Rusia Tuding AS Punya Lab Senjata Biologi Rahasia di Georgia
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia menuding Amerika Serikat (AS) mengoperasikan laboratorium senjata biologi rahasia di Georgia. Keberadaan laboratorium itu mencemooh konvensi internasional dan menjadi ancaman keamanan langsung bagi Rusia.
Tudingan ini muncul bersamaan dengan hari yang sama saat para pejabat AS, Inggris, dan Belanda menuduh intelijen militer Rusia berada di balik berbagai serangan siber.
Menurut Mayor Jenderal Igor Kirilov laboratorium di Georgia adalah bagian dari jaringan laboratorium AS dekat perbatasan Rusia dan China.
Tuduhan itu sebagian besar didasarkan pada materi tentang Pusat Penelitian Kesehatan Publik di Tbilisi, Georgia, yang dibiayai Richard G.Lugar. Kepala militer perlindangan radiasi dan biologi Rusia ini mengklaim dokumen-dokumen yang dirilis oleh mantan Menteri Keamanan Negara Georgia, Igor Giorgadze, menunjukkan bahwa fasilitas itu didanai sepenuhnya oleh AS dan kepemilikan Georgia yang ada di atas kertas hanyalah kedok belaka.
Kirillov mengatakan dokumen yang diterbitkan Giorgadze mengisyaratkan kegiatan yang lebih jahat sedang terjadi di bawah naungan penelitian sipil.
Dia mencatat bahwa dokumen Giorgadze mengutip kematian 73 sukarelawan yang mengambil bagian dalam tes obat baru di laboratorium pada 2015-2016. Klaim ini tidak dapat dikonfirmasi secara independen.
Kirillov menuduh kematian itu menunjukkan bahwa Pusat Penelitian Lugar menggunakan para sukarelawan sebagai kelinci percobaan dalam pengujian racun mematikan yang baru.
"Kematian yang hampir bersamaan dari sejumlah besar relawan memberikan alasan untuk percaya bahwa Pusat Lugar sedang meneliti zat kimia atau biologis yang sangat beracun dan sangat mematikan," katanya seperti dikutip dari AP, Jumat (5/10/2018).
Jenderal Rusia itu juga mengklaim bahwa penyebaran penyakit virus di Rusia selatan bisa dikaitkan dengan kegiatan di Pusat Penelitian Lugar. Dia menunjuk penyebaran demam babi Afrika (ASF) dari Georgia sejak 2007 yang menyebabkan kerugian besar bagi sektor pertanian Rusia.
Lebih jauh Kirilov menyebut kutu yang membawa penyakit demam berdarah-Kongo Krimea, penyakit virus mematikan, juga menyebar di beberapa wilayah di Rusia selatan dalam pola yang tidak biasa. Ini adalah petunjuka lain dari dugaan keterlibatan laboratorium AS, meski Kirilov tidak menyebut kapan kejadian tersebut.
"Sangat mungkin bahwa AS membangun potensi biologis militernya di bawah naungan mempelajari cara-cara perlindungan dan melakukan penelitian damai lainnya, mencemooh perjanjian internasional," ujarnya.
Dikatakan oleh Kirilov, di antara dokumen yang dirilis oleh Giorgadze adalah hak paten AS untuk drone yang ditujukan untuk menyebarkan serangga yang terinfeksi. Paten lainnya mencakup proyektil untuk mengirim zat kimia dan biologi.
"Penelitian semacam itu tidak sesuai dengan kewajiban internasional Washington mengenai pelarangan senjata biologi dan racun," ucap Kirillov.
"Pertanyaan yang sah adalah mengapa dokumen-dokumen tersebut disimpan di Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat Lugar. Kami berharap dapat menerima jawaban yang tepat dari Georgia dan Amerika Serikat," imbuhnya
Ia mencatat bahwa Rusia khawatir tentang militer AS yang menugaskan pengumpulan materi genetik orang-orang dari berbagai daerah di Rusia, termasuk Kaukasus Utara, dan tidak yakin dengan tujuan proyek tersebut.
"Laboratorium di Georgia adalah hanya elemen kecil dari bagian dari program militer dan biologis Amerika Serikat yang luas," kata jenderal itu, menambahkan bahwa Pentagon diduga memiliki laboratorium lain di negara-negara tetangga Rusia.
"Pemilihan lokasi untuk laboratorium semacam itu tidak disengaja," ujar Kirillov, mencirikan fasilitas penelitian sebagai sumber ancaman biologis yang konstan ke Rusia dan China.
Tudingan ini muncul bersamaan dengan hari yang sama saat para pejabat AS, Inggris, dan Belanda menuduh intelijen militer Rusia berada di balik berbagai serangan siber.
Menurut Mayor Jenderal Igor Kirilov laboratorium di Georgia adalah bagian dari jaringan laboratorium AS dekat perbatasan Rusia dan China.
Tuduhan itu sebagian besar didasarkan pada materi tentang Pusat Penelitian Kesehatan Publik di Tbilisi, Georgia, yang dibiayai Richard G.Lugar. Kepala militer perlindangan radiasi dan biologi Rusia ini mengklaim dokumen-dokumen yang dirilis oleh mantan Menteri Keamanan Negara Georgia, Igor Giorgadze, menunjukkan bahwa fasilitas itu didanai sepenuhnya oleh AS dan kepemilikan Georgia yang ada di atas kertas hanyalah kedok belaka.
Kirillov mengatakan dokumen yang diterbitkan Giorgadze mengisyaratkan kegiatan yang lebih jahat sedang terjadi di bawah naungan penelitian sipil.
Dia mencatat bahwa dokumen Giorgadze mengutip kematian 73 sukarelawan yang mengambil bagian dalam tes obat baru di laboratorium pada 2015-2016. Klaim ini tidak dapat dikonfirmasi secara independen.
Kirillov menuduh kematian itu menunjukkan bahwa Pusat Penelitian Lugar menggunakan para sukarelawan sebagai kelinci percobaan dalam pengujian racun mematikan yang baru.
"Kematian yang hampir bersamaan dari sejumlah besar relawan memberikan alasan untuk percaya bahwa Pusat Lugar sedang meneliti zat kimia atau biologis yang sangat beracun dan sangat mematikan," katanya seperti dikutip dari AP, Jumat (5/10/2018).
Jenderal Rusia itu juga mengklaim bahwa penyebaran penyakit virus di Rusia selatan bisa dikaitkan dengan kegiatan di Pusat Penelitian Lugar. Dia menunjuk penyebaran demam babi Afrika (ASF) dari Georgia sejak 2007 yang menyebabkan kerugian besar bagi sektor pertanian Rusia.
Lebih jauh Kirilov menyebut kutu yang membawa penyakit demam berdarah-Kongo Krimea, penyakit virus mematikan, juga menyebar di beberapa wilayah di Rusia selatan dalam pola yang tidak biasa. Ini adalah petunjuka lain dari dugaan keterlibatan laboratorium AS, meski Kirilov tidak menyebut kapan kejadian tersebut.
"Sangat mungkin bahwa AS membangun potensi biologis militernya di bawah naungan mempelajari cara-cara perlindungan dan melakukan penelitian damai lainnya, mencemooh perjanjian internasional," ujarnya.
Dikatakan oleh Kirilov, di antara dokumen yang dirilis oleh Giorgadze adalah hak paten AS untuk drone yang ditujukan untuk menyebarkan serangga yang terinfeksi. Paten lainnya mencakup proyektil untuk mengirim zat kimia dan biologi.
"Penelitian semacam itu tidak sesuai dengan kewajiban internasional Washington mengenai pelarangan senjata biologi dan racun," ucap Kirillov.
"Pertanyaan yang sah adalah mengapa dokumen-dokumen tersebut disimpan di Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat Lugar. Kami berharap dapat menerima jawaban yang tepat dari Georgia dan Amerika Serikat," imbuhnya
Ia mencatat bahwa Rusia khawatir tentang militer AS yang menugaskan pengumpulan materi genetik orang-orang dari berbagai daerah di Rusia, termasuk Kaukasus Utara, dan tidak yakin dengan tujuan proyek tersebut.
"Laboratorium di Georgia adalah hanya elemen kecil dari bagian dari program militer dan biologis Amerika Serikat yang luas," kata jenderal itu, menambahkan bahwa Pentagon diduga memiliki laboratorium lain di negara-negara tetangga Rusia.
"Pemilihan lokasi untuk laboratorium semacam itu tidak disengaja," ujar Kirillov, mencirikan fasilitas penelitian sebagai sumber ancaman biologis yang konstan ke Rusia dan China.
(ian)