota tempat berlangsungnya aksi IFD tersebut.
Beberapa kelompok masyarakat yang mensponsori IFD tahun ini, antara lain PCI-NU Jerman, Warung Nusantara, Tuk Tuk Restoran, Gerakan Indonesia Peduli, Nyama Braya Bali, Kelompok Pasundan Berlin, Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia Berlin, Forum Alumni Universitas Telkom Jerman, Iluni UI Jerman dan GoPajak.com.
"Tahun depan kita akan tingkatkan lagi skalanya dan lakukan persiapan lebih baik. Kalau perlu IFD ini kita selenggarakan dua kali setahun," ujar Havas.
IFD menjadi kegiatan tahunan yang pada 2018 ini memasuki tahun ke-4. Penyelenggaraan IFD yang telah berlangsung pada 4 November lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini aksi solidaritas sosial diselenggarakan serentak di 14 kota di Jerman. Kota-kota tersebut adalah Berlin, Dessau, Kassel, Frankfurt, Dresden, Karlsruhe, Stuttgart, Munich, Gießen, Duisburg, Hamburg, Bremen, Bonn dan Lommel.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno pada saat membuka IFD di Berlin menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif masyarakat Indonesia menggelar aksi peduli ini.
"Saya salut akan solidaritas yang Bapak/Ibu tunjukkan. Ini adalah cerminan budaya luhur bangsa kita yang menjujung tinggi nilai-nilai kemanusian dan solidaritas sosial, walaupun kepada orang berbeda negara," kata Dubes Havas dalam keterangan tertulis dari kedutaan yang diterima SINDOnews, Selasa (6/11/2018).
Havas mengatakan, IFD juga bagian dari promosi citra Indonesia di Jerman. IFD mengenalkan sisi lain Indonesia yang menunjukkan martabat bangsa Indonesia yang memiliki sifat peduli dan suka memberi.
Badan Amal Inggris (Charities Aid Foundation/CAF) menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia pada tahun 2018. Indonesia menduduki peringkat teratas dari 146 negara yang dilakukan survei oleh World Poll Initiative Gallup.
Ratusan bingkisan dibagikan kepada orang-orang tidak mampu di 14 kota tempat berlangsungnya aksi IFD tersebut.
Beberapa kelompok masyarakat yang mensponsori IFD tahun ini, antara lain PCI-NU Jerman, Warung Nusantara, Tuk Tuk Restoran, Gerakan Indonesia Peduli, Nyama Braya Bali, Kelompok Pasundan Berlin, Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia Berlin, Forum Alumni Universitas Telkom Jerman, Iluni UI Jerman dan GoPajak.com.
"Tahun depan kita akan tingkatkan lagi skalanya dan lakukan persiapan lebih baik. Kalau perlu IFD ini kita selenggarakan dua kali setahun," ujar Havas.
(mas)
Explore More