Jong-un: Mengakhiri Perang Korea Tidak Menyebabkan Penarikan Pasukan AS
A
A
A
SEOUL - Mengakhiri Perang Korea tidak ada hubungannya dengan aliansi Korea Selatan (Korsel)-Amerika Serikat (AS) atau kehadiran pasukan AS di Semenanjung Korea. Hal itu disampaikan Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, kepada utusan Korsel yang menemuinya pada Rabu kemarin.
"Jong-un membuat pernyataan itu sehubungan dengan beberapa kekhawatiran yang muncul dari Seoul dan Washington bahwa deklarasi tersebut dapat merusak aliansi Korsel-AS dan dapat membuat Pyongyang untuk menuntut penarikan pasukan AS di semenanjung," kata Kepala Kantor Keamanan Nasional Korsel, Chung Eui-yong, seperti dikutip dari KBS, Kamis (6/9/2018).
Sebagai utusan khusus Presiden Moon Jae-in, Chung telah memimpin delegasi khusus ke Pyongyang untuk satu hari perjalanan pada hari Rabu kemarian. Ia telah bertemu dengan pemimpin tertutup itu.
Chung juga mengatakan bahwa kedua Korea telah sepakat selama pertemuan puncak pada bulan April lalu untuk bekerja menyatakan berakhirnya secara resmi Perang Korea tahun 1950-an dalam tahun ini.
Ia mengatakan Seoul percaya bahwa deklarasi tersebut akan menjadi deklarasi politik dan langkah pertama menuju membangun kepercayaan di antara pihak terkait, sembari menambahkan bahwa Pyongyang berbagi pandangan terkait hal itu.
Untuk diketahui Perang Korea yang pecah pada 1950-53 hanya diakhiri dengan perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Dengan begitu, Korut dan Korsel beserta AS saat ini masih dalam kondisi berperang.
"Jong-un membuat pernyataan itu sehubungan dengan beberapa kekhawatiran yang muncul dari Seoul dan Washington bahwa deklarasi tersebut dapat merusak aliansi Korsel-AS dan dapat membuat Pyongyang untuk menuntut penarikan pasukan AS di semenanjung," kata Kepala Kantor Keamanan Nasional Korsel, Chung Eui-yong, seperti dikutip dari KBS, Kamis (6/9/2018).
Sebagai utusan khusus Presiden Moon Jae-in, Chung telah memimpin delegasi khusus ke Pyongyang untuk satu hari perjalanan pada hari Rabu kemarian. Ia telah bertemu dengan pemimpin tertutup itu.
Chung juga mengatakan bahwa kedua Korea telah sepakat selama pertemuan puncak pada bulan April lalu untuk bekerja menyatakan berakhirnya secara resmi Perang Korea tahun 1950-an dalam tahun ini.
Ia mengatakan Seoul percaya bahwa deklarasi tersebut akan menjadi deklarasi politik dan langkah pertama menuju membangun kepercayaan di antara pihak terkait, sembari menambahkan bahwa Pyongyang berbagi pandangan terkait hal itu.
Untuk diketahui Perang Korea yang pecah pada 1950-53 hanya diakhiri dengan perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Dengan begitu, Korut dan Korsel beserta AS saat ini masih dalam kondisi berperang.
(ian)