RI Realisasikan Kerja Sama Infrastruktur bagi Pejabat Kementerian PU Afghanistan
A
A
A
TANGSEL - International Workshop on Infrastructure Development for Afghanistan: Sharing Best Practices to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs) telah resmi ditutup oleh Al Busyra Basnur, Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kemenlu RI, Jumat (31/8).
"Program ini diharapkan akan mendorong dan meningkatkan persahabatan dan solidaritas di antara kedua negara. Pengalaman yang dibagikan selama lokakarya ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan jalan dan permukiman umum di Afghanistan” tutur Al Busyra, seperti tertuang dalam rilis Kemenlu.
Kemenlu RI bekerjasama dengan Pusdiklat Jalan, Perumahan, Pemukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JP3IW), Kementerian PUPR telah menggelar workshop ini selama 5 hari, sejak 27 hingga 31 Agustus 2018. Pelatihan diikuti oleh 9 peserta dari Afghanistan yang mayoritas merupakan level pengambil kebijakan.
Zalmai Wafamal, Charge d’ Affaires, Kedutaan Besar Republik Islam Afghanistan menyampaikan, Afghanistan menghargai persahabatan yang telah terjalin selama ini antara kedua negara. Pembangunan suatu negara akan sulit terwujud tanpa dukungan fasilitas infrastruktur yang memadai. Indonesia merupakan salah satu negara yang secara konsisten mendukung pembangunan dimaksud melalui berbagai pemberian kerja sama capacity building.
Kegiatan workshop diselenggarakan di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten, yang memiliki keunggulan dalam akses kawasan ke tol luar kota, khususnya pada saat pelaksanaan kunjungan lapangan lokakarya untuk peninjauan pembangunan tol Kunciran–Serpong serta kunjungan ke PT. Marga Trans Nusantara (MTN).
Selama menjalani lokakarya, peserta mendapatkan pembelajaran, baik secara teori maupun praktik langsung di sektor pengembangan infrastruktur. Materi yang diajarkan antara lain tentang kebijakan infrastruktur, investasi bidang jalan tol, project cycle management, manajemen konstruksi, road construction process, dan pavement technology.
Menurut Ajmal Wahidi, Director of Public Works wilayah Maidan Wardak, Afghanistan, banyak kesamaan langkah dan penanganan pengembangan infrstruktur antara Indonesia dan Afghanistan, namun Indonesia memang lebih unggul dalam hal pemakaian alat berat infrastruktur dengan spesifikasi khusus yang tidak dimiliki oleh Afghanistan.
Afghanistan merupakan negara yang termasuk dalam prioritas Kerja Sama Teknik Indonesia. Sejak tahun 2006 hingga 2017, setidaknya Pemri telah mengadakan 50 kegiatan peningkatan kapasitas untuk Afghanistan yang diikuti oleh 419 peserta Afghanistan. Berbagai bidang kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan bagi Afghanistan antara lain di bidang pertanian, kesehatan, kursus diplomatik, UKM, good governance, pendidikan, disaster risk management, infrastruktur, pendidikan, kepolisian, dan multimedia.
"Program ini diharapkan akan mendorong dan meningkatkan persahabatan dan solidaritas di antara kedua negara. Pengalaman yang dibagikan selama lokakarya ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan jalan dan permukiman umum di Afghanistan” tutur Al Busyra, seperti tertuang dalam rilis Kemenlu.
Kemenlu RI bekerjasama dengan Pusdiklat Jalan, Perumahan, Pemukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JP3IW), Kementerian PUPR telah menggelar workshop ini selama 5 hari, sejak 27 hingga 31 Agustus 2018. Pelatihan diikuti oleh 9 peserta dari Afghanistan yang mayoritas merupakan level pengambil kebijakan.
Zalmai Wafamal, Charge d’ Affaires, Kedutaan Besar Republik Islam Afghanistan menyampaikan, Afghanistan menghargai persahabatan yang telah terjalin selama ini antara kedua negara. Pembangunan suatu negara akan sulit terwujud tanpa dukungan fasilitas infrastruktur yang memadai. Indonesia merupakan salah satu negara yang secara konsisten mendukung pembangunan dimaksud melalui berbagai pemberian kerja sama capacity building.
Kegiatan workshop diselenggarakan di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten, yang memiliki keunggulan dalam akses kawasan ke tol luar kota, khususnya pada saat pelaksanaan kunjungan lapangan lokakarya untuk peninjauan pembangunan tol Kunciran–Serpong serta kunjungan ke PT. Marga Trans Nusantara (MTN).
Selama menjalani lokakarya, peserta mendapatkan pembelajaran, baik secara teori maupun praktik langsung di sektor pengembangan infrastruktur. Materi yang diajarkan antara lain tentang kebijakan infrastruktur, investasi bidang jalan tol, project cycle management, manajemen konstruksi, road construction process, dan pavement technology.
Menurut Ajmal Wahidi, Director of Public Works wilayah Maidan Wardak, Afghanistan, banyak kesamaan langkah dan penanganan pengembangan infrstruktur antara Indonesia dan Afghanistan, namun Indonesia memang lebih unggul dalam hal pemakaian alat berat infrastruktur dengan spesifikasi khusus yang tidak dimiliki oleh Afghanistan.
Afghanistan merupakan negara yang termasuk dalam prioritas Kerja Sama Teknik Indonesia. Sejak tahun 2006 hingga 2017, setidaknya Pemri telah mengadakan 50 kegiatan peningkatan kapasitas untuk Afghanistan yang diikuti oleh 419 peserta Afghanistan. Berbagai bidang kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan bagi Afghanistan antara lain di bidang pertanian, kesehatan, kursus diplomatik, UKM, good governance, pendidikan, disaster risk management, infrastruktur, pendidikan, kepolisian, dan multimedia.
(esn)