Bos ISIS Serukan Pengikutnya Terus Lancarkan Aksi Teror
A
A
A
WASHINGTON - Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, meminta para pengikutnya untuk terus berjuang meskipun telah menderita kekalahan. Hal itu disampaikannya dalam sebuah rekaman audio di media milik kelompok ekstrimis tersebut.
Dalam rekaman selama 55 menit, Baghdadi mengucapkan selamat atas apa yang ia gambarkan sebagai "singa yang menyerang" di balik serangan baru-baru ini di Kanada dan Eropa. Ia pun meminta para pengikutnya untuk menggunakan bom, pisau, atau mobil untuk melakukan serangan.
Baghdadi juga memberikan selamat hari raya Idul Adha kepada seluruh umat Muslim. Ini menunjukkan jika pesan tersebut baru saja direkam.
"Bagi Mujahidin skala kemenangan atau kekalahan tidak tergantung pada kota atau kota yang direbut atau tunduk pada siapa yang memiliki superioritas udara, rudal antar benua atau bom pintar," kata Baghdadi dalam rekaman berbahasa Arab yang diposting oleh media kelompok itu al-Furqan.
"Oh para tentara kekhalifahan percayalah pada janji Tuhan dan kemenangan-Nya karena dengan kesukaran datang bantuan dan jalan keluar," tambahnya, berbicara kepada pengikut di berbagai kota di Suriah seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/8/2018).
Baghdadi juga menyerukan kepada para pengikutnya di Irak untuk mempertahankan serangan terhadap kelompok Syiah dan apa yang ia gambarkan sebagai kelompok murtad - sebuah referensi untuk kelompok Muslim yang memerangi kelompoknya.
Ia meminta para pengikutnya untuk tetap setia kepada para pemimpin gerakan dan mendesak warga Arab Saudi, Bahrain dan Yordania untuk menggulingkan penguasa mereka.
Baghdadi juga memperingatkan bahwa provinsi Idlib di Suriah akan jatuh ketika Rusia dan pasukan pemerintah Suriah sedang bersiap untuk menyerangnya. Provinsi Idlib berada adalah wilayah terakhir dari wilayah yang masih dikuasai oleh para pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Pada bulan Juni, koordinator kemanusiaan regional PBB memperingatkan bahwa ISIS dan kelompok militan lainnya berbaur dengan penduduk di Idlib, membuatnya menjadi situasi "sangat eksplosif".
Namun rekaman itu tidak dapat diverifikasi apakah benar suara pada rekaman itu milik Baghdadi.
ISIS, yang hingga tahun lalu menguasai daerah-derah besar di Suriah dan Irak, telah terusir ke padang pasir oleh kekalahan berturut-turut dalam serangan oleh sekutu intenasional di kedua negara.
Baghdadi, yang mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin semua Muslim pada 2014 setelah merebut kota utama Irak utara Mosul, sekarang diyakini bersembunyi di wilayah perbatasan Irak-Suriah setelah kehilangan semua wilayah kekhalifahan yang diproklamirkannya.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di seluruh dunia, termasuk penembakan 22 Juli di Toronto yang menewaskan dua orang dan 13 terluka. Polisi Kanada mengatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti sejauh ini untuk mendukung klaim tersebut.
Pemimpin ISIS yang misterius itu sering dilaporkan tewas atau terluka sejak memimpin pejuangnya melakukan sweeping melalui Irak utara. Keberadaannya tidak diketahui tetapi pesan hari Rabu menunjukkan dia masih hidup.
Salah satu putranya dilaporkan tewas di kota Homs di Suriah, saluran berita kelompok itu melaporkan awal tahun ini.
Dalam rekaman selama 55 menit, Baghdadi mengucapkan selamat atas apa yang ia gambarkan sebagai "singa yang menyerang" di balik serangan baru-baru ini di Kanada dan Eropa. Ia pun meminta para pengikutnya untuk menggunakan bom, pisau, atau mobil untuk melakukan serangan.
Baghdadi juga memberikan selamat hari raya Idul Adha kepada seluruh umat Muslim. Ini menunjukkan jika pesan tersebut baru saja direkam.
"Bagi Mujahidin skala kemenangan atau kekalahan tidak tergantung pada kota atau kota yang direbut atau tunduk pada siapa yang memiliki superioritas udara, rudal antar benua atau bom pintar," kata Baghdadi dalam rekaman berbahasa Arab yang diposting oleh media kelompok itu al-Furqan.
"Oh para tentara kekhalifahan percayalah pada janji Tuhan dan kemenangan-Nya karena dengan kesukaran datang bantuan dan jalan keluar," tambahnya, berbicara kepada pengikut di berbagai kota di Suriah seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/8/2018).
Baghdadi juga menyerukan kepada para pengikutnya di Irak untuk mempertahankan serangan terhadap kelompok Syiah dan apa yang ia gambarkan sebagai kelompok murtad - sebuah referensi untuk kelompok Muslim yang memerangi kelompoknya.
Ia meminta para pengikutnya untuk tetap setia kepada para pemimpin gerakan dan mendesak warga Arab Saudi, Bahrain dan Yordania untuk menggulingkan penguasa mereka.
Baghdadi juga memperingatkan bahwa provinsi Idlib di Suriah akan jatuh ketika Rusia dan pasukan pemerintah Suriah sedang bersiap untuk menyerangnya. Provinsi Idlib berada adalah wilayah terakhir dari wilayah yang masih dikuasai oleh para pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Pada bulan Juni, koordinator kemanusiaan regional PBB memperingatkan bahwa ISIS dan kelompok militan lainnya berbaur dengan penduduk di Idlib, membuatnya menjadi situasi "sangat eksplosif".
Namun rekaman itu tidak dapat diverifikasi apakah benar suara pada rekaman itu milik Baghdadi.
ISIS, yang hingga tahun lalu menguasai daerah-derah besar di Suriah dan Irak, telah terusir ke padang pasir oleh kekalahan berturut-turut dalam serangan oleh sekutu intenasional di kedua negara.
Baghdadi, yang mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin semua Muslim pada 2014 setelah merebut kota utama Irak utara Mosul, sekarang diyakini bersembunyi di wilayah perbatasan Irak-Suriah setelah kehilangan semua wilayah kekhalifahan yang diproklamirkannya.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di seluruh dunia, termasuk penembakan 22 Juli di Toronto yang menewaskan dua orang dan 13 terluka. Polisi Kanada mengatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti sejauh ini untuk mendukung klaim tersebut.
Pemimpin ISIS yang misterius itu sering dilaporkan tewas atau terluka sejak memimpin pejuangnya melakukan sweeping melalui Irak utara. Keberadaannya tidak diketahui tetapi pesan hari Rabu menunjukkan dia masih hidup.
Salah satu putranya dilaporkan tewas di kota Homs di Suriah, saluran berita kelompok itu melaporkan awal tahun ini.
(ian)