Cabuli Gadis 11 Tahun, Pastor Italia Salahkan Setan
A
A
A
ROMA - Seorang pastor Italia yang melakukan serangan seksual terhadap gadis berusia 11 tahun mengaku menyesal. Pemuka agama yang ditetapkan sebagai tahanan rumah itu menyalahkan setan yang dia anggap membuat dirinya mencabuli korban.
Pastor Paolo Glaentzer, 70, ditangkap polisi Italia bulan lalu atas tuduhan melakukan serangan asusila pada gadis 11 tahun di dalam mobil. Dia telah dibawa ke pengadilan, namun hakim tak memerintahkan dirinya di penjara, melainkan dijadikan tahanan rumah.
Status tahanan rumah berlaku sampai penyelidikan tuntas. "Setan itu membuat saya untuk menyalahgunakan gadis tersebut," katanya kepada surat kabar Italia, Corriere Fiorentino, yang dikutip Jumat (10/8/2018).
Glaentzer mengatakan bahwa pertemuan dengan korban adalah "pertukaran kasih sayang" yang telah keluar dari kendali. Saat menyerang gadis cilik itu, dia merasa korban jauh lebih dewasa ketimbang usia sebenarnya.
"Saya tahu dia berumur 11 tahun. Saya pikir dia setidaknya 15 tahun," katanya.
Kalau pun korban berusia 15 tahun seperti gambaran Glaentzer, tetap saja tindakannya melanggar hukum karena korban masih di bawah umur. Hukum Italia menyatakan, usia perempuan dinyatakan memiliki kekuatan dan pengaruh atas dirinya sendiri untuk terlibat praktik seksual atau dinyatakan dewasa jika sudah 16 tahun.
Pastor itu kini mengaku memasrahkan dirinya kepada Yesus dan Maria.
Pihak Gereja Katolik telah diguncang oleh serangkaian skandal asusila. Pada tahun lalu, terungkap bahwa hampir 550 anak yang tergabung dalam paduan suara yang dipimpin oleh saudara laki-laki mantan Paus Benediktus XVI mengalami penyiksaan. Sebanyak 47 dari mereka dinyatakan telah diperkosa.
Bulan lalu, Kardinal Theodore McCarrick, mantan uskup agung Washington DC, mengundurkan diri atas tuduhan terlibat rentetan pelecehan seks, termasuk pelecehan terhadap seorang bocah altar dan pemerkosaan terhadap dua imam muda yang dia latih.
Pastor Paolo Glaentzer, 70, ditangkap polisi Italia bulan lalu atas tuduhan melakukan serangan asusila pada gadis 11 tahun di dalam mobil. Dia telah dibawa ke pengadilan, namun hakim tak memerintahkan dirinya di penjara, melainkan dijadikan tahanan rumah.
Status tahanan rumah berlaku sampai penyelidikan tuntas. "Setan itu membuat saya untuk menyalahgunakan gadis tersebut," katanya kepada surat kabar Italia, Corriere Fiorentino, yang dikutip Jumat (10/8/2018).
Glaentzer mengatakan bahwa pertemuan dengan korban adalah "pertukaran kasih sayang" yang telah keluar dari kendali. Saat menyerang gadis cilik itu, dia merasa korban jauh lebih dewasa ketimbang usia sebenarnya.
"Saya tahu dia berumur 11 tahun. Saya pikir dia setidaknya 15 tahun," katanya.
Kalau pun korban berusia 15 tahun seperti gambaran Glaentzer, tetap saja tindakannya melanggar hukum karena korban masih di bawah umur. Hukum Italia menyatakan, usia perempuan dinyatakan memiliki kekuatan dan pengaruh atas dirinya sendiri untuk terlibat praktik seksual atau dinyatakan dewasa jika sudah 16 tahun.
Pastor itu kini mengaku memasrahkan dirinya kepada Yesus dan Maria.
Pihak Gereja Katolik telah diguncang oleh serangkaian skandal asusila. Pada tahun lalu, terungkap bahwa hampir 550 anak yang tergabung dalam paduan suara yang dipimpin oleh saudara laki-laki mantan Paus Benediktus XVI mengalami penyiksaan. Sebanyak 47 dari mereka dinyatakan telah diperkosa.
Bulan lalu, Kardinal Theodore McCarrick, mantan uskup agung Washington DC, mengundurkan diri atas tuduhan terlibat rentetan pelecehan seks, termasuk pelecehan terhadap seorang bocah altar dan pemerkosaan terhadap dua imam muda yang dia latih.
(mas)