Sandera Cantik Ini Bikin Penculiknya Jatuh Cinta untuk Kabur
A
A
A
LONDON - Model cantik asal Inggris, Chloe Ayling, yang disekap di Italia selama enam hari pada 2017 lalu mengungkap caranya untuk bisa melarikan diri. Dia mengaku harus membuat membuat penculiknya jatuh cinta dengannya agar dia bisa bertahan hidup dan melarikan diri.
Dalam wawancara dengan jurnalis BBC, Victoria Derbyshire, pada hari Senin, Ayling mengatakan bahwa dia menyadari ketika sedang disandera sehingga perlu mengambil keuntungan dari sang penculik yang jatuh cinta padanya.
"Semakin kami mulai berbicara, semakin banyak ikatan yang terbentuk dan begitu saya menyadari dia mulai menyukai saya, saya tahu saya harus memanfaatkannya untuk keuntungan saya," ujar model berusia 20 tahun itu.
Ayling mengklaim penculik menginginkan uang tebusan atau akan menjualnya secara online sebagai budak seks.
Lukasz Herba, 30, sang penculik dijatuhi hukuman penjara 16 tahun lebih 9 bulan pada Juni lalu. Herba mengatakan di pengadilan bahwa dia jatuh cinta pada Ayling sebelum mereka bertemu dan berharap penculikan itu akan menciptakan skandal, dan bisa bisa membantu karier modelingnya.
Ayling mengatakan Herba telah memikatnya agar datang ke Milan pada Juli tahun lalu dengan dalih untuk pemotretan. Namun, setelah tiba di Milan, Ayling disekap selama enam hari di Italia, di mana dia diberi ketamine, ditelanjangi dan diborgol. Dia kemudian dibawa ke rumah pertanian di dekat Turin.
Model itu mengatakan, dalam waktu dua hari saat ditahan, dia setuju untuk berbagi tempat tidur dengan Herba. Dia ingat penculiknya bertanya apakah dia bisa berbagi ciuman dan melakukan hubungan seksual.
"Saya pikir ini adalah kesempatan saya untuk keluar," kata Ayling kepada BBC.
"Setelah saya melihat reaksinya terhadap apa yang saya katakan, bahwa hal-hal bisa terjadi di waktu yang akan datang, dia bertindak bersemangat dan benar-benar menantikannya dan selalu membicarakannya, respons itulah yang membuat saya sadar bahwa saya perlu terus melakukan itu," paparnya.
"Saya harus melakukan semua yang saya bisa untuk membuatnya jatuh cinta kepada saya," katanya.
Para saksi mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka melihat Ayling dan Herba di sebuah kafe untuk menikmati waktu bersama mereka. Mereka juga terlihat berjalan bergandengan tangan.
Ayling membela tindakannya yang dianggap janggal tersebut.
"Mengapa Anda menjadi 'aneh' dengan orang yang mulai memiliki perasaan pada Anda dan mengandalkan cara itu untuk meloloskan Anda?," katanya.
Ayling ingat Herba mengatakan bahwa dirinya akan dijual sebagai budak seks kecuali ada uang tebusan dari pihak Ayling.
Model tersebut mengatakan bahwa dia masih tidak mengerti motivasi Herba menculiknya.
"Ini tidak bisa hanya semata-mata karena uang, karena mengapa (pilih) saya dan dia menambahkan saya dalam (pertemanan di) Facebook dua tahun yang lalu, sepertinya dia telah menguntit saya selama itu, jadi itu pasti obsesi juga," ujarnya.
Ayling juga membalas kritik yang menuduhnya berbohong dalam kasus penculikan tersebut. Menurutnya, dia mencoba melepaskan dirinya dari peristiwa traumatis itu dan senang masih hidup serta bisa pulang.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar pengkritiknya adalah perempuan.
"Begitu mereka menyadari seseorang kontroversial, mereka hanya mencoba dan menggali lebih dalam dan lebih dalam, mencoba, serta membuat orang-orang membenci seseorang tersebut bahkan lebih," katanya.
"Ini menyakitkan, karena saya tidak berharap melewati sesuatu yang sangat buruk dan tidak dipercaya oleh negara Anda sendiri," imbuh dia.
Dalam wawancara dengan jurnalis BBC, Victoria Derbyshire, pada hari Senin, Ayling mengatakan bahwa dia menyadari ketika sedang disandera sehingga perlu mengambil keuntungan dari sang penculik yang jatuh cinta padanya.
"Semakin kami mulai berbicara, semakin banyak ikatan yang terbentuk dan begitu saya menyadari dia mulai menyukai saya, saya tahu saya harus memanfaatkannya untuk keuntungan saya," ujar model berusia 20 tahun itu.
Ayling mengklaim penculik menginginkan uang tebusan atau akan menjualnya secara online sebagai budak seks.
Lukasz Herba, 30, sang penculik dijatuhi hukuman penjara 16 tahun lebih 9 bulan pada Juni lalu. Herba mengatakan di pengadilan bahwa dia jatuh cinta pada Ayling sebelum mereka bertemu dan berharap penculikan itu akan menciptakan skandal, dan bisa bisa membantu karier modelingnya.
Ayling mengatakan Herba telah memikatnya agar datang ke Milan pada Juli tahun lalu dengan dalih untuk pemotretan. Namun, setelah tiba di Milan, Ayling disekap selama enam hari di Italia, di mana dia diberi ketamine, ditelanjangi dan diborgol. Dia kemudian dibawa ke rumah pertanian di dekat Turin.
Model itu mengatakan, dalam waktu dua hari saat ditahan, dia setuju untuk berbagi tempat tidur dengan Herba. Dia ingat penculiknya bertanya apakah dia bisa berbagi ciuman dan melakukan hubungan seksual.
"Saya pikir ini adalah kesempatan saya untuk keluar," kata Ayling kepada BBC.
"Setelah saya melihat reaksinya terhadap apa yang saya katakan, bahwa hal-hal bisa terjadi di waktu yang akan datang, dia bertindak bersemangat dan benar-benar menantikannya dan selalu membicarakannya, respons itulah yang membuat saya sadar bahwa saya perlu terus melakukan itu," paparnya.
"Saya harus melakukan semua yang saya bisa untuk membuatnya jatuh cinta kepada saya," katanya.
Para saksi mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka melihat Ayling dan Herba di sebuah kafe untuk menikmati waktu bersama mereka. Mereka juga terlihat berjalan bergandengan tangan.
Ayling membela tindakannya yang dianggap janggal tersebut.
"Mengapa Anda menjadi 'aneh' dengan orang yang mulai memiliki perasaan pada Anda dan mengandalkan cara itu untuk meloloskan Anda?," katanya.
Ayling ingat Herba mengatakan bahwa dirinya akan dijual sebagai budak seks kecuali ada uang tebusan dari pihak Ayling.
Model tersebut mengatakan bahwa dia masih tidak mengerti motivasi Herba menculiknya.
"Ini tidak bisa hanya semata-mata karena uang, karena mengapa (pilih) saya dan dia menambahkan saya dalam (pertemanan di) Facebook dua tahun yang lalu, sepertinya dia telah menguntit saya selama itu, jadi itu pasti obsesi juga," ujarnya.
Ayling juga membalas kritik yang menuduhnya berbohong dalam kasus penculikan tersebut. Menurutnya, dia mencoba melepaskan dirinya dari peristiwa traumatis itu dan senang masih hidup serta bisa pulang.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar pengkritiknya adalah perempuan.
"Begitu mereka menyadari seseorang kontroversial, mereka hanya mencoba dan menggali lebih dalam dan lebih dalam, mencoba, serta membuat orang-orang membenci seseorang tersebut bahkan lebih," katanya.
"Ini menyakitkan, karena saya tidak berharap melewati sesuatu yang sangat buruk dan tidak dipercaya oleh negara Anda sendiri," imbuh dia.
(mas)