Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Indonesia Tewas di Sudan
A
A
A
JAKARTA - Seorang anggota pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia bernama Praka Nasri bin Bahri dilaporkan tewas saat bertugas di Sudan. Praka diketahui tewas saat mobil yang dia kendarai mengalami kecelakaan di Ibu Kota Sudan, Darfour.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi melaluin akun Twitternya menyatakan, jenazah Praka Nasri telah diterbangkan ke Indonesia dan tiba di Indonesia pada hari Jumat lalu, untuk selanjutnya dikebumikan di kampung halamannya.
"Duka cita saya yang mendalam atas meninggalnya Praka Nasri bin Bahri yang gugur dalam kecelakaan saat menjalankan tugas sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian (Peacekeepers) PBB asal Indonesia di UNAMID," kata Retno melalui akun Twitternya, seperti dikutip Sindonews pada Minggu (15/7).
"Semoga keluarga diberi kekuatan dalam menjalani masa duka ini. Jasa almarhum akan terus dikenang dan menjadi kebanggaan Indonesia," sambungnya.
Indonesia sendiri sudah terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian sejak tahun 1955 lalu. Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia, sejak awal Indonesia terlibat dalam operasi penjaga perdamaian PBB, setidaknya sudah ada 60 orang pasukan Indonesia yang gugur.
Namun, Kemlu RI menyebut, dari ke-60 orang tersebut, tidak ada satupun yang tewas akibat pertempuran. Kebanyakan dari mereka yang tewas akibat mengalami kecelakaan.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi melaluin akun Twitternya menyatakan, jenazah Praka Nasri telah diterbangkan ke Indonesia dan tiba di Indonesia pada hari Jumat lalu, untuk selanjutnya dikebumikan di kampung halamannya.
"Duka cita saya yang mendalam atas meninggalnya Praka Nasri bin Bahri yang gugur dalam kecelakaan saat menjalankan tugas sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian (Peacekeepers) PBB asal Indonesia di UNAMID," kata Retno melalui akun Twitternya, seperti dikutip Sindonews pada Minggu (15/7).
"Semoga keluarga diberi kekuatan dalam menjalani masa duka ini. Jasa almarhum akan terus dikenang dan menjadi kebanggaan Indonesia," sambungnya.
Indonesia sendiri sudah terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian sejak tahun 1955 lalu. Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia, sejak awal Indonesia terlibat dalam operasi penjaga perdamaian PBB, setidaknya sudah ada 60 orang pasukan Indonesia yang gugur.
Namun, Kemlu RI menyebut, dari ke-60 orang tersebut, tidak ada satupun yang tewas akibat pertempuran. Kebanyakan dari mereka yang tewas akibat mengalami kecelakaan.
(esn)