Inggris Dilaporkan Telah Identifikasi Pelaku Serangan pada Mantan Mata-mata Rusia
A
A
A
LONDON - Media-media di Inggris melaporkan bahwa tim investigasi Inggris percaya bahwa mereka telah berhasil mengidentifikasi pelaku penyerangan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal.
Tim investigasi Inggris berhasil megindentifikasi pelaku serangan, yang menggunakan agen syaraf Novichok itu terhadap Skripal dan putrinya, setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan rinci terhadap rekaman CCTV di sekitar lokasi serangan.
"Penyelidik Inggris telah mengidentifikasi beberapa tersangka melalui CCTV dan telah memeriksa ulang rekaman dengan catatan orang-orang yang memasuki negara sekitar waktu itu," bunyi laporan Press Association, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (19/7).
Seperti diketahui, pada Maret lalu Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku dekat pusat perbelanjaan di Salisbury. Inggris dan sekutu-sekutunya telah menuduh Moskow sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Rusia membantah memiliki peran dalam serangan, menunjuk pada kurangnya bukti yang disediakan oleh London untuk membenarkan tuduhannya. Moskow juga merilis daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pihak berwenang Inggris pada kasus ini.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kemudian, mengisyaratkan kesiapan Moskow untuk memberikan bantuan dalam penyelidikan kasus Skripal, menekankan bahwa Rusia belum diberikan fakta-fakta spesifik yang membuktikan keterlibatannya dalam dugaan keracunan Skripal.
Namun, London menolak bekerja sama dengan Rusia dalam kasus ini, atau memberikan contoh racun yang diduga digunakan terhadap keluarga Skripal.
Tim investigasi Inggris berhasil megindentifikasi pelaku serangan, yang menggunakan agen syaraf Novichok itu terhadap Skripal dan putrinya, setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan rinci terhadap rekaman CCTV di sekitar lokasi serangan.
"Penyelidik Inggris telah mengidentifikasi beberapa tersangka melalui CCTV dan telah memeriksa ulang rekaman dengan catatan orang-orang yang memasuki negara sekitar waktu itu," bunyi laporan Press Association, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (19/7).
Seperti diketahui, pada Maret lalu Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku dekat pusat perbelanjaan di Salisbury. Inggris dan sekutu-sekutunya telah menuduh Moskow sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Rusia membantah memiliki peran dalam serangan, menunjuk pada kurangnya bukti yang disediakan oleh London untuk membenarkan tuduhannya. Moskow juga merilis daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pihak berwenang Inggris pada kasus ini.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kemudian, mengisyaratkan kesiapan Moskow untuk memberikan bantuan dalam penyelidikan kasus Skripal, menekankan bahwa Rusia belum diberikan fakta-fakta spesifik yang membuktikan keterlibatannya dalam dugaan keracunan Skripal.
Namun, London menolak bekerja sama dengan Rusia dalam kasus ini, atau memberikan contoh racun yang diduga digunakan terhadap keluarga Skripal.
(esn)