Amerika Serikat-Korea Selatan Batalkan Latihan Perang

Jum'at, 02 November 2018 - 13:16 WIB
Amerika Serikat-Korea Selatan Batalkan Latihan Perang
Amerika Serikat-Korea Selatan Batalkan Latihan Perang
A A A
SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) akan mengkaji pembatalan latihan militer bersama. Itu dilakukan untuk memberikan kesempatan negosiasi nuklir antara Korsel dan Korea Utara (Korut).

Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel Jeong Kyeong-doo mengungkapkan, hasil kajian itu akan diumumkan 15 November mendatang mengenai keputusan latihan perang 2019 yang akan dimulai 1 Desember. Bersama dengan Jeong, Menhan AS James Mattis mengungkapkan, keputusan pembatalan latihan tersebut tidak akan mengurangi kemampuan tempur.

”Ancaman dari Korut seperti yang diungkapkan pemimpin tertinggi Kim Jong-un telah berkurang signifikan,” kata Mattis. AS-Korsel telah menunda beberapa latihan perang bersama di tengah upaya negosiasi Presiden AS Donald Trump untuk denuklirisasi Korut.

Baru-baru ini Pentagon telah mengumumkan pembatalan Vigilant Ace, salah satu latihan perang udara tahunan terbesar AS-Korsel. Itu sebagai tindak lanjut pembatalan latihan perang bertajuk Ulchi Freedom Guardian dan dua latihan perang Marinir Korsel.

Saat bertemu dengan Kim Jong-un pada Juni lalu, Trump mengumumkan akan membatalkan latihan perang saat negosiasi masih berlangsung. Pembatalan latihan perang merupakan tuntutan utama dari Korut yang melihat itu sebagai latihan invasi.

Sedangkan Trump menganggap latihan perang hanya menghabiskan banyak biaya. Latihan perang berskala besar, seperti Foal Eagle dan Key Resolve, juga masih menimbulkan tanda tanya apakah akan dibatalkan atau tidak. Komandan Pasukan AS di Korea Jenderal Robert Abrams mengatakan pembatalan latihan perang akan menyebabkan penurunan kesiagaan. ”Pembatalan latihan perang merupakan keputusan Trump dan Presiden Korsel,” ujarnya.

Mattis mengatakan militer harus melakukan adaptasi di masa depan agar kemampuan tempur tidak mengalami penurunan. ”Ini bukan pembatalan total kolaborasi dan latihan militer,” ujarnya. Selain pembatalan latihan perang, zona larangan terbang di sekitar perbatasan Korut-Korsel kemarin juga mulai berlaku.

Itu bertujuan mengurangi ketegangan di antara kedua belah pihak. Pembatalan latihan perang juga menjadi salah satu kesepakatan dalam konferensi antar-Korea di Pyongyang. Secara perlahanlahan, kedua belah pihak juga akan mencabut ranjau darat di sekitar Zona Demiliterisasi.

”Korsel-Korut bersiap mengurangi bahaya risiko pertempuran militer melalui kesepakatan militer,” kata Presiden Korsel Moon Jae-in kepada parlemen kemarin dilansir Reuters . ”Dua Korea dan AS akan mencapai denuklirisasi semenanjung Korea dan perdamaian yang abadi berdasarkan kepercayaan yang kuat,” katanya.

Zona larangan terbang diperluas 40 km ke utara dan selatan dari garis demarkasi militer di Timur. Kesepakatan juga melarang latihan perang dan pelibatan pesawat tempur di zona larangan terbang.

”Kita akan memverifikasi implementasi zona larangan terbang di pihak Korut, termasuk pergerakan latihan perang di sekitar zona demarkasi,” kata keterangan Kementerian Pertahanan Korsel.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6031 seconds (0.1#10.140)