Tangkal Ancaman Rusia, Inggris Bentuk Pasukan Siber
A
A
A
LONDON - Inggris secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk berperang di dunia maya. Negeri Ratu Elizabeth itu membentuk pasukan dunia maya berkekuatan hingga 2.000 personel, seperti dilaporkan oleh Sky News.
"Kekuatan baru yang diharapkan akan diumumkan segera akan mewakili peningkatan empat kali lipat dalam tenaga kerja yang difokuskan pada operasi siber ofensif," kutip Reuters dari Sky News, Jumat (21/9/2018).
Menurut sebuah sumber kepada Sky News, pasukan ini terdiri dari pejabat Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ), personil militer dan kontraktor. Dalam operasionalnya, pasukan ini tampaknya akan menerima lebih dari 250 juta pound.
Sky News juga melaporkan bahwa sumber kedua mengatakan bahwa angkanya kemungkinan akan lebih tinggi.
"Rencana oleh Kementerian Pertahanan Inggris dan GCHQ ini datang di tengah meningkatnya ancaman dunia maya dari Rusia dan setelah Inggris menggunakan senjata siber untuk pertama kalinya memerangi Negara Islam," kata Sky.
Inggris dan Rusia telah terlibat perselisihan dalam banyak hal. Salah satunya yang menjadi perhatian dunia internasional adalah insiden Salisbury. Inggris menuding Rusia berada di balik serangan racun Novichok terhadap mantan agen mata-mata Rusia yang membelot, Sergei Skripal, dan putrinya.
"Kekuatan baru yang diharapkan akan diumumkan segera akan mewakili peningkatan empat kali lipat dalam tenaga kerja yang difokuskan pada operasi siber ofensif," kutip Reuters dari Sky News, Jumat (21/9/2018).
Menurut sebuah sumber kepada Sky News, pasukan ini terdiri dari pejabat Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ), personil militer dan kontraktor. Dalam operasionalnya, pasukan ini tampaknya akan menerima lebih dari 250 juta pound.
Sky News juga melaporkan bahwa sumber kedua mengatakan bahwa angkanya kemungkinan akan lebih tinggi.
"Rencana oleh Kementerian Pertahanan Inggris dan GCHQ ini datang di tengah meningkatnya ancaman dunia maya dari Rusia dan setelah Inggris menggunakan senjata siber untuk pertama kalinya memerangi Negara Islam," kata Sky.
Inggris dan Rusia telah terlibat perselisihan dalam banyak hal. Salah satunya yang menjadi perhatian dunia internasional adalah insiden Salisbury. Inggris menuding Rusia berada di balik serangan racun Novichok terhadap mantan agen mata-mata Rusia yang membelot, Sergei Skripal, dan putrinya.
(ian)