Garda Revolusi Iran-Milisi Kurdi Bentrok, 20 Tewas
A
A
A
TEHERAN - Setidaknya 20 orang tewas dalam bentrokan bersenjata antara Garda Revolusi Iran (IRGC) dan kelompok Kurdi yang menentang rezim Iran. Bentrokan terjadi di perbatasan antara Iran, Turki dan wilayah Kurdistan Irak.
Laporan terkait pemicu bentrokan dan jumlah korban kedua belah pihak masih simpang siur. Kantor berita IRGC, FARS, melaporkan bentrokan terjadi dengan kelompok yang berencana masuk ke negara itu melalui wilayah perbatasan Oshnavieh (di provinsi Kurdistan).
Sedangkan kantor berita milik negara, IRNA, mengutip pernyataan pangkalan Hamzeh IRGC mengatakan bahwa pasukan Iran membongkar sebuah sel bersenjata di provinsi barat daya Iran, Azerbaijan.
"IRGC menewaskan 10 orang bersenjata yang membawa peralatan di wilayah perbatasan Oshnavieh ketika mereka berusaha memasuki Iran," lapor IRNA seperti dikutip Asharq Al Awsat, Minggu (12/8/2018).
IRGC mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasikan insiden itu, tetapi tidak menyebutkan identitas kelompok bersenjata. IRGC menggambarkan kelompok itu berafiliasi dengan kekuatan arogan dunia dan dinas intelijen asing. Mereka berencana masuk ke negara itu untuk meningkatkan ketidakamanan dan melakukan tindakan sabotase.
Laporan badan-badan resmi Iran tidak menyebutkan jumlah korban di antara IRGC, tetapi asisten operasi di pangkalan Hamzeh membantah dalam sebuah pernyataan kepada Fars laporan yang mengatakan bahwa tidak ada pasukan yang terluka atau tewas dalam pertempuran.
Sementara itu, Partai Demokratik Iran Kurdistan (PDKI) mengumumkan di akun Twitter-nya bahwa bentrokan besar meletus antara pasukan Peshmerga dari Kurdistan dan IRGC Iran di luar Shno (Oshnavie) di Kurdistan timur.
"Bentrokan itu berlangsung selama 5 jam dan menurut laporan awal 12 teroris IRGC tewas," tambahnya.
PDKI tidak mengomentari laporan resmi Iran tentang pembunuhan anggotanya.
Pangkalan Hamzeh bertanggung jawab untuk mengamankan perbatasan Iran dengan Turki dan wilayah Kurdistan Irak. Pangkalan ini membentang sejauh 200 kilometer dari provinsi barat Azerbaijan, Kurdistan dan Kermanshah ke wilayah utara provinsi barat Ilam.
PDKI didirikan pada bulan Oktober 1945 oleh pemimpin Kurdi Qadi Mohammad di kota Mahabad, mengangkat slogan "Otonomi Kurdistan Iran" dan hak untuk menentukan nasib sendiri.
Iran menargetkan pemimpin partai itu dua kali setelah revolusi 1979. Pertama pada Juni 1989, ketika orang-orang bersenjata menyerang Abdul Rahman Ghassemlou dan beberapa politisi Kurdi di Wina. Beberapa tahun kemudian, pada 17 September 1992, orang-orang bersenjata yang menyamar sebagai perunding membunuh Sadegh Sharafkandi, sekretaris jenderal partai, dan sejumlah pemimpin partai di sebuah restoran di Berlin.
Laporan terkait pemicu bentrokan dan jumlah korban kedua belah pihak masih simpang siur. Kantor berita IRGC, FARS, melaporkan bentrokan terjadi dengan kelompok yang berencana masuk ke negara itu melalui wilayah perbatasan Oshnavieh (di provinsi Kurdistan).
Sedangkan kantor berita milik negara, IRNA, mengutip pernyataan pangkalan Hamzeh IRGC mengatakan bahwa pasukan Iran membongkar sebuah sel bersenjata di provinsi barat daya Iran, Azerbaijan.
"IRGC menewaskan 10 orang bersenjata yang membawa peralatan di wilayah perbatasan Oshnavieh ketika mereka berusaha memasuki Iran," lapor IRNA seperti dikutip Asharq Al Awsat, Minggu (12/8/2018).
IRGC mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasikan insiden itu, tetapi tidak menyebutkan identitas kelompok bersenjata. IRGC menggambarkan kelompok itu berafiliasi dengan kekuatan arogan dunia dan dinas intelijen asing. Mereka berencana masuk ke negara itu untuk meningkatkan ketidakamanan dan melakukan tindakan sabotase.
Laporan badan-badan resmi Iran tidak menyebutkan jumlah korban di antara IRGC, tetapi asisten operasi di pangkalan Hamzeh membantah dalam sebuah pernyataan kepada Fars laporan yang mengatakan bahwa tidak ada pasukan yang terluka atau tewas dalam pertempuran.
Sementara itu, Partai Demokratik Iran Kurdistan (PDKI) mengumumkan di akun Twitter-nya bahwa bentrokan besar meletus antara pasukan Peshmerga dari Kurdistan dan IRGC Iran di luar Shno (Oshnavie) di Kurdistan timur.
"Bentrokan itu berlangsung selama 5 jam dan menurut laporan awal 12 teroris IRGC tewas," tambahnya.
PDKI tidak mengomentari laporan resmi Iran tentang pembunuhan anggotanya.
Pangkalan Hamzeh bertanggung jawab untuk mengamankan perbatasan Iran dengan Turki dan wilayah Kurdistan Irak. Pangkalan ini membentang sejauh 200 kilometer dari provinsi barat Azerbaijan, Kurdistan dan Kermanshah ke wilayah utara provinsi barat Ilam.
PDKI didirikan pada bulan Oktober 1945 oleh pemimpin Kurdi Qadi Mohammad di kota Mahabad, mengangkat slogan "Otonomi Kurdistan Iran" dan hak untuk menentukan nasib sendiri.
Iran menargetkan pemimpin partai itu dua kali setelah revolusi 1979. Pertama pada Juni 1989, ketika orang-orang bersenjata menyerang Abdul Rahman Ghassemlou dan beberapa politisi Kurdi di Wina. Beberapa tahun kemudian, pada 17 September 1992, orang-orang bersenjata yang menyamar sebagai perunding membunuh Sadegh Sharafkandi, sekretaris jenderal partai, dan sejumlah pemimpin partai di sebuah restoran di Berlin.
(ian)