Teka-teki Paket Bom untuk Clinton, Obama hingga Soros

Kamis, 25 Oktober 2018 - 09:58 WIB
Teka-teki Paket Bom...
Teka-teki Paket Bom untuk Clinton, Obama hingga Soros
A A A
WASHINGTON - Paket bom yang menargetkan Hillary Clinton, mantan Presiden Barack Obama, kantor CNN dan miliarder George Soros masih menjadi teka-teki untuk otoritas keamanan Amerika Serikat (AS). Namun, persamaan dari ancaman ini adalah rata-rata targetnya dari kalangan Partai Demokrat.

Obama dan Hillary Clinton sudah jelas sebagai mantan presiden dan mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat. Begitu juga dengan George Soros, miliarder liberal New York yang menjadi kontributor utama kubu Demokrat.

Sedangkan CNN selama ini sering jadi sasaran kritik kubu konservatif. Tidak ada ledakan dan tidak ada laporan cedera dalam insiden itu. Sejumlah paket bom tersebut telah disterilkan para agen Secret Service.

Gedung Putih bergegas mengutuk serangan teror tersebut. Wakil Presiden Mike Pence mengatakan mereka yang terlibat dalam serangan ini tidak memiliki tempat di Amerika Serikat. Presiden Donald Trump melalui Twitter mengamini komentar wakilnya."Saya setuju dengan sepenuh hati," tulis Trump, seperti dikutip AP, Kamis (25/10/2018).

Secret Sevice menyaring sebuah paket bom yang ditujukan kepada Hillary Clinton di rumahnya, di Chappaqua, New York. Paket serupa juga dikirim ke rumah mantan Presiden Barack Obama di Washington. Sedangkan regu penjinak bom polisi mengeluarkan paket mencurigakan dari markas CNN di New York, dan semua kru dievakuasi.

Sebuah tayangan televisi menunjukkan sebuah truk yang membawa paket bom tersebut. Menurut para pejabat penegak hukum, paket itu terkait dengan bahan peledak lainnya yang disterilkan minggu ini.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada AP bahwa para penyelidik yakin ledakan yang pernah terjadi di dekat rumah keluarga Clinton terkait dengan temuan di kompleks rumah Soros pada hari Senin.

Pejabat itu tidak berwenang untuk mendiskusikan hal itu secara terbuka karena penyelidikan yang sedang berlangsung, sehingga dia berbicara dalam kondisi anonim.

Pejabat itu mengatakan salah satu paket dengan alamat ditujukan untuk Deborah Wasserman Schultz. Dia adalah mantan ketua Komite Nasional Demokrat.

Baik Clinton maupun Obama tidak menerima paket itu, dan tidak berrisiko menerimanya karena ada prosedur penyaringan oleh Secret Service.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan mengecam keras serangan teror tersebut. "Aksi-aksi teror ini sangat tercela, dan siapa pun yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya oleh hukum," kata Sanders.

Dua aparat penegak hukum, berbicara kepada AP dengan syarat anonim mengatakan bom pipa yang ditemukan di markas CNN adalah minyak mentah tetapi bisa beroperasi. Menurut para aparat tersebut, bom itu diduga ditujukan kepada mantan Direktur CIA John Brennan yang secara teratur muncul di televisi tersebut dan saat ini sedang berseteru dengan Presiden Donald Trump.

Paket yang ditemukan di rumah Soros juga bom pipa dan berada dalam paket yang ditempatkan di kotak surat di luar gerbang kompleks rumah. Seorang karyawan Soros membukanya di dalam gerbang, tidak di dekat tempat tinggal Soros.

Pemimpin Senat Mitch McConnell mengatakan pada hari Rabu penargetan terhadap politisi Demokrat AS Hillary Clinton dan Barack Obama dengan bahan peledak adalah tindakan "terorisme domestik".

"Saya berdiri dengan semua orang Amerika mengutuk tindakan terorisme domestik saat ini," kata McConnell dari Partai Republik dalam sebuah pernyataan.

Ketua DPR AS, Paul Ryan, yang juga politisi Republik ikut mengutuk pengiriman paket bom yang hanya 13 hari sebelum pemilu paruh waktu digelar."Kami tidak dapat mentoleransi setiap upaya untuk menteror tokoh publik," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)