Ada Tikus di Sup Wanita Hamil, Restoran China Kehilangan Rp3,9 Triliun

Jum'at, 14 September 2018 - 13:29 WIB
Ada Tikus di Sup Wanita...
Ada Tikus di Sup Wanita Hamil, Restoran China Kehilangan Rp3,9 Triliun
A A A
WEIFANG - Sebuah restoran hotpot yang sangat populer di China, Xiabu Xiabu, kehilangan nilai saham hingga USD264 juta atau lebih dari Rp3,9 triliun dalam hitungan hari. Musababnya, seorang pelanggan wanita yang sedang hamil mendapati ada tikus mati di sup yang dihidangkan.

Suami wanita itu bahkan menyarankan istrinya untuk aborsi jika dia khawatir kesehatan calon bayinya bersamalah setelah makan beberapa sendok sup tersebut.
Keluhan pelanggan itu jadi petaka besar bagi restoran Xiabu Xiabu. Video dan foto sup yang mengandung bangkai tikus menyebar ke media sosial.

Kejadian itu dialami wanita hamil yang dikenal dengan nama pendek Ma saat makan bersama pasangannya di restoran Xiabu Xiabu di Weifang, Shandong, pada hari Kamis, 6 September 2018. Ma terkejut saat mengangkat sumpitnya dan terdapat tikus yang telah mati.

Dia khawatir dengan nasib calon bayinya karena terlanjur makan sup beberapa sendok.

Pihak restoran menawarkan kompensasi 5.000 yuan atau sekitar Rp10 juta. Namun, pasangan tersebut menolak.

Mengutip data New York Times, pada hari Selasa; 11 September 2018, harga saham perusahaan induk Xiabuxiabu Catering Management anjlok hingga 12,5 persen. Jika dinominalkan, nilainya lebih dari Rp3,9 triliun.

Pihak restoran pada awalnya mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu pekan lalu bahwa mereka telah mengabaikan kemungkinan kurangnya kebersihan yang telah menyebabkan adanya tikus mati di hotpot. Namun, pernyataan itu dicabut lagi.

Pihak berwenang di kota Weifang, cabang restoran tempat tikus ditemukan, mengatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan terhadap restoran Xiabu Xiabu.

Sekadar diketahui, ada 300 restoran Xiabu Xiabu di seluruh China.

Data terbaru, nilai saham mulai Xiabu Xiabu membaik dengan naik 3 persen pada hari Rabu, 12 September 2018.

Kasus tikus di sup perempuan hamil itu membuat rival restoran Xiabu Xiabu, Haidilao, meraup untung. Penjualan di restoran itu dilaporkan melonjak.

Perwakilan perusahaan Xiabu Xiabu, Catherine Gao, mengatakan bahwa gerai yang bermasalah sedang bekerja sama dengan pihak berwenang.

"Kami telah membentuk satuan tugas untuk melakukan penyelidikan mendalam atas insiden ini, dan juga akan mengundang pihak ketiga untuk membantu kami mengklarifikasi fakta," tulis dia dalam email, yang dikutip dari The Sydney Morning Herald, Jumat (14/9/2018).

Biro Pengawasan Pasar, badan pengawas resmi, di Weifang telah memerintahkan gerai Xiabu Xiabu di kota itu menangguhkan layanannya untuk "perbaikan".
(mas)
Berita Terkait
Heboh! China Simulasikan...
Heboh! China Simulasikan Penyerangan ke Taiwan Lewat Medsos
Petugas Nakes di China...
Petugas Nakes di China Dilempari Warga
Panggung Spektakuler...
Panggung Spektakuler Perayaan 100 Tahun Partai Komunis China
88 WNA China Sindikat...
88 WNA China Sindikat Server Judi dan Pemerasan Online Ditangkap di Batam
Ribuan Penumpang Padati...
Ribuan Penumpang Padati Stasiun Kereta Hongqiao China pada Perayaan Chunyun
Pidato Presiden Xi Jinping...
Pidato Presiden Xi Jinping dalam Resepsi Hari Nasional China
Berita Terkini
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
46 menit yang lalu
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
1 jam yang lalu
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
2 jam yang lalu
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
3 jam yang lalu
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
3 jam yang lalu
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
4 jam yang lalu
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved