Inggris Ungkap Identitas Pelaku Serangan Racun Terhadap Skripal
A
A
A
LONDON - Inggris akhirnya mengungkap identitas dua orang pelaku serangan dengan menggukan racun syaraf, novichok, terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulian. Kedua pelaku diketahui adalah warga Rusia.
The Crown Prosecution Service (CPS) mengatakan, kedua pelaku adalah warga Rusia bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. London, lanjut CPS, saat ini tengah memburu kedua orang tersebut.
"Divisi Kontra Terorisme CPS telah memeriksa bukti-bukti dan telah menyimpulkan ada bukti yang cukup untuk mejatuhkan putusan dan itu jelas dalam kepentingan publik untuk mendakwa Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang merupakan warga negara Rusia," kata Direktur Layanan Hukum CPS, Sue Hemming seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (5/9).
"Pelanggaran oleh Petrov dan Ruslan termasuk penggunaan dan kepemilikan Novichok yang bertentangan dengan Undang-Undang Senjata Kimia dan menyebabkan luka yang teramat serius terhadap Yulia Skripal dan Nick Bailey," sambungnya.
Skripal dan putrinya dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tidak sadarkan diri pada 4 Maret di Salisbury.
Kemudian, Dawn Sturgess, jatuh sakit pada 30 Juni setelah memegang benda yang terkontaminasi dengan agen saraf dan dibawa ke rumah sakit dan pasangannya, Charlie Rowley, juga terkena agen saraf dan meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan.
The Crown Prosecution Service (CPS) mengatakan, kedua pelaku adalah warga Rusia bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. London, lanjut CPS, saat ini tengah memburu kedua orang tersebut.
"Divisi Kontra Terorisme CPS telah memeriksa bukti-bukti dan telah menyimpulkan ada bukti yang cukup untuk mejatuhkan putusan dan itu jelas dalam kepentingan publik untuk mendakwa Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang merupakan warga negara Rusia," kata Direktur Layanan Hukum CPS, Sue Hemming seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (5/9).
"Pelanggaran oleh Petrov dan Ruslan termasuk penggunaan dan kepemilikan Novichok yang bertentangan dengan Undang-Undang Senjata Kimia dan menyebabkan luka yang teramat serius terhadap Yulia Skripal dan Nick Bailey," sambungnya.
Skripal dan putrinya dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tidak sadarkan diri pada 4 Maret di Salisbury.
Kemudian, Dawn Sturgess, jatuh sakit pada 30 Juni setelah memegang benda yang terkontaminasi dengan agen saraf dan dibawa ke rumah sakit dan pasangannya, Charlie Rowley, juga terkena agen saraf dan meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan.
(esn)