Menteri Malaysia Kecam Gaya Dakwah Zakir Naik
A
A
A
KUALA LUMPUR - Menteri Urusan Islam Malaysia Mujahid Yusof Rawa mengecam gaya berdakwa penceramah kondang asal India, Zakir Naik. Menurutnya, dakwah Zakir dalam menyebarkan ajaran Islam seperti gaya pemberontakan sehingga tidak cocok dilakukan di Malaysia.
Dia mengatakan Zakir, yang mencari perlindungan di Malaysia di tengah penyelidikan oleh pihak berwenang India, memiliki kecenderungan untuk menghina agama lain.
“Kami tidak menginginkan perdebatan yang mengolok-olok orang lain. Kami membutuhkan metode propagasi Islam yang lebih intelektual dan tersusun tanpa perlu mengolok-olok agama lain," katanya saat membuka sebuah seminar tentang Islam dan tantangan dalam masyarakat multiras, seperti dikutip The Star, Selasa (25/9/2018).
Sebelumnya kelompok di Malaysia juga mengkritik ceramah-ceramah Zakir yang mereka beri label sebagai ekstremis dan tidak menghormati agama lain. Kelompok tersebut adalah komunitas lintas agama Malaysia.
Kelompok itu menegaskan bahwa Zakir merupakan sosok yang dicari oleh pihak berwenang di tanah kelahirannya, India, atas dugaan keterlibatan dalam terorisme dan masalah keuangan.
Penceramah berusia 52 tahun itu diberikan status penduduk permanen Malaysia. Dia pernah terancam dideportasi, namun pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohammad masih melindunginya.
Mujahid menambahkan bahwa pihaknya bertanggung jawab untuk membela hak-hak agama lain di negaranya.
Dia mengatakan Zakir, yang mencari perlindungan di Malaysia di tengah penyelidikan oleh pihak berwenang India, memiliki kecenderungan untuk menghina agama lain.
“Kami tidak menginginkan perdebatan yang mengolok-olok orang lain. Kami membutuhkan metode propagasi Islam yang lebih intelektual dan tersusun tanpa perlu mengolok-olok agama lain," katanya saat membuka sebuah seminar tentang Islam dan tantangan dalam masyarakat multiras, seperti dikutip The Star, Selasa (25/9/2018).
Sebelumnya kelompok di Malaysia juga mengkritik ceramah-ceramah Zakir yang mereka beri label sebagai ekstremis dan tidak menghormati agama lain. Kelompok tersebut adalah komunitas lintas agama Malaysia.
Kelompok itu menegaskan bahwa Zakir merupakan sosok yang dicari oleh pihak berwenang di tanah kelahirannya, India, atas dugaan keterlibatan dalam terorisme dan masalah keuangan.
Penceramah berusia 52 tahun itu diberikan status penduduk permanen Malaysia. Dia pernah terancam dideportasi, namun pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohammad masih melindunginya.
Mujahid menambahkan bahwa pihaknya bertanggung jawab untuk membela hak-hak agama lain di negaranya.
(mas)