Sebanyak 9.795 Warga AS Kena Kanker akibat Serangan 9/11

Selasa, 14 Agustus 2018 - 12:22 WIB
Sebanyak 9.795 Warga...
Sebanyak 9.795 Warga AS Kena Kanker akibat Serangan 9/11
A A A
NEW YORK - Sebanyak 9.795 warga Amerika Serikat (AS) terserang kanker yang ditimbulkan dari debu dampak serangan 11 September 2001 atau 9/11. Serangan teroris dengan pesawat bajakan saat itu menghantam menara kembar World Trade Center (WTC), di mana al-Qaeda dituduh sebagai pelakunya.

Data korban tewas akibat kanker itu dirilis The Federal World Trade Center Health Program. Lembaga itu didirikan pada 2010 untuk memberikan manfaat medis bagi kelompok-kelompok tertentu yang terkena dampak serangan teroris 9/11.

Data yang dikutip The New York Post menunjukkan 9.795 orang Amerika menderita kanker terkait serangan 9/11, termasuk responden pertama, penduduk, mahasiswa dan orang-orang yang bekerja di Manhattan, tempat kedua menara 110 lantai itu runtuh.

Dari jumlah itu, 420 orang di antaranya telah meninggal. "9/11 masih membunuh," kata John Feal, seorang advokat untuk responden WTC kepada media AS tersebut.

Lebih dari 11.000 petugas pemadam kebakaran, di bawah pengawasan Departemen Pemadam Kebakaran Kota New York (FDNY), mengoperasikan upaya penyelamatan dan pemulihan yang berkelanjutan di lokasi itu pada hari-hari dan minggu-minggu setelah runtuhnya gedung WTC.

Serangan 9/11 pada saat itu menewaskan 2.606 orang, tidak termasuk mereka yang berada di pesawat yang menabrak menara kembar WTC.

Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa baik pekerja penyelamat dan pemulihan yang bekerja di lokasi setelah runtuhnya gedung itu memiliki tingkat kanker tiroid yang lebih tinggi secara signifikan. Mereka juga mengalami melanoma atau kanker kulit dan kanker kandung kemih.

Kanker lain yang diderita oleh non-responden yang terkena debu adalah kanker payudara, limfoma non-Hodgkin, leukemia dan gangguan sel darah lainnya.

Michael Crane, direktur medis Program Kesehatan WTC di Mount Sinai Hospital, mengatakan kepada New York Post, "Kami mendapatkan referensi ini 15 hingga 20 kali seminggu."

Sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada peringatan satu tahun serangan 9/11 menggambarkan apa yang disebut oleh penulisnya sebagai "Batuk World Trade Center", yang didefinisikan sebagai "batuk terus-menerus yang berkembang setelah terpapar di situs serangan".
(mas)
Berita Terkait
AS Tawarkan Imbalan...
AS Tawarkan Imbalan Rp58 M untuk Petinggi Al-Qaeda
5 Fakta al-Qaeda, Organisasi...
5 Fakta al-Qaeda, Organisasi Paramiliter Jihad yang Menentang Amerika Serikat
Jenderal Mark Milley:...
Jenderal Mark Milley: Al-Qaeda Dapat Mengancam AS dalam Setahun
Janji Ceraikan Al-Qaeda,...
Janji 'Ceraikan' Al-Qaeda, Taliban Ternyata Masih Berhubungan Mesra
Jenderal AS Sebut Afghanistan...
Jenderal AS Sebut Afghanistan Berada di Ambang Perang Saudara
AS Kembali Wanti-wanti...
AS Kembali Wanti-wanti Soal Kebangkitan Al-Qaeda Pasca Penarikan Pasukan Asing
Berita Terkini
Ini Penampakan Makam...
Ini Penampakan Makam Paus Fransiskus yang Sederhana
1 jam yang lalu
Rusia Tangkap Agen Intelijen...
Rusia Tangkap Agen Intelijen Ukraina yang Meledakkan Bom Mobil Jenderal Kepercayaan Putin
1 jam yang lalu
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
3 jam yang lalu
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
4 jam yang lalu
Mengapa Paus Fransiskus...
Mengapa Paus Fransiskus Tidak Dimakamkan di Vatikan?
5 jam yang lalu
Mobil Tabrak Kerumunan...
Mobil Tabrak Kerumunan Warga di Festival Hari Lapu Lapu di Vancouver
5 jam yang lalu
Infografis
AS Luncurkan Serangan...
AS Luncurkan Serangan Militer Dahsyat terhadap Houthi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved