RI Ucapkan Duka Cita atas Insiden Bendungan Jebol di Laos
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita atas insiden jebolnya sebuah bendungan di provinsi Attapeu, di Tenggara Laos. Sejumlah desa terendam banjir dan setidaknya 20 orang tewas dalam insiden ini.
"Indonesia menyampaikan belasungkawa terdalam dan simpati sepenuh hati kepada rakyat Laos yang telah kehilangan keluarga dan teman-teman mereka dan telah terpengaruh oleh runtuhnya bendungan hidroelektrik di Laos Tenggara," kata Kemlu RI.
"Pikiran dan doa kami bersama pemerintah dan rakyat Laos dalam periode yang sulit ini," sambungnya, seperti dikutip Sindonews dari akun Twitter resmi Kemlu RI pada Rabu (25/7).
Sebelumnya diwartakan, setidaknya 100 orang dilaporkan hilang dalam insiden yang berlangsung semalam itu. Pihak berwenang di provinsi Attapeu telah menggunakan helikopter dan perahu untuk mencoba mengevakuasi penduduk desa yang terjebak.
Pemerintah setempat telah meminta kepada badan pemerintah dan komunitas lain untuk memberikan bantuan darurat seperti pakaian, makanan, air minum dan obat-obatan.
Sebuah video rekaman menunjukkan korban yang berkerumun di atas atap rumah mereka yang terendam, atau menyebrangi air sambil memegang anak-anak dan barang-barang mereka.
Bendungan yang ambruk adalah bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air Xe-Pian Xe-Namnoy, yang melibatkan perusahaan-perusahaan Laos, Thailand, dan Korea Selatan (Korsel).
Bendungan tersebut adalah bendungan bantu yang disebut "Saddle Dam D". Bendungan ini merupakan bagian dari jaringan dua bendungan utama dan lima bendungan tambahan dalam proyek pembangkit listrik tenaga air Xe-Pian Xe-Namnoy. Bendungan ini 90% telah selesai dan mulai beroperasi secara komersial tahun depan.
"Indonesia menyampaikan belasungkawa terdalam dan simpati sepenuh hati kepada rakyat Laos yang telah kehilangan keluarga dan teman-teman mereka dan telah terpengaruh oleh runtuhnya bendungan hidroelektrik di Laos Tenggara," kata Kemlu RI.
"Pikiran dan doa kami bersama pemerintah dan rakyat Laos dalam periode yang sulit ini," sambungnya, seperti dikutip Sindonews dari akun Twitter resmi Kemlu RI pada Rabu (25/7).
Sebelumnya diwartakan, setidaknya 100 orang dilaporkan hilang dalam insiden yang berlangsung semalam itu. Pihak berwenang di provinsi Attapeu telah menggunakan helikopter dan perahu untuk mencoba mengevakuasi penduduk desa yang terjebak.
Pemerintah setempat telah meminta kepada badan pemerintah dan komunitas lain untuk memberikan bantuan darurat seperti pakaian, makanan, air minum dan obat-obatan.
Sebuah video rekaman menunjukkan korban yang berkerumun di atas atap rumah mereka yang terendam, atau menyebrangi air sambil memegang anak-anak dan barang-barang mereka.
Bendungan yang ambruk adalah bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air Xe-Pian Xe-Namnoy, yang melibatkan perusahaan-perusahaan Laos, Thailand, dan Korea Selatan (Korsel).
Bendungan tersebut adalah bendungan bantu yang disebut "Saddle Dam D". Bendungan ini merupakan bagian dari jaringan dua bendungan utama dan lima bendungan tambahan dalam proyek pembangkit listrik tenaga air Xe-Pian Xe-Namnoy. Bendungan ini 90% telah selesai dan mulai beroperasi secara komersial tahun depan.
(esn)