Kapal Perang Jepang Kunjungi Sri Lanka
A
A
A
COLOMBO - Kapal perang terbesar di Jepang, Kaga, berlayar ke Pelabuhan Colombo, Sri Lanka, akhir pekan ini. Langkah ini menandai aksi terbesar Tokyo dalam perang diplomatik melawan China untuk memperkuat pengaruh di sepanjang jalur laut komersial di kawasan.
Jepang telah lama memberi bantuan dan pinjaman dengan bunga rendah pada Sri Lanka sehingga membantu mengubah Colombo menjadi pelabuhan utama di jalur perdagangan global yang menghubungkan Eropa dan Timur Tengah dengan Asia.
China juga muncul sebagai kekuatan pesaing di penjuru Asia Selatan dan kawasan lebih luas dengan inisiatif infrastruktur Belt and Road atau Jalur Sutra Baru. China dan Jepang juga meregangkan otot militernya lebih jauh.
Angkatan Laut China memperluas pelayaran melebihi Pasifik Barat dan ke Samudra Hindia saat mereka menargetkan armada laut biru kelas dunia pada 2050. Adapun diplomasi militer Jepang juga meningkat di era pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
“Pemerintah Jepang mempromosikan kebebasan dan keterbukaan Indo-Pasifik dan pengerahan di Asia Pasifik menjadi komponen untuk strategi itu,” kata Laksamana Muda Tatsuya Fukuda, komandan Kaga dan kapal perusaknya.
Pernyataan Fukuda itu muncul saat dia berada di kabin kapal induk pengangkut helikopter menuju Colombo melalui Samudra Hindia. “Keamanan dan stabilitas maritim sangat penting bagi bangsa pulau seperti Jepang,” tutur dia dikutip kantor berita Reuters.
Dalam perjalanan ke Sri Lanka, kapal sepanjang 248 meter itu dibayangi kapal-kapal frigat China di Laut China Selatan. Kapal perang Jepang itu menggelar latihan angkatan laut di Filipina dan Indonesia.
Kaga juga berlatih bersama kapal frigat Inggris yang berlabuh di Colombo pada Minggu (30/9) dengan 500 pelaut dan empat helikopter pemburu kapal selam. Sebagai bagian dari kunjungan persahabatan, kru Kaga juga membawa beberapa paket kertas origami warna-warni, kerajinan bunga untuk anakanak setempat yang mengikuti tur ke kapal setelah Kaga berlabuh.
Kunjungan itu juga menegaskan kembali pada Sri Lanka tentang tekad dan kemampuan Jepang untuk mengerahkan aset-aset militer terkuat ke kawasan tempat pengaruh China kian menguat.
“Sri Lanka sebagai pusat di Samudra Hindia dan memegang komitmen untuk kebebasan dan keterbukaan Samudra Hindia, menyambut kapal-kapal angkatan laut dari semua bangsa mitra kami, untuk berinteraksi dengan angkatan laut Sri Lanka,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Sri Lanka Mahishini Colonne.
“Beberapa kapal angkatan laut dari negara-negara mitra kami telah mengunjungi Sri Lanka tahun ini dan kapal dari Jepang, sebagai mitra bilateral yang dekat, juga disambut dengan semangat yang sama,” ujar Colonne.
Jepang telah lama memberi bantuan dan pinjaman dengan bunga rendah pada Sri Lanka sehingga membantu mengubah Colombo menjadi pelabuhan utama di jalur perdagangan global yang menghubungkan Eropa dan Timur Tengah dengan Asia.
China juga muncul sebagai kekuatan pesaing di penjuru Asia Selatan dan kawasan lebih luas dengan inisiatif infrastruktur Belt and Road atau Jalur Sutra Baru. China dan Jepang juga meregangkan otot militernya lebih jauh.
Angkatan Laut China memperluas pelayaran melebihi Pasifik Barat dan ke Samudra Hindia saat mereka menargetkan armada laut biru kelas dunia pada 2050. Adapun diplomasi militer Jepang juga meningkat di era pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
“Pemerintah Jepang mempromosikan kebebasan dan keterbukaan Indo-Pasifik dan pengerahan di Asia Pasifik menjadi komponen untuk strategi itu,” kata Laksamana Muda Tatsuya Fukuda, komandan Kaga dan kapal perusaknya.
Pernyataan Fukuda itu muncul saat dia berada di kabin kapal induk pengangkut helikopter menuju Colombo melalui Samudra Hindia. “Keamanan dan stabilitas maritim sangat penting bagi bangsa pulau seperti Jepang,” tutur dia dikutip kantor berita Reuters.
Dalam perjalanan ke Sri Lanka, kapal sepanjang 248 meter itu dibayangi kapal-kapal frigat China di Laut China Selatan. Kapal perang Jepang itu menggelar latihan angkatan laut di Filipina dan Indonesia.
Kaga juga berlatih bersama kapal frigat Inggris yang berlabuh di Colombo pada Minggu (30/9) dengan 500 pelaut dan empat helikopter pemburu kapal selam. Sebagai bagian dari kunjungan persahabatan, kru Kaga juga membawa beberapa paket kertas origami warna-warni, kerajinan bunga untuk anakanak setempat yang mengikuti tur ke kapal setelah Kaga berlabuh.
Kunjungan itu juga menegaskan kembali pada Sri Lanka tentang tekad dan kemampuan Jepang untuk mengerahkan aset-aset militer terkuat ke kawasan tempat pengaruh China kian menguat.
“Sri Lanka sebagai pusat di Samudra Hindia dan memegang komitmen untuk kebebasan dan keterbukaan Samudra Hindia, menyambut kapal-kapal angkatan laut dari semua bangsa mitra kami, untuk berinteraksi dengan angkatan laut Sri Lanka,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Sri Lanka Mahishini Colonne.
“Beberapa kapal angkatan laut dari negara-negara mitra kami telah mengunjungi Sri Lanka tahun ini dan kapal dari Jepang, sebagai mitra bilateral yang dekat, juga disambut dengan semangat yang sama,” ujar Colonne.
(don)