Yusaku Maezawa, Turis Pertama di Bulan

Selasa, 25 September 2018 - 07:29 WIB
Yusaku Maezawa, Turis...
Yusaku Maezawa, Turis Pertama di Bulan
A A A
Tapi, dalam sepekan terakhir Namanya mendadak mendunia. Maezawa akan menjadi turis pertama yang mengitari bulan.

Bukan lagi astronot yang bisa menginjakkan kaki ke bulan. Akses ke satelit bumi itu sudah terbuka untuk umum. Ya mungkin, kalangan terbatas. Karena, biayanya sangat-sangat mahal. Begitu mahalnya, Maezawa menolak menyebutkan angka resminya.

Tapi, sangat mahal hingga nanti biayanya itu tidak hanya untuk operasional membawa Maezawa ke bulan dan kembali ke bumi. Namun juga digunakan sebagai modal riset roket generasi terbaru Big Falcon Rocket (BFR), kendaraan yang akan ditumpangi Maezawa.

Maezawa berencana memabwa enam hingga delapan seniman dari seluruh dunia untuk ikut bersama. “Tamasya” ke bulan dalam perjalanan selama seminggu. Nanti, pada 2023. Mereka akan menjadi orang pertama yang sampai ke bulan dalam hampir 50 tahun terakhir.

BFR, adalah roket tercanggih, terbesar, dan termahal yang sedang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Roket tersebut akan mulai di uji coba tahun depan. Elon Musk bermimpi BFR akan menjadi roket yang akan membawa 100 manusia ke Mars, dan memulai koloni disana.

Dua roket SpaceX, Falcon 9 dan Falcon Heavy saat ini sudah diakui sebagai pencapaian baru di industri roket. Tapi, BFR sendiri masih dalam tahap pengembangan. Menurut Musk, baru 5 persen selesai. Tahun depan sudah ditargetkan untuk uji coba. Dan benar-benar siap pada 2023.

”Sejak kecil saya suka bulan. Bulan selalu ada dan selalu menginspirasi kemanusiaan,” ungkapnya.

Pada Februari 2017, SpaceX mengumumkan bahwa mereka akan membawa dua awak untuk terbang mengitari bulan lewat kapsul Crew Dragon yang akan diluncurkan lewat roket Falcon Heavy.

Tapi, awal tahun ini, Musk mengatakan justru akan menggunakan BFR. Ia menyebut bahwa Maezawa adalah orang yang sama dengan tahun lalu. Bedanya, akan lebih banyak orang yang ikut serta.

BFR adalah roket yang sangat tinggi dan besar. Dirancang untuk bisa meluncur dan mendarat kembali di bumi seperti roket SpaceX lainnya, Falcon 9. Bedanya, roket tersebut bisa membawa lebih banyak orang, bukan hanya satelit saja. Musk menyebut bahwa desain BFR telah diubah dari sebelumnya.

Tentu saja, pergi ke luar angkasa adalah sesuatu yang berbahaya dan berisiko tinggi. Musk mengakuinya sendiri. ”Ini bahaya dan tidak pasti. Ada risiko rencana tidak sesuai dan berjalan lancar,” ungkapnya.

Dalam sejarah manusia, hanya ada sedikit sekali manusia yang mencapai bulan. Tepatnya, hanya 24 orang. Yang terakhir kali sudah lama sekali. Yakni misi Apollo pada 1972.

Musk memuji langkah Maezawa yang mau membayar sangat mahal di sebuah perjalanan yang sebenarnya berisiko. Ia memperkirakan biaya untuk membangun roket di angka USD5 miliar. ”Tidak akan lebih dari USD10 miliar, tapi jelas di atas USD2 miliar,” katanya.

”Saya memutuskan untuk mengajak seniman bersama saya,” ujar Maezawa. Ia memang memiliki ketertarikan sangat tinggi terhadap seni.

”Pada 2023, sebagai tuan rumah, saya akan mengajak 6 hingga 8 artis dari seluruh dunia untuk bergabung bersama misi saya ke bulan,” tambahnya. Namun, ia masih belum memutuskan siapa yang akan di ajak ikut serta.

Keinginan Maezawa terbang ke bulan sudah ada sejak 5 tahun lalu. Ia sudah mengontak Space Adventures, perusahaan space tourism asal Rusia. Tapi, kemudian ia mengontak SpaceX yang saat itu sudah sukses dengan Falcon Heavy.

Maezawa berharap seni akan membawa dampak kepada perdamaian dunia. “Seni membuat orang tersenyum. Menyatukan banyak orang,” katanya.

Nantinya ia berharap ada karya seni yang dirancang yang terinspirasi dari perjalanannya ke bulan, seperti yang dilakukan seniman idolanya Basquiat, yang tutup usia pada 1988.

Maezawa menganggap aksinya ke bulan ini sebagai caranya beramal. ”Saya ingin berkontribusi ke masyarakat dengan cara yang berbeda,” katanya.

”Mungkin 10 tahun dari sekarang orang tertawa mengapa saya membayar begitu mahal. Tapi, harus ada orang yang pertama memulainya. Kalau tidak, pengembangan industri luar angkasa tidak akan berjalan. Karena itu, saya berpikir ini harus dilakukan,” katanya.

SpaceX akan melakukan pengetesan BFR berulang kali dalam beberapa tahun kedepan-anpa awak- dan memastikan semuanya berjalan dengan aman.

Maezawa sendiri mengaku sadar dan tidak takut. ”Saya sepenuhnya percaya pada tim SpaceX. Semua orang di sekitar saya juga sangat mendukung kegiatan ini,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6434 seconds (0.1#10.140)