Malaysia Tak Abaikan Kemungkinan Pesawat MH370 Dibajak

Senin, 30 Juli 2018 - 17:47 WIB
Malaysia Tak Abaikan Kemungkinan Pesawat MH370 Dibajak
Malaysia Tak Abaikan Kemungkinan Pesawat MH370 Dibajak
A A A
KUALA LUMPUR - Tim investigasi Malaysia yang menyelidiki tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 telah merilis laporan akhir setebal 450 halaman pada hari ini (30/7/2018). Laporan itu tidak mengabaikan kemungkinan pesawat tersebut dibajak pihak ketiga.

Pesawat Malaysia Airlines itu hilang dari pantauan radar pada 8 Maret 2014 ketika dalam perjalanan dari Kuala Lumpar ke Beijing. Ada 239 orang di dalam pesawat yang hilang itu, termasuk beberapa di antaranya warga Indonesia.

Penyelidikan dan pencarian pesawat yang sudah dilakukan lebih dari empat tahun tidak membuahkan hasil. Insiden ini menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

Tim investigator mengatakan, mereka mempertimbangkan lebih dari 60 teori tentang apa yang bisa terjadi pada pesawat itu.

Laporan akhir ini cenderung menyoroti kesalahan, protokol dan pedoman yang tidak diikuti, terutama oleh petugas kontrol lalu lintas udara (ACT) Malaysia.

"Pengendali lalu lintas udara tidak memulai, secara tepat waktu, tiga fase darurat sesuai dengan standar operasional prosedur," bunyi laporan akhir yang dirilis tim investigator Malaysia.

"Komando berbahasa Inggris antara Kuala Lumpar dan bandara Ho Chi Minh perlu perbaikan," lanjut laporan itu.

Laporan menyimpulkan sistem komunikasi pesawat kemungkinan besar dimatikan secara manual. Dugaan itu yang membuat tim investigator sulit menyimpulkan apakah pesawat meledak di udara udara atau terjun ke laut di Samudra Hindia.

"Tim tidak dapat menentukan penyebab sebenarnya hilangnya MH370," kata kepala Tim Investigasi Keselamatan MH370, Kok Soo Chon, kepada wartawan.

"Jawabannya hanya bisa konklusif jika rongsokan (pesawat) ditemukan," katanya ketika ditanya apakah mereka akan tahu apa yang terjadi pada pesawat tersebut, sebagaimana dikutip Reuters.

Dalam konferensi pers, Kok Soo Chon, menyampaikan 11 poin penting, salah satunya pernyataan bahwa investigator tidak mengabaikan kemungkinan pesawat MH370 dibajak. Berikut 11 poin dari pernyataan Kok Soo Chon;
  1. Pesawat, bukannya langsung menuju Beijing, tapi berbelok ke kanan lalu belok ke kiri dan pergi ke arah barat daya. Peralatan komunikasi juga dimatikan.
  2. Turn-back bukan karena anomali dalam sistem mekanis. Tim investigator mengonfirmasi kembali bahwa hal itu dibuat di bawah kontrol manual.
  3. Tim investigator tidak dapat menentukan apakah pesawat itu diterbangkan oleh siapa pun selain pilot, tetapi tim tidak dapat mengesampingkan kemungkinan campur tangan yang melanggar hukum oleh pihak ketiga.
  4. Tidak ada bukti untuk mendukung teori bahwa pesawat itu diambil dari jarak jauh oleh para peretas.
  5. Sang kapten adalah pilot yang sangat kompeten dengan catatan keamanan nyaris tanpa cacat dan tidak ada cacat yang diketahui pada pesawat.
  6. Simulator penerbangan co-pilot disita dari rumahnya, tetapi para penyelidik menyimpulkan tidak ada yang mencurigakan.
  7. Tidak ada bukti psikologis atau kriminal yang menunjukkan bahwa ada kru yang dengan sengaja menabrakkan pesawat.
  8. Meskipun rongsokan pesawat penuh tidak pernah ditemukan, pemeriksaan kerusakan menunjukkan bahwa pesawat itu tidak dikonfigurasikan ke darat. Hal itu menunjukkan tidak ada yang mengendalikan pesawat pada saat-saat terakhirnya.
  9. Tiga potongan rongsokan yang diyakini berasal dari MH370 telah ditemukan dari wilayah utara Tanzania dan wilayah selatan Afrika Selatan.
  10. Ada pengiriman 221 kg baterai lithium ion di kabin yang belum dipindai, karena tidak ada mesin X-ray yang cukup besar, serta 4,5 ton buah manggis.
  11. Sebagai kesimpulannya, tim tidak dapat menentukan penyebab sebenarnya atas hilangnya MH370.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6742 seconds (0.1#10.140)