Ini Alasan Mengapa HAM Tak Pernah Dibahas Dalam Pertemua Duo Korea
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia, Kim Chang-beom mengungkapkan alasan mengapa sampai saat ini masalah HAM tidak pernah dibahas dalam pertemuan antara Presiden Korsel, Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un.
Berbicara saat melakukan jumpa wartawan, Chang-beom menyatakan, saat ini masih terlalu dini untuk membahas hal itu. Alasannya, belum terbangunnya kepercayaan di semua lini antara kedua negara.
"Ini dan masalah narapidana, beberapa poin yang terkait dengan HAM. Isu mendasar tentang HAM, terlalu dini untuk mengangkat masalah ini. Kepercayaan belum terbentuk, kepercayaan pada tingkat elit, atau pada tingkat pemerintah," ucapnya pada Jumat (21/9).
Dia kemudian menuturkan, Korsel sudah memiliki prospek jangka panjang mengenai bagaiman membuat Korut semakin terbuka. Jika dirasa sudah cukup terbuka, maka isu HAM mungkin akan mulai dibahas.
"Sekarang ini kita harus memiliki prospek jangka panjang tentang bagaimana membuat perubahan Korut. Bagaimana Korut dapat benar-benar datang dalam perspektif strategis mereka bersama dengan Korsel dan negara lain. Jadi saya pikir perbaikan HAM akan dibahas di lain kesempatan," ungkapnya.
"Tetapi pada saat ini, kami berfokus bagaimana membuat dialog dan pendekatan ini terus berkelanjutan," tukas diplomat senior Korsel tersebut.
Berbicara saat melakukan jumpa wartawan, Chang-beom menyatakan, saat ini masih terlalu dini untuk membahas hal itu. Alasannya, belum terbangunnya kepercayaan di semua lini antara kedua negara.
"Ini dan masalah narapidana, beberapa poin yang terkait dengan HAM. Isu mendasar tentang HAM, terlalu dini untuk mengangkat masalah ini. Kepercayaan belum terbentuk, kepercayaan pada tingkat elit, atau pada tingkat pemerintah," ucapnya pada Jumat (21/9).
Dia kemudian menuturkan, Korsel sudah memiliki prospek jangka panjang mengenai bagaiman membuat Korut semakin terbuka. Jika dirasa sudah cukup terbuka, maka isu HAM mungkin akan mulai dibahas.
"Sekarang ini kita harus memiliki prospek jangka panjang tentang bagaimana membuat perubahan Korut. Bagaimana Korut dapat benar-benar datang dalam perspektif strategis mereka bersama dengan Korsel dan negara lain. Jadi saya pikir perbaikan HAM akan dibahas di lain kesempatan," ungkapnya.
"Tetapi pada saat ini, kami berfokus bagaimana membuat dialog dan pendekatan ini terus berkelanjutan," tukas diplomat senior Korsel tersebut.
(esn)