Sebut Serangan Keji, Trump Kutuk Penembakan di Sinagog Pittsburgh
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengutuk aksi penembakan di sebuah sinagog di kota Pittsburgh. Ia menyebut serangan itu sebagai tindakan pembunuhan massal antisemit yang keji.
Berbicara pada konvensi Masa Depan Petani Amerika di Indianapolis, Trump menyatakan aksi penembakan itu adalah sebuah kejahatan murni dan sulit dipercaya. Trump menambahkan bahwa antisemit harus dihadapi di mana saja dan di mana saja ia muncul.
"Ini adalah hal yang sangat, sangat mengerikan apa yang terjadi dengan kebencian di negara kita dan terus terang di seluruh dunia, dan sesuatu harus dilakukan," ujar Trump seperti dikutip dari Independent, Minggu (28/10/2018).
Peristiwa penembakan massal ini dilakukan hanya 10 hari sebelum pemilu sela yang sengit yang telah memecah AS dan membuat orang Amerika terperangah. Selain itu, aksi ini terjadi hanya berselang beberapa hari pasca teror paket bom pipa yang dikirim ke para kritikus Trump.
Serangan sinagoge ini setidaknya merupakan penembakan besar ketiga di sebuah rumah ibadat dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, seorang pria bersenjata membunuh 26 orang di sebuah gereja di Sutherland Springs, Texas, tahun lalu dan seorang pengikut supremasi kulit putih menewaskan sembilan orang di sebuah gereja di Charleston, Carolina Selatan pada tahun 2015.
Namun Mr Trump mengatakan sebelum perjalanannya ke Indianapolis bahwa penembakan itu adalah hal yang harus dilakukan oleh undang-undang senjata AS.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah dia harus meninjau kembali undang-undang senjata, Trump mengatakan: “Ini tidak ada hubungannya dengan itu. Jika mereka memiliki perlindungan di dalam, hasilnya akan jauh lebih baik."
Trump lantas menyarankan bahwa semua rumah ibadah harus memiliki penjaga bersenjata, meskipun dia mengatakan dia "membenci" untuk mengatakannya.
Trump juga menyerukan hukuman mati yang lebih ketat atas penembakan massal seperti ini, dan hukuman seperti itu harus dilakukan lebih cepat.
Berbicara pada konvensi Masa Depan Petani Amerika di Indianapolis, Trump menyatakan aksi penembakan itu adalah sebuah kejahatan murni dan sulit dipercaya. Trump menambahkan bahwa antisemit harus dihadapi di mana saja dan di mana saja ia muncul.
"Ini adalah hal yang sangat, sangat mengerikan apa yang terjadi dengan kebencian di negara kita dan terus terang di seluruh dunia, dan sesuatu harus dilakukan," ujar Trump seperti dikutip dari Independent, Minggu (28/10/2018).
Peristiwa penembakan massal ini dilakukan hanya 10 hari sebelum pemilu sela yang sengit yang telah memecah AS dan membuat orang Amerika terperangah. Selain itu, aksi ini terjadi hanya berselang beberapa hari pasca teror paket bom pipa yang dikirim ke para kritikus Trump.
Serangan sinagoge ini setidaknya merupakan penembakan besar ketiga di sebuah rumah ibadat dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, seorang pria bersenjata membunuh 26 orang di sebuah gereja di Sutherland Springs, Texas, tahun lalu dan seorang pengikut supremasi kulit putih menewaskan sembilan orang di sebuah gereja di Charleston, Carolina Selatan pada tahun 2015.
Namun Mr Trump mengatakan sebelum perjalanannya ke Indianapolis bahwa penembakan itu adalah hal yang harus dilakukan oleh undang-undang senjata AS.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah dia harus meninjau kembali undang-undang senjata, Trump mengatakan: “Ini tidak ada hubungannya dengan itu. Jika mereka memiliki perlindungan di dalam, hasilnya akan jauh lebih baik."
Trump lantas menyarankan bahwa semua rumah ibadah harus memiliki penjaga bersenjata, meskipun dia mengatakan dia "membenci" untuk mengatakannya.
Trump juga menyerukan hukuman mati yang lebih ketat atas penembakan massal seperti ini, dan hukuman seperti itu harus dilakukan lebih cepat.
(ian)