Iran Klaim Habisi Dalang Pembantaian Parade Militer di Ahvaz
A
A
A
TEHERAN - Garda Revolusi Iran mengatakan mereka telah membunuh dalang di belakang serangan terhadap parade militer di kota Ahzav. Serangan yang terjadi pada bulan lalu itu menewaskan 25 orang, hampir setengah dari mereka adalah anggota Garda Revolusi.
Dalam sebuah pernyataan, Garda Revolusi Iran mengatakan, pasukan mereka telah membunuh seorang pria bernama Abu Zaha dan empat militan lainnya di provinsi Diyala di Irak. Satu situs berita yang dioperasionalkan oleh televisi pemerintah Iran mengatakan Abu Zaha adalah anggota Negara Islam (ISIS) seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/10/2018).
Baik Negara Islam dan gerakan oposisi etnis Arab Iran yang disebut Perlawanan Nasional Ahwaz, yang menginginkan sebuah negara terpisah di provinsi Khuzestan yang kaya minyak, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 22 September lalu. Namun kedua kelompok tidak memberikan bukti konklusif untuk mendukung klaimnya itu.
Pada 1 Oktober, Iran mengatakan telah menewaskan beberapa pemimpin Negara Islam di Suriah timur dalam serangan rudal dan menghancurkan pasokan militan dan infrastruktur.
Kelompok Negara Islam, yang mengalami kekalahan di Irak dan Suriah, menganggap mayoritas Muslim Syiah Iran sebagai bidaah.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan parade itu dibayar oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dan Iran akan "menghukum keras" orang-orang di belakang aksi kekerasan tersebut.
Namun Arab Saudi dan UEA membantah terlibat dalam serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Garda Revolusi Iran mengatakan, pasukan mereka telah membunuh seorang pria bernama Abu Zaha dan empat militan lainnya di provinsi Diyala di Irak. Satu situs berita yang dioperasionalkan oleh televisi pemerintah Iran mengatakan Abu Zaha adalah anggota Negara Islam (ISIS) seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/10/2018).
Baik Negara Islam dan gerakan oposisi etnis Arab Iran yang disebut Perlawanan Nasional Ahwaz, yang menginginkan sebuah negara terpisah di provinsi Khuzestan yang kaya minyak, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 22 September lalu. Namun kedua kelompok tidak memberikan bukti konklusif untuk mendukung klaimnya itu.
Pada 1 Oktober, Iran mengatakan telah menewaskan beberapa pemimpin Negara Islam di Suriah timur dalam serangan rudal dan menghancurkan pasokan militan dan infrastruktur.
Kelompok Negara Islam, yang mengalami kekalahan di Irak dan Suriah, menganggap mayoritas Muslim Syiah Iran sebagai bidaah.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan parade itu dibayar oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dan Iran akan "menghukum keras" orang-orang di belakang aksi kekerasan tersebut.
Namun Arab Saudi dan UEA membantah terlibat dalam serangan itu.
(ian)