Filipina Evakuasi Warga Jelang Terjangan Badai Yutu

Selasa, 30 Oktober 2018 - 13:41 WIB
Filipina Evakuasi Warga Jelang Terjangan Badai Yutu
Filipina Evakuasi Warga Jelang Terjangan Badai Yutu
A A A
Filipina meningkatkan level peringatan badai, kemarin, dan mulai mengevakuasi warga di wilayah pesisir yang berada di jalur Badai Yutu.
Badai itu diperkirakan mengakibatkan gelombang pasang, tanah longsor, dan banjir saat angin kencang dan hujan deras melanda.“Badai Yutu pekan lalu telah menerjang Kepulauan Northern Mariana, Amerika Serikat (AS), dan diperkirakan menerjang Filipina pada pagi ini sehingga bergerak melintasi Pulau Luzon sebelum meninggalkan negara itu 24 jam kemudian,” ungkap laporan kantor cuaca Filipina, PAGASA, dikutip Reuters.
Pada pertengahan pagi kemarin, Yutu berjarak 400 km timur Luzon dan melemah dengan kecepatan angin mencapai 150 km per jam.

Kekuatan itu jauh lebih rendah dibandingkan empat hari sebelumnya saat topan super itu memiliki angin berkecepatan 270 km per jam saat menerjang Mariana, Kepulauan Pasifik Barat AS. Badai Yutu di Mariana meng akibatkan atap rumah lepas, mobil terbalik, dan memutus aliran listrik serta air.

Kepulauan itu dihuni 52.000 orang. Otoritas di Provinsi Isabela dan Cagayan mulai memindahkan warga di kota-kota pantai ke pusat evakuasi. Adapun wilayah pegunungan Cordillera dinyatakan dalam waspada merah untuk bencana tanah longsor.

Tiga provinsi di Luzon Utara meningkatkan sinyal peringatan dari 3 menjadi 5 dan 28 wilayah lainnya menyatakan peringatan 1 dan 2. Badai itu oleh warga lokal disebut Rosita dan akan menjadi topan ke-18 yang menerjang Filipina tahun ini serta terjadi enam pekan, setelah topan super Mangkhut menerjang Luzon hingga memicu tanah longsor yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan kerugian pertanian senilai USD180 juta.

Semua sekolah diliburkan di lima provinsi dan para nelayan di Luzon serta kawasan pantai timur diminta tidak ke laut. Otoritas memperingatkan gelombang laut akan mencapai ketinggian tiga meter di enam provinsi. Seluruh kapal yang melayani kota Batangas, sekitar 83 km selatan Manila, telah dihentikan operasionalnya kemarin.

Sekitar setengah populasi Filipina yang mencapai 105 juta jiwa tinggal di wilayah Luzon. Negara itu diterjang ratarata 20 topan setiap tahun.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6932 seconds (0.1#10.140)