Malaysia: Insiden Hilangnya Perangkat Radioaktif Bukan Kali Pertama
A
A
A
KUALA LUMPUR - Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Mohamad Fuzi Harun menuturkan, insiden hilangnya perangkat radioaktif yang berisi zat berbahaya bukan kali pertama terjadi. Mohamad menyebut, insiden serupa pernah terjadi tahun lalu.
"Insiden ini bukan yang pertama dan itu dipahami bahwa itu juga terjadi tahun lalu," kata Mohamad, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (21/8), seraya menambahkan perangkat yang hilang tahun lalu belum ditemukan.
Mohamad di kesempatan yang sama menuturkan, dua karyawan perusahaan yang bertugas membawa perangkat itu telah dibebaskan pada hari Jumat lalu, setelah polisi mengambil pernyataan mereka.
Sebelumnya diwartakan, otoritas Malaysia tengah mencari sebuah alat radioaktif yang hilang dari truk pickup awal bulan ini. Pihak berwenang mengatakan zat radioaktif di dalam perangkat tersebut dapat menyebarkan kontaminasi berbahaya jika dibongkar dengan tidak semestinya.
Ada juga kekhawatiran zat tersebut bisa digunakan sebagai bagian dari senjata - yang disebut bom kotor - jika jatuh ke tangan yang salah.
Perangkat yang hilang itu digunakan dalam radiografi industri. Perangkat tersebut milik perusahaan yang melakukan tes, kalibrasi dan inspeksi untuk perusahaan minyak dan gas serta perusahaan industri berat lainnya.
Tabung logam besar seberat 23kg dengan pegangan dilaporkan telah digunakan untuk melihat retakan pada logam.
Perangkat itu berisi isotop radioaktif iridium-192 yang dapat menyebabkan paparan radiasi atau digunakan sebagai senjata jika dikombinasikan dengan alat peledak konvensional.
"Insiden ini bukan yang pertama dan itu dipahami bahwa itu juga terjadi tahun lalu," kata Mohamad, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (21/8), seraya menambahkan perangkat yang hilang tahun lalu belum ditemukan.
Mohamad di kesempatan yang sama menuturkan, dua karyawan perusahaan yang bertugas membawa perangkat itu telah dibebaskan pada hari Jumat lalu, setelah polisi mengambil pernyataan mereka.
Sebelumnya diwartakan, otoritas Malaysia tengah mencari sebuah alat radioaktif yang hilang dari truk pickup awal bulan ini. Pihak berwenang mengatakan zat radioaktif di dalam perangkat tersebut dapat menyebarkan kontaminasi berbahaya jika dibongkar dengan tidak semestinya.
Ada juga kekhawatiran zat tersebut bisa digunakan sebagai bagian dari senjata - yang disebut bom kotor - jika jatuh ke tangan yang salah.
Perangkat yang hilang itu digunakan dalam radiografi industri. Perangkat tersebut milik perusahaan yang melakukan tes, kalibrasi dan inspeksi untuk perusahaan minyak dan gas serta perusahaan industri berat lainnya.
Tabung logam besar seberat 23kg dengan pegangan dilaporkan telah digunakan untuk melihat retakan pada logam.
Perangkat itu berisi isotop radioaktif iridium-192 yang dapat menyebabkan paparan radiasi atau digunakan sebagai senjata jika dikombinasikan dengan alat peledak konvensional.
(esn)