Pompeo Sebut Kofi Annan sebagai Pejuang Perdamaian Sejati
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan. Pompeo menyebut Annan sebagai pejuang perdamaian sejatinya.
"Saya sedih mendengar tentang meninggalnya mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan dan menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga Annan dan kepada orang-orang di negara asalnya, Ghana," kata Pompeo dalam sebuah sebuah pernyataan.
Pompeo, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/8), kemudian menyatakan bahwa Annan adalah sosok yang telah menghabiskan hidupnya untuk mengadvokasi perdamaian dan meningkatkan martabat manusia.
"Bahkan, setelah meninggalkan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal PBB, ia mewujudkan misi PBB dengan menabur benih perdamaian sebagai Ketua Tetua, sebuah kelompok independen pemimpin global yang berkomitmen untuk memajukan penyebab perdamaian dan mempromosikan hak asasi manusia di dunia. Saya bergabung dengan komunitas internasional dalam mengingat layanannya yang luar biasa kepada dunia," ungkapnya.
Seperti diketahui, Annan, yang lahir di jantung kota Ashanti pada 1938, atau dua dekade sebelum Ghana menjadi negara pertama di sub-Sahara Afrika yang mendapatkan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial, telah meninggal dunia pada usia 80 tahun, Sabtu kemarin.
"Saya sedih mendengar tentang meninggalnya mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan dan menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga Annan dan kepada orang-orang di negara asalnya, Ghana," kata Pompeo dalam sebuah sebuah pernyataan.
Pompeo, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/8), kemudian menyatakan bahwa Annan adalah sosok yang telah menghabiskan hidupnya untuk mengadvokasi perdamaian dan meningkatkan martabat manusia.
"Bahkan, setelah meninggalkan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal PBB, ia mewujudkan misi PBB dengan menabur benih perdamaian sebagai Ketua Tetua, sebuah kelompok independen pemimpin global yang berkomitmen untuk memajukan penyebab perdamaian dan mempromosikan hak asasi manusia di dunia. Saya bergabung dengan komunitas internasional dalam mengingat layanannya yang luar biasa kepada dunia," ungkapnya.
Seperti diketahui, Annan, yang lahir di jantung kota Ashanti pada 1938, atau dua dekade sebelum Ghana menjadi negara pertama di sub-Sahara Afrika yang mendapatkan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial, telah meninggal dunia pada usia 80 tahun, Sabtu kemarin.
(esn)