Berasal dari Turki, Politisi Swedia Dipecat Partainya
A
A
A
STOCKHOLM - Seorang politisi Swedia yang berasal dari Turki dipecat partainya beberapa minggu sebelum pemilihan umum dan lokal di negara itu. Mikail Yuksel dipecat partainya Sweden’s Centre Party jelang pemilihan yang dijadwalkan pada 9 September 2018 mendatang.
"Saya dipecat karena tidak berbicara menentang Turki dan dengan dalih bahwa ayah saya adalah mantan walikota Kulu(distrik provinsi Konya tengah) MHP (Partai Gerakan Nasionalis)," ujar Mikail Yuksel, kandidat anggota parlemen, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (23/8/2018).
“Sebuah kotak telah dikirim ke distrik Kulu di Konya untuk pemilu Swedia mendatang. Saya melakukan kampanye pemilihan saya di Kulu karena banyak orang dari Kulu sedang cuti,” terang Yuksel.
"Sayangnya, kampanye pemilu itu dianggap mengganggu kelompok teror PKK dan beberapa kelompok lobi anti Turki," ungkapnya, menambahkan bahwa ia telah disalahkan karena menjadi "terompet" Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Yuksel mengatakan partainya tidak mendukungnya meski mengetahui bahwa klaim itu tidak benar.
Yuksel mengatakan dia selalu dipaksa untuk mengomentari kebijakan Turki meskipun dia tidak tertarik pada kebijakan Turki.
"Mereka menghasilkan tuduhan tak berdasar terhadap saya," kata Yuksel.
Ia mengatakan dirinya tidak menyembunyikan masa lalunya dan telah berbagi masa lalu politik ayahnya dengan partainya.
"Pihak saya mengatakan tidak ada masalah dan saya akan menjadi kandidat," kata Yuksel.
"Tapi sayangnya, mereka tidak menepati janji," imbuhnya, menambahkan bahwa dia memiliki dokumen yang membuktikan bahwa dia telah berbagi informasi dengan partainya.
Menyatakan bahwa proses pencalonan masih berlangsung, dia ingat bahwa orang-orang akan memilih dia kecuali dia mengundurkan diri.
Dia mengatakan dia sedang menunggu dukungan Muslim dan warga Turki di kota Gothenburg, dan dia akan membuat partai baru jika dia terpilih.
"Saya dipecat karena tidak berbicara menentang Turki dan dengan dalih bahwa ayah saya adalah mantan walikota Kulu(distrik provinsi Konya tengah) MHP (Partai Gerakan Nasionalis)," ujar Mikail Yuksel, kandidat anggota parlemen, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (23/8/2018).
“Sebuah kotak telah dikirim ke distrik Kulu di Konya untuk pemilu Swedia mendatang. Saya melakukan kampanye pemilihan saya di Kulu karena banyak orang dari Kulu sedang cuti,” terang Yuksel.
"Sayangnya, kampanye pemilu itu dianggap mengganggu kelompok teror PKK dan beberapa kelompok lobi anti Turki," ungkapnya, menambahkan bahwa ia telah disalahkan karena menjadi "terompet" Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Yuksel mengatakan partainya tidak mendukungnya meski mengetahui bahwa klaim itu tidak benar.
Yuksel mengatakan dia selalu dipaksa untuk mengomentari kebijakan Turki meskipun dia tidak tertarik pada kebijakan Turki.
"Mereka menghasilkan tuduhan tak berdasar terhadap saya," kata Yuksel.
Ia mengatakan dirinya tidak menyembunyikan masa lalunya dan telah berbagi masa lalu politik ayahnya dengan partainya.
"Pihak saya mengatakan tidak ada masalah dan saya akan menjadi kandidat," kata Yuksel.
"Tapi sayangnya, mereka tidak menepati janji," imbuhnya, menambahkan bahwa dia memiliki dokumen yang membuktikan bahwa dia telah berbagi informasi dengan partainya.
Menyatakan bahwa proses pencalonan masih berlangsung, dia ingat bahwa orang-orang akan memilih dia kecuali dia mengundurkan diri.
Dia mengatakan dia sedang menunggu dukungan Muslim dan warga Turki di kota Gothenburg, dan dia akan membuat partai baru jika dia terpilih.
(ian)