Larangan Bepergian Dicabut, Putra Khashoggi Bertolak ke AS
A
A
A
RIYADH - Human Right Watch (HRW) menuturkan, putra Jamal Khashoggi, Salah bin Jamal Khashoggi telah meninggalkan Arab Saudi untuk menunju ke Amerika Serikat (AS). Salah keluar dari Saudi, setelah Riyadh mencabut larangan bepergian terhadap dirinya.
Salah adalah seorang berkewarganegaraan ganda, AS-Arab Saudi. Dia sebelumnya tidak dapat meninggalkan negara monarki. Pemerintah Saudi telah membatasi paspornya beberapa bulan lalu.
"Salah dan keluarganya telah meninggalkan Riyadh untuk menuju ke AS," kata Direktur Timur Tengah dan Afrika HRW, Sarah Leah Whitson melalui akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (26/10).
Sarah melalui akun Twiiternya kemudian mengomentari pertemuan antara Salah dan Putera Mahkota Saudi, Mohammed bin Salam (MBS). "Sayang sekali Salah harus melalui pertemuan yang kejam dan aneh dengan MBS," ucapnya mengomentari pertemuan itu.
Salah adalah putra tertua dari kolumnis The Washington Post yang kini diakui oleh para pejabat Saudi tewas dalam pembunuhan direncanakan. Pembunuhan itu dilakukan oleh pasukan pembunuh yang memiliki hubungan dekat dengan MBS.
Sementara itu, sebelumnya Jaksa penuntut umum Saudi mengatakan, bahwa pembunuhan Khashoggi di Konsulat Riyadh di Istanbul adalah pembunuhan berencana. Pernyataan ini membalikkan pernyataan resmi sebelumnya, yang menyebut pembunuhan itu tidak disengaja.
Dalam sebuah pernyataan terbaru, jaksa penuntut umum Saudi mengatakan, pembunuhan itu direncanakan, dan bahwa jaksa penuntut menginterogasi tersangka atas dasar informasi yang diberikan oleh tim gabungan Saudi-Turki.
"Informasi dari pihak Turki menegaskan bahwa para tersangka dalam kasus Khashoggi telah merencanakan kejahatan mereka," kata jaksa penuntut umum Saudi.
Salah adalah seorang berkewarganegaraan ganda, AS-Arab Saudi. Dia sebelumnya tidak dapat meninggalkan negara monarki. Pemerintah Saudi telah membatasi paspornya beberapa bulan lalu.
"Salah dan keluarganya telah meninggalkan Riyadh untuk menuju ke AS," kata Direktur Timur Tengah dan Afrika HRW, Sarah Leah Whitson melalui akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (26/10).
Sarah melalui akun Twiiternya kemudian mengomentari pertemuan antara Salah dan Putera Mahkota Saudi, Mohammed bin Salam (MBS). "Sayang sekali Salah harus melalui pertemuan yang kejam dan aneh dengan MBS," ucapnya mengomentari pertemuan itu.
Salah adalah putra tertua dari kolumnis The Washington Post yang kini diakui oleh para pejabat Saudi tewas dalam pembunuhan direncanakan. Pembunuhan itu dilakukan oleh pasukan pembunuh yang memiliki hubungan dekat dengan MBS.
Sementara itu, sebelumnya Jaksa penuntut umum Saudi mengatakan, bahwa pembunuhan Khashoggi di Konsulat Riyadh di Istanbul adalah pembunuhan berencana. Pernyataan ini membalikkan pernyataan resmi sebelumnya, yang menyebut pembunuhan itu tidak disengaja.
Dalam sebuah pernyataan terbaru, jaksa penuntut umum Saudi mengatakan, pembunuhan itu direncanakan, dan bahwa jaksa penuntut menginterogasi tersangka atas dasar informasi yang diberikan oleh tim gabungan Saudi-Turki.
"Informasi dari pihak Turki menegaskan bahwa para tersangka dalam kasus Khashoggi telah merencanakan kejahatan mereka," kata jaksa penuntut umum Saudi.
(esn)