Satu Peluru Sniper SAS Habisi Komandan ISIS dari Jarak 1,7 Km

Senin, 13 Agustus 2018 - 11:42 WIB
Satu Peluru Sniper SAS...
Satu Peluru Sniper SAS Habisi Komandan ISIS dari Jarak 1,7 Km
A A A
LONDON - Seorang sniper SAS (Special Air Service) Inggris membunuh seorang komandan ISIS dari jarak 1,1 mil (1,7 km) dengan satu tembakan. Tembakan jitu itu dianggap sebagai jarak terjauh yang pernah dilesatkan anggota pasukan khusus Inggris.

Penembakan yang menewaskan komandan kelompok Islamic State atau ISIS itu terjadi di Afghanistan. Pentolan kelompok ekstremis yang dibunuh itu sudah masuk daftar target militer Amerika Serikat dan Inggris.

Mengutip lapaoran Daily Star, semalam (12/8/2018), sniper yang merupakan sersan dan veteran perang di Irak dan Suriah membunuh teroris dengan satu putaran dari senapan mesin kaliber .50. Laporan itu tidak merinci tanggal dan lokasi penembakan.

Senjatanya dilaporkan telah dinonaktifkan dan dikirim kembali ke Hereford untuk menandai tembakan yang luar biasa.

Sumber internal militer Inggris mengklaim bahwa tembakan jitu itu tercatat sebagai tembakan terpanjang yang pernah dilakukan oleh anggota pasukan elite.

"Senapan kaliber .50 memiliki rentang fenomenal dan sangat akurat meskipun (berumur) hampir 40 tahun," kata sumber tersebut.

"Sniper itu memasang penglihatan khusus ke senapan mesin dan mendapat pengintaian untuk memperkirakan kecepatan angin," lanjut dia.

"Dia juga memperhitungkan panasnya siang dan cahaya. Citra targetnya cukup 'berair' karena panas yang dilepaskan dari darat."

"Komandan Islamic State sedang memberi pengarahan kepada orang-orangnya dan jelas menyukai suara suaranya sendiri karena dia berdiri diam selama sedikitnya 20 menit sementara para petempurnya duduk di tanah di depannya," imbuh sumber itu.

Para anggota ISIS berlarian setelah komandan mereka tewas seketika oleh tembakan jarak jauh itu.

Departemen Pertahanan Inggris menolak berkomentar. "Kami tidak mengomentari operasi pasukan khusus," kata departemen itu dalam pernyataan singkat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0932 seconds (0.1#10.140)