17 Tahun Berkuasa, Joseph Kabila Mundur Jelang Pilpres

Kamis, 09 Agustus 2018 - 08:26 WIB
17 Tahun Berkuasa, Joseph...
17 Tahun Berkuasa, Joseph Kabila Mundur Jelang Pilpres
A A A
KINSHASA - Presiden Republik Demokratik Kongo Joseph Kabila tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang akan digelar pada bulan Desember mendatang. Mundurnya Kabila menempatkan mantan menteri dalam negeri Emmanuel Ramazani Shadary akan menjadi kandidat dari koalisi yang berkuasa.

Pengumuman oleh juru bicara Lambert Mende pada konferensi pers mengakhiri spekulasi bertahun-tahun tentang apakah Kabila akan melanggar konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden untuk kembali berkuasa ketiga kalinya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (9/8/2018).

Kabila (47) mengambil alih Republik Demokratik Kongo pada usia 29 tahun setelah pembunuhan ayahnya pada tahun 2001. Ia kemudian memenangkan pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2006 dan 2011. Masa jabatan terakhirnya secara resmi berakhir pada akhir tahun 2016, tetapi pemilu dibatalkan seiring persaingan antar faksi mencoba menegosiasikan cara untuk menghindari terulangnya kekerasan yang mematikan selama pemilu.

Keputusan Kabila ini meningkatkan harapan negara itu mungkin akan melakukan transisi kekuasaan dengan damai untuk pertama kalinya dalam sejarah modernnya.

Aktivis oposisi bersuka cita atas keputusan Kabil, tetapi juga memperingatkan bahwa itu hanya langkah pertama menuju transisi kekuasaan.

"Yang penting untuk saat ini adalah bahwa Konstitusi, apakah bersedia atau tidak, telah dihormati," kata Senator Jacques Ndjoli, seorang anggota partai oposisi, Gerakan Pembebasan Kongo.

"Terlepas dari berbagai upaya untuk menghindari Konstitusi, Presiden Kabila akhirnya memahami bahwa hukum tertinggi berlaku untuk semua orang," imbuhnya seperti dikutip dari New York Times.

Amerika Serikat (AS) juga menyambut baik keputusan tersebut.

"Kami menyambut baik laporan bahwa Presiden Kabila tidak akan mengejar masa jabatan ketiga sesuai dengan Konstitusi negaranya," Nikki R. Haley, duta besar Amerika untuk PBB, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)