Diduga Jadi Pangkalan Militer, Fasilitas AS di Demo Warga Argentina
A
A
A
BUENOS AIRES - Sejumlah warga Argentinda bersama aktivis hak pribumi menggelar aksi demonstrasi di sebuah fasilitas milik Amerika Serikat (AS) di Provinsi Neuquen. Mereka meyakini, AS secara rahasia mendirikan pangkalan militer dengan kedok pusat bantuan darurat. Warga Argentina dan aktivis khawatir keberadaan fasilitas itu akan digunakan untuk mempengaruhi urusan dalam negeri.
Rekaman gambar menunjukkan para demonstran memegang poster yang menyatakan 'Tidak untuk Landasan Yankee' dan 'AS keluar dari Neuquen' saat mereka berbaris melalui ibukota provinsi barat Argentina itu pada hari Sabtu.
Para juru kampanye anti-basis AS telah berkumpul di provinsi itu, yang berbatasan dengan Chili, sejak Juni. Itu terjadi setelah Washington mengumumkan rencana untuk membangun Pusat Operasi Darurat (EOC) di dekat bandara kota Neuquen.
Menurut kedutaan AS, kompleks seluas 600 meter persegi itu akan menampung anggota Pertahanan Sipil setempat dan pekerja bantuan lainnya, serta toko bantuan yang disediakan oleh AS untuk Argentina, seperti tenda dan kendaraan enam roda. Pembangunan fasilitas akan menelan biaya USD1,3 juta dan akan selesai dalam setahun.
Otoritas provinsi telah memuji proyek ini sebagai contoh kerjasama AS-Argentina. Namun penduduk setempat khawatir bahwa Washington pada akhirnya akan menggunakan fasilitas tersebut untuk pengaruh politik dan proyeksi kekuasaan.
Demonstrasi tersebut dilakukan oleh Kelompok Multi-Sektor untuk Kedaulatan Teritorial (MSTS), sebuah koalisi yang mencakup 60 LSM. Mereka bergabung dengan aktivis buruh lokal dan penduduk asli Mapuche, yang memiliki perseteruan lama dengan pemerintah atas tanah dan hak-hak adat.
"Kami percaya bahwa itu adalah misi rahasia untuk membuat basis di sini, untuk kemudian memasang alat militer," kata Hugo Lagos, seorang pemimpin komunitas Mapuche seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (26/8/2018).
Dia menambahkan bahwa upaya AS untuk membangun fasilitas memicu kemarahan di antara penduduk setempat. Argumen yang sama telah disuarakan oleh penduduk setempat terhadap rencana oleh Beijing untuk membangun basis pemantauan ruang angkasa di Neuquen, yang akan dioperasikan oleh Tentara China.
Pejabat provinsi, serta diplomat AS, telah menekankan bahwa fasilitas akan berfungsi sebagai pusat evakuasi selama keadaan darurat. Namun, para demonstran merasa hal ini sulit dipercaya.
"Dalam kasus mereka ingin melindungi kita dari bencana, itu lebih masuk akal menjadi sebuah pangkalan di daerah Neuquen, yang bukan merupakan zona letusan gunung berapi atau gempa bumi," kata MSTS mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Aktivis MSTS, Micaela Gomis mengatakan bahwa para pengunjuk rasa menduga pangkalan itu akan digunakan oleh tentara dan pasukan khusus.
“Ini adalah intervensi langsung oleh Komando Selatan AS. Kami tahu sejarah mereka. Kami tahu bahwa mereka berada di belakang semua kediktatoran genosida di Amerika Latin,” ujarnya.
“Ini ada hubungannya dengan perselisihan geopolitik di Amerika Latin. Tidak mungkin kita percaya mereka ketika mereka menutupi intervensi militer dengan bantuan kemanusiaan,” tukasnya.
Rekaman gambar menunjukkan para demonstran memegang poster yang menyatakan 'Tidak untuk Landasan Yankee' dan 'AS keluar dari Neuquen' saat mereka berbaris melalui ibukota provinsi barat Argentina itu pada hari Sabtu.
Para juru kampanye anti-basis AS telah berkumpul di provinsi itu, yang berbatasan dengan Chili, sejak Juni. Itu terjadi setelah Washington mengumumkan rencana untuk membangun Pusat Operasi Darurat (EOC) di dekat bandara kota Neuquen.
Menurut kedutaan AS, kompleks seluas 600 meter persegi itu akan menampung anggota Pertahanan Sipil setempat dan pekerja bantuan lainnya, serta toko bantuan yang disediakan oleh AS untuk Argentina, seperti tenda dan kendaraan enam roda. Pembangunan fasilitas akan menelan biaya USD1,3 juta dan akan selesai dalam setahun.
Otoritas provinsi telah memuji proyek ini sebagai contoh kerjasama AS-Argentina. Namun penduduk setempat khawatir bahwa Washington pada akhirnya akan menggunakan fasilitas tersebut untuk pengaruh politik dan proyeksi kekuasaan.
Demonstrasi tersebut dilakukan oleh Kelompok Multi-Sektor untuk Kedaulatan Teritorial (MSTS), sebuah koalisi yang mencakup 60 LSM. Mereka bergabung dengan aktivis buruh lokal dan penduduk asli Mapuche, yang memiliki perseteruan lama dengan pemerintah atas tanah dan hak-hak adat.
"Kami percaya bahwa itu adalah misi rahasia untuk membuat basis di sini, untuk kemudian memasang alat militer," kata Hugo Lagos, seorang pemimpin komunitas Mapuche seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (26/8/2018).
Dia menambahkan bahwa upaya AS untuk membangun fasilitas memicu kemarahan di antara penduduk setempat. Argumen yang sama telah disuarakan oleh penduduk setempat terhadap rencana oleh Beijing untuk membangun basis pemantauan ruang angkasa di Neuquen, yang akan dioperasikan oleh Tentara China.
Pejabat provinsi, serta diplomat AS, telah menekankan bahwa fasilitas akan berfungsi sebagai pusat evakuasi selama keadaan darurat. Namun, para demonstran merasa hal ini sulit dipercaya.
"Dalam kasus mereka ingin melindungi kita dari bencana, itu lebih masuk akal menjadi sebuah pangkalan di daerah Neuquen, yang bukan merupakan zona letusan gunung berapi atau gempa bumi," kata MSTS mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Aktivis MSTS, Micaela Gomis mengatakan bahwa para pengunjuk rasa menduga pangkalan itu akan digunakan oleh tentara dan pasukan khusus.
“Ini adalah intervensi langsung oleh Komando Selatan AS. Kami tahu sejarah mereka. Kami tahu bahwa mereka berada di belakang semua kediktatoran genosida di Amerika Latin,” ujarnya.
“Ini ada hubungannya dengan perselisihan geopolitik di Amerika Latin. Tidak mungkin kita percaya mereka ketika mereka menutupi intervensi militer dengan bantuan kemanusiaan,” tukasnya.
(ian)