Gempa Lumpuhkan Pulau Hokkaido Jepang, 1 Tewas dan 32 Hilang

Kamis, 06 September 2018 - 10:34 WIB
Gempa Lumpuhkan Pulau...
Gempa Lumpuhkan Pulau Hokkaido Jepang, 1 Tewas dan 32 Hilang
A A A
TOKYO - Setidaknya satu orang tewas dan 32 orang dilaporkan hilang setelah gempat kuat melumpuhkan pulau utara Hokkaido, Jepang, Kamis (6/9/2018). Gempa berkekuatan 6,7 skala Richter itu juga memicu tanah longsor dan memutus arus listrik bagi 5,3 juta penduduk.

Kantor berita NHK melaporkan korban tewas pertama telah dikonfirmasi dan mengatakan 120 orang juga terluka. Sebelumnya jumlah korban hilang ditempatkan pada angka 19 seperti dikutip dari Reuters.

Rekaman dari udara menunjukkan lusinan tanah longsor memaparkan lereng bukit yang tandus di dekat kota Atsuma di Hokkaido selatan, dengan gundukan tanah kemerahan dan pohon-pohon tumbang menumpuk di tepi ladang hijau. Sisa-sisa runtuhan rumah atau gudang tersebar di sekitarnya.

Seluruh pulau itu tidak memiliki listrik setelah Hokkaido Electric Power Co mengatakan pihaknya melakukan pemutusan darurat semua pembangkit listrik berbahan bakar fosil setelah gempa.

Perusahaan itu mengatakan belum diketahui kapan listrik akan kembali dinyalakan untuk 2,95 juta rumah tangga. Namun Kementerian perdagangan dan industri mengatakan untuk menyalakan kembali pembangkit listrik Tomato-Atsuma yang dipicu batu bara dalam beberapa jam, kata Menteri Perdagangan, Hiroshige Seko.

Gempa juga menyebabkan semua perjalanan kereta api di pulau itu dihentikan.

Genteng dan air bisa dilihat di lantai di bandara utama Hokkaido, Bandara New Chitose, yang akan ditutup pada Kamis. New Chitose adalah gerbang wisata utama ke pulau itu, yang terkenal dengan gunung-gunungnya, danau dan lahan pertanian serta makanan laut yang berlimpah.

"Lebih dari 200 penerbangan dan 40.000 penumpang akan terpengaruh akibat penutupan itu," kata Kantor Berita Kyodo.

Penutupan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Bandara Kansai, pusat penting bagi perusahaan yang mengekspor semikonduktor dekat Osaka, di Jepang barat, ditutup setelah dihantam oleh Topan Jebi.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan para pejabat berharap untuk membuka kembali Bandara Kansai untuk penerbangan domestik pada hari Jumat esok.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 03:08 waktu setempat itu tidak menimbulkan risiko tsunami. Sementara Survei Geologi AS, USGS mengatakan, gempa tersebut menghantam sekitar 68 km tenggara Sapporo, kota utama Hokkaido.

Gempa ini terdaftar sebagai nomor 6 terkuat pada skala poin 7 gempa Jepang.

"Serangkaian guncangan yang lebih kecil, termasuk guncangan dengan kekuatan 5,4 skala Richter mengikuti gempa awal," kata Badan Meteorologi Jepang.

Pejabat berwenang di Jepang memperingatkan warga untuk mengambil tindakan pencegahan potensi gempa susulan berkekuatan besar dalam beberapa hari mendatang.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tiba di kantornya sebelum jam 6 pagi dan mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya telah mendirikan pusat komando untuk mengoordinasikan bantuan dan penyelamatan. Abe menegaskan bahwa menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama pemerintahnya.

Sementara itu Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tomari, yang telah ditutup sejak gempa bumi dan tsunami 2011, mengalami pemadaman listrik tetapi pendinginan batang-batang bahan bakarnya secara aman menggunakan tenaga darurat.

"Operator Hokkaido Electric melaporkan tidak ada penyimpangan radiasi di pabrik," kata Suga pada konferensi pers.

Jepang terletak di busur gunung berapi “Ring of Fire” dan cekungan samudera yang sebagian mengelilingi Cekungan Pasifik dan menyumbang sekitar 20 persen gempa bumi dunia berkekuatan 6 atau lebih besar.

Gempa berkekuatan 9,0 skala Richter, yang paling kuat yang pernah tercatat di Jepang, terjadi pada 11 Maret 2011 di lepas pantai kota utara Sendai. Gempa ini memicu tsunami yang menghancurkan komunitas di sepanjang pantai Pasifik dan menewaskan hampir 20.000 orang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1091 seconds (0.1#10.140)