Menteri Agama Imbau Jamaah Tak Memaksakan Diri

Kamis, 23 Agustus 2018 - 10:29 WIB
Menteri Agama Imbau...
Menteri Agama Imbau Jamaah Tak Memaksakan Diri
A A A
MEKKAH - Jamaah haji Indonesia banyak yang kelelahan begitu tiba di Mina, setelah sebelumnya mereka telah melakukan wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah.

Di Mina, mereka harus berjalan jauh sekitar dua kilometer, bahkan lebih untuk sampai Jamarat, tempat mereka melaksanakan rukun dan wajib haji. Di sana, mereka melakukan lempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Menteri Agama (Menag) Luk man Hakim Saifuddin yang turun membantu jamaah haji menyaksikan langsung jamaah yang kelelahan di sekitar area Jamarat.

“ Kami harap jamaah menjaga kesehatannya dengan baik dan tidak memaksakan diri untuk berjalan jauh,” katanya. Lukma nmengatakan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini berbeda dengan tahun lalu.

Dia mengklaim peralatan kesehatan semakin baik, seperti dua bak air dingin untuk memulihkan jamaah yang mengalami kejang panas. Jamaah mulai tiba di Mina pada Selasa (21/8) yang bertepatan dengan 10 Zulhijah.

Di sana, mereka beristirahat sebentar, kemudian berjalan kaki menuju Jamarat melaksanakan lempar Aqobah dan tahalul (mencukur rambut). Tak sampai di situ, sebagian masih berjalan kaki menuju Syisyah, lalu Mahbas Jin, melewati terowongan panjang untuk sampai Terminal Bab Ali di Masjidilharam sekitar 3-4 kilometer.

Tampak jamaah masih berihram dari berbagai usia. Mereka melaksanakan tawaf ifadah yang merupakan rukun haji terakhir. Di sana, mereka beristirahat sejenak, setelah itu kembali lagi ke maktab Mina dalam kondisi yang sangat lelah.

Sementara itu, kondisi lalu lintas Mekkah padat dan macet. Jalan raya sekitar Masjid bin Baz yang menghubungkan Syisyah, tempat terdekat dari Mina, menuju Mahbas Jin dan Masjidil haram dipadati bus jamaah haji dan mobil warga setempat.

Berdasarkan pantauan pada Selasa (21/8), ada saja jamaah yang terduduk dan terbaring karena tak lagi sanggup melanjutkan perjalanan panjang tersebut. Hal itu terjadi di sepanjang terowongan Moaisem (dikenal Terowongan Mina) dan area Jamarat lantai tiga yang dikhususkan untuk jamaah haji Asia.

Tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) menemukan Teti Nurheliyati, 48, mengalami penurunan kesadaran di dekat restoran cepat saji Albaik area Mina. Anggota kelompok terbang JKS 47 Maktab 45 ini juga mengalami demam.

“Jamaah mengalami heat-stroke yakni kejang-panas setelah lempar jumrah Aqabah. Tim memeriksa kondisinya lalu memberikan cairan infus,” kata anggota P3JH Dr Pradipta Suarsyaf di sekitar area Jamarat Mina kemarin.

Teti kemudian diangkut ke Rumah Sakit Jamarat (mustasyfa) di lantai dasar menggunakan tandu P3JH. Tim P3JH juga menemukan jamaah haji bernama Kanimah Dargi Sakali, 68, dari kloter JKS 86 yang mengalami kejang panas. Tim membawanya ke pos kesehatan terdekat.

Pantauan di sepanjang lintasan Jamarat, Selasa (21/8), banyak juga jamaah yang tersesat tak tahu arah untuk kembali ke maktabnya di Mina. Bahkan, tak sedikit jamaah yang terpisah dari rombongannya karena berbagai persoalan.

Menyikapi hal itu, Kepala Satuan Operasi Armina Jaetul Muchlis mengatakan bahwa para petugas yang bertugas di sepanjang lintasan Jamarat acap diusir petugas Arab Saudi sehingga para petugas haji Indonesia harus selalu bergerak.

Petugas haji Arab Saudi tersebut merupakan petugas musiman yang didatangkan dari berbagai wilayah di Arab Saudi yang besar kemungkinan tidak mengetahui arah maupun lokasi-lokasi pemukiman jamaah haji. “Sehingga mereka mengarahkan sembarangan prinsip jamaah haji segera mencair dan segera meninggalkan lokasi Jamarat,” tandas Muchlis.

Petugas Arab Saudi mengarahkan kepulangan jamaah tanpa mengetahui dari mana asalnya jamaah. Apakah dari terowongan Moaisem, Mina Jadid atau dari Mina al Wadi, sehingga arah kepulangan jamaah boleh jadi adalah rute yang beda dengan kedatangan/keberangkaan mereka.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)