Saudi Desak Iran Ubah Kebijakan di Kawasan
A
A
A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir menyerukan Iran untuk mengubah kebijakannya, khususnya kebijakan di kawasan. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Saudi dan Iran.
Jubeir, dalam sebuah wawancara dengan media setempat menyatakan, jika Iran tidak mengubah kebijakannya, maka negara itu akan hancur dengan sendirinya akibat sanksi yang datang bertubi-tubi dari dunia internasional.
"Kebijakan Teheran ditetapkan oleh rezim Iran, yang harus menyadari bahwa isolasi dan tekanan pada (Iran) akan terus meningkat. Ada tekad untuk membuat Iran mengubah kebijakannya yang bermusuhan," ucap Jubeir dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (15/7).
Seperti diketahui, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 2016 setelah misi diplomatiknya di Teheran dan Masyhad diserang oleh demonstran Iran, menyusul eksekusi seorang imam Syiah yang terkenal oleh pemerintah Saudi.
Arab Saudi dan beberapa sekutu Arab menuduh Teheran mengganggu urusan domestik mereka, tuduhan yang dibantah keras oleh Iran. Riyadh juga menuduh Iran mempersenjatai pemberontak Houthi di Yaman, yang menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sanaa, pada tahun 2014.
Jubeir, dalam sebuah wawancara dengan media setempat menyatakan, jika Iran tidak mengubah kebijakannya, maka negara itu akan hancur dengan sendirinya akibat sanksi yang datang bertubi-tubi dari dunia internasional.
"Kebijakan Teheran ditetapkan oleh rezim Iran, yang harus menyadari bahwa isolasi dan tekanan pada (Iran) akan terus meningkat. Ada tekad untuk membuat Iran mengubah kebijakannya yang bermusuhan," ucap Jubeir dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (15/7).
Seperti diketahui, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 2016 setelah misi diplomatiknya di Teheran dan Masyhad diserang oleh demonstran Iran, menyusul eksekusi seorang imam Syiah yang terkenal oleh pemerintah Saudi.
Arab Saudi dan beberapa sekutu Arab menuduh Teheran mengganggu urusan domestik mereka, tuduhan yang dibantah keras oleh Iran. Riyadh juga menuduh Iran mempersenjatai pemberontak Houthi di Yaman, yang menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sanaa, pada tahun 2014.
(esn)