India Hendak Beli 5 Sistem Rudal S-400 Rusia, AS Belum Bersikap
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) belum mengambil keputusan apa pun sejauh ini untuk menjatuhkan sanksi terhadap India atas rencananya untuk membeli lima sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Total harga dari lima sistem pertahanan itu mencapai USD4,5 miliar.
Seorang pejabat tinggi pemerintah AS mengatakan, Washington dan New Delhi terus melakukan pembicaraan.
Pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia oleh India akan dianggap melanggar sanksi di bawah Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), sebuah undang-undang yang disusun Kongres untuk menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang membeli persenjataan Moskow.
"Kami terus melakukan pembicaraan dengan para pemimpin India tentang cara-cara yang kami lakukan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perilakunya," kata Wakil Kepala Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan dan Tengah, Alice Well, kepada para wartawan dalam sebuah panggilan konferensi pada hari Senin.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan sanksi untuk India jika New Delhi tetap membeli S-400 dari Rusia, Wells mengatakan sanksi Amerika untuk saat ini tidak dimaksudkan untuk merugikan negara-negara seperti India.
"Itu dirancang untuk memengaruhi Rusia," katanya, seperti dikutip The New Indian Express, Selasa (11/9/2018).
"Kami sedang mengerjakan implikasi CAATSA dan signifikansi yang kami lampirkan pada CAATSA," katanya. Wells menegaskan kembali bahwa tidak ada "pengabaian selimut" atau keringanan khusus pada sebuah negara terkait S-400.
"Otoritas yang diberikan oleh Kongres memungkinkan Presiden untuk membuat tekad. Penentuan itu akan dilakukan secara individual," katanya.
"Saya pikir ada pemahaman yang sangat baik tentang warisan hubungan militer dan kerja sama pertahanan militer dengan Rusia. Fokus dan percakapan benar-benar pada jenis akuisisi pertahanan yang akan membentuk hubungan strategis India selama generasi berikutnya dan apa dampaknya terhadap interoperabilitas dan kemampuan untuk terus memperdalam kemitraannya dengan AS dan lainnya," ujar Wells.
Mengenai Iran, Wells mengatakan telah ada diskusi tingkat ahli antara kedua negara mengenai isu-isu yang berkaitan dengan ekspor minyak mentah dari Teheran atau cara-cara untuk menurunkan ekspor guna melawan perilaku jahat oleh Iran di wilayah tersebut.
"Percakapan itu sedang berlangsung," katanya.
AS telah mengatakan kepada India dan negara-negara lain untuk memotong impor minyak dari Iran menjadi "nol" pada 4 November atau akan menghadapi sanksi.
Iran adalah pemasok minyak terbesar ketiga di India di belakang Irak dan Arab Saudi. Iran memasok 18,4 juta ton minyak mentah selama April 2017 hingga Januari 2018.
Seorang pejabat tinggi pemerintah AS mengatakan, Washington dan New Delhi terus melakukan pembicaraan.
Pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia oleh India akan dianggap melanggar sanksi di bawah Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), sebuah undang-undang yang disusun Kongres untuk menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang membeli persenjataan Moskow.
"Kami terus melakukan pembicaraan dengan para pemimpin India tentang cara-cara yang kami lakukan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perilakunya," kata Wakil Kepala Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan dan Tengah, Alice Well, kepada para wartawan dalam sebuah panggilan konferensi pada hari Senin.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan sanksi untuk India jika New Delhi tetap membeli S-400 dari Rusia, Wells mengatakan sanksi Amerika untuk saat ini tidak dimaksudkan untuk merugikan negara-negara seperti India.
"Itu dirancang untuk memengaruhi Rusia," katanya, seperti dikutip The New Indian Express, Selasa (11/9/2018).
"Kami sedang mengerjakan implikasi CAATSA dan signifikansi yang kami lampirkan pada CAATSA," katanya. Wells menegaskan kembali bahwa tidak ada "pengabaian selimut" atau keringanan khusus pada sebuah negara terkait S-400.
"Otoritas yang diberikan oleh Kongres memungkinkan Presiden untuk membuat tekad. Penentuan itu akan dilakukan secara individual," katanya.
"Saya pikir ada pemahaman yang sangat baik tentang warisan hubungan militer dan kerja sama pertahanan militer dengan Rusia. Fokus dan percakapan benar-benar pada jenis akuisisi pertahanan yang akan membentuk hubungan strategis India selama generasi berikutnya dan apa dampaknya terhadap interoperabilitas dan kemampuan untuk terus memperdalam kemitraannya dengan AS dan lainnya," ujar Wells.
Mengenai Iran, Wells mengatakan telah ada diskusi tingkat ahli antara kedua negara mengenai isu-isu yang berkaitan dengan ekspor minyak mentah dari Teheran atau cara-cara untuk menurunkan ekspor guna melawan perilaku jahat oleh Iran di wilayah tersebut.
"Percakapan itu sedang berlangsung," katanya.
AS telah mengatakan kepada India dan negara-negara lain untuk memotong impor minyak dari Iran menjadi "nol" pada 4 November atau akan menghadapi sanksi.
Iran adalah pemasok minyak terbesar ketiga di India di belakang Irak dan Arab Saudi. Iran memasok 18,4 juta ton minyak mentah selama April 2017 hingga Januari 2018.
(mas)