Kelompok Korban Ungkap 255 Kasus Seks Imam Gereja Polandia
A
A
A
WARSAWA - Sebuah yayasan swasta di Polandia yang mewakili para korban pelecehan seksual terhadap anak-anak mengungkap ada 255 kasus yang melibatkan para imam gereja Katolik. Keuskupan Opole di Polandia barat daya meminta maaf atas pelecehan seks yang dilakukan para imam gereja.
Yayasan bernama The Have No Fear mengatakan peta kasus yang dikompilasi mewakili 255 anak di bawah usia 15 tahun yang disiksa oleh para pendeta di Polandia. Kasus-kasus itu diambil dari catatan pengadilan, laporan media dan pengakuan korban yang selamat yang dikumpulkan oleh yayasan.
Menurut yayasan itu, lebih dari 50 imam gereja telah dihukum karena menyalahgunakan anak-anak. Beberapa dari mereka menjalani hukuman di penjara dan dipindahkan ke paroki-paroki baru ketika mereka keluar.
Penyalahgunaan anak-anak oleh pendeta, baik yang diduga maupun yang dibuktikan di pengadilan, telah menempatkan para pemimpin gereja di Polandia di bawah tekanan untuk menghadapi masalah. Konferensi Wali Gereja Polandia mengatakan mereka sedang mengerjakan laporan tentang skala paedofilia di gereja, yang akan diterbitkan pada akhir November.
Anggota parlemen Polandia, Joanna Scheuring-WielgusPeta, mengatakan laporan itu akan diperbarui karena lebih banyak kasus yang dilaporkan dan dibawa ke pengadilan.
Uskup di Keuskupan Opole di Polandia barat daya, Andrzej Czaja, pada hari Minggu meminta maaf atas pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang Gereja. Pihaknya meminta pengampunan dari umat Katolik "karena dosa besar".
Selama kebaktian hari Minggu, para imam membaca surat di mana Czaja melaporkan bahwa enam imam di keuskupannya baru-baru ini dihukum karena menyalahgunakan anak-anak.
"Kami penuh dengan rasa sakit, malu dan merasa putus asa," kata Czaja dalam surat itu, seperti dikutip Fox News, Senin (8/10/2018).
Uskup di Warsawa juga membuat permintaan maaf yang sama. Yayasan The Have No Fear telah menggelar demonstrasi di Ibu Kota Polandia, Warsawa, dan beberapa kota lainnya pada hari Minggu untuk menuntut gereja berhenti melindungi imam paedofil.
Yayasan bernama The Have No Fear mengatakan peta kasus yang dikompilasi mewakili 255 anak di bawah usia 15 tahun yang disiksa oleh para pendeta di Polandia. Kasus-kasus itu diambil dari catatan pengadilan, laporan media dan pengakuan korban yang selamat yang dikumpulkan oleh yayasan.
Menurut yayasan itu, lebih dari 50 imam gereja telah dihukum karena menyalahgunakan anak-anak. Beberapa dari mereka menjalani hukuman di penjara dan dipindahkan ke paroki-paroki baru ketika mereka keluar.
Penyalahgunaan anak-anak oleh pendeta, baik yang diduga maupun yang dibuktikan di pengadilan, telah menempatkan para pemimpin gereja di Polandia di bawah tekanan untuk menghadapi masalah. Konferensi Wali Gereja Polandia mengatakan mereka sedang mengerjakan laporan tentang skala paedofilia di gereja, yang akan diterbitkan pada akhir November.
Anggota parlemen Polandia, Joanna Scheuring-WielgusPeta, mengatakan laporan itu akan diperbarui karena lebih banyak kasus yang dilaporkan dan dibawa ke pengadilan.
Uskup di Keuskupan Opole di Polandia barat daya, Andrzej Czaja, pada hari Minggu meminta maaf atas pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang Gereja. Pihaknya meminta pengampunan dari umat Katolik "karena dosa besar".
Selama kebaktian hari Minggu, para imam membaca surat di mana Czaja melaporkan bahwa enam imam di keuskupannya baru-baru ini dihukum karena menyalahgunakan anak-anak.
"Kami penuh dengan rasa sakit, malu dan merasa putus asa," kata Czaja dalam surat itu, seperti dikutip Fox News, Senin (8/10/2018).
Uskup di Warsawa juga membuat permintaan maaf yang sama. Yayasan The Have No Fear telah menggelar demonstrasi di Ibu Kota Polandia, Warsawa, dan beberapa kota lainnya pada hari Minggu untuk menuntut gereja berhenti melindungi imam paedofil.
(mas)