Pegawai Mogok Kerja, Menara Eiffel Ditutup

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 10:20 WIB
Pegawai Mogok Kerja, Menara Eiffel Ditutup
Pegawai Mogok Kerja, Menara Eiffel Ditutup
A A A
PARIS - Para pekerja di Menara Eiffel, Paris, kemarin menggelar mogok kerja untuk memprotes panjangnya antrean di tujuan wisata dunia tersebut.

Aksi mogok kerja itu membuat objek wisata itu ditutup di puncak masa liburan musim panas yang padat pengunjung. Perundingan antara serikat buruh CGT dan manajemen Menara Eiffel terkait sistem akses baru. Para pegawai meng anggap sistem baru itu meng aki batkan antrean pengunjung sangat panjang di pintu-pintu masuk kawasan objek wisata itu.

Meski demikian, perundingan antara kedua pihak itu buntu pada Rabu (1/8) siang dan lokasi itu ditutup pada pukul 4 sore waktu setempat. Belum di ketahui apakah mogok kerja akan berlanjut pada Kamis (2/8). Sistem baru yang berlaku sejak Juli itu menggunakan lift berbeda untuk jenis pemegang tiket berbeda.

Sistem ini membuat kewalahan para pegawai yang harus menghadapi para turis yang juga marah karena antrean yang sangat panjang. Pihak manajemen menyatakan, bulan-bulan pada musim panas selalu penuh pengunjung. Setiap tahun lebih dari enam juta turis mengunjungi Menara Eiffel yang tersohor itu.

Aturan yang membedakan siapa pengunjung yang dapat menggunakan elevator di Menara Eiffel membuat para turis marah. Apalagi kondisi di sana sedang mengalami gelombang panas. Manajemen memutuskan untuk mengalokasikan satu elevator pada pengunjung yang memesan tiket sebelumnya dan hanya satu elevator untuk turis yang membayar tiket langsung di lokasi wisata. Sebelumnya, ada dua elevator untuk turis yang membayar tiket langsung di tempat wisata.

Para pengunjung yang tiba tanpa tiket harus ikut antre sehingga menambah panjang antrean di sekitar bawah monumen. Beberapa orang mengaku harus menunggu hingga tiga jam sambil melihat beberapa orang dapat dengan mudah naik elevator lain. Suhu di Paris mencapai 38 derajat Celsius sehingga para turis dewasa dan anak-anak bercucuran keringat dan ingin minum saat antre.

“Ini terlalu lama! Saya kira waktu menunggu akan lama, tapi tidak selama ini,” teriak Burty Surette, 37, turis dari Mauritius. Surette menyatakan, seharusnya ada dua elevator untuk orang yang datang tanpa tiket. “Dengan jumlah orang yang datang tanpa tiket sangat ba nyak, satu elevator tidak cukup,” papar dia.

Pat Murphy, 66, pensiunan pegawai automotif mengaku tidak suka dengan ide memesan tiket tiga bulan sebelumnya untuk satu hari tertentu. “Anda tidak tahu jika hari itu akan hujan,” kata dia. “Saya dapat memahami para pe kerja mengatakan ini gila, orang jadi gila, jadi saya akan bersama mereka mogok kerja,” ungkap Murphy mendukung aksi para pegawai Menara Eiffel tersebut.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3393 seconds (0.1#10.140)