Wanita Saudi Ditangkap karena Peluk Penyanyi Pria saat Konser
A
A
A
RIYADH - Seorang wanita di Arab Saudi telah ditangkap polisi setelah dia berlari ke panggung dan memeluk penyanyi pria yang sedang konser.
Penyanyi bernama Majid Al Mohandis sedang tampil di sebuah festival di kota barat Taif pada hari Jumat. Tiba-tiba, wanita tersebut berlari dan naik ke panggung serta memeluk penyanyi favoritnya.
Wanita yang identitasnya tak diungkap polisi itu akan didakwa di bawah hukum tentang tindak pelecehan.
"Tersangka ditahan di Al-Taif Foundation for Women Care sambil menunggu penyelidikan," kata Kepolisian Makkah melalui seorang juru bicara yang dikutip BBC, Minggu (15/7/2018).
Sebuah video yang di-posting online menunjukkan wanita dengan busana berpenutup wajah itu memeluk Mohandis. Sedangkan para staf keamanan berusaha menariknya.
Mohandis, yang dalam situs pribadinya disebut "The Prince of Arab Singing" menolak berkomentar tentang insiden itu. Penyanyi kelahiran Irak, yang juga memiliki kewarganegaraan Saudi tersebut, terus tampil setelah insiden pelukan.
Saudi sebelumnya menerapkan aturan pembatasan yang ketat bagi kaum perempuan, termasuk menghadiri acara-acara publik. Namun, dalam setahun terakhir ini, pembatasan itu mulai dilonggarkan seiring dengan kebijakan reformasi yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Reformasi bertajuk "Visi 2030" itu diresmikan tahun lalu dengan tujuan meningkatkan pengeluaran rumah tangga pada kegiatan budaya dan hiburan di kerajaan sehingga pendapatan negara itu tidak bergantung pada minyak.
Melalui reformasi itu pula, Saudi secara resmi telah mengizinkan wanita untuk menghadiri konser, menghadiri pertandingan sepak bola di stadion hingga mengizinkan wanita untuk mengemudikan kendaraan di tempat umum.
Meski pembatasan telah dilonggarkan, para perempuan masih harus mematuhi aturan berpakaian yang ketat.
Penyanyi bernama Majid Al Mohandis sedang tampil di sebuah festival di kota barat Taif pada hari Jumat. Tiba-tiba, wanita tersebut berlari dan naik ke panggung serta memeluk penyanyi favoritnya.
Wanita yang identitasnya tak diungkap polisi itu akan didakwa di bawah hukum tentang tindak pelecehan.
"Tersangka ditahan di Al-Taif Foundation for Women Care sambil menunggu penyelidikan," kata Kepolisian Makkah melalui seorang juru bicara yang dikutip BBC, Minggu (15/7/2018).
Sebuah video yang di-posting online menunjukkan wanita dengan busana berpenutup wajah itu memeluk Mohandis. Sedangkan para staf keamanan berusaha menariknya.
Mohandis, yang dalam situs pribadinya disebut "The Prince of Arab Singing" menolak berkomentar tentang insiden itu. Penyanyi kelahiran Irak, yang juga memiliki kewarganegaraan Saudi tersebut, terus tampil setelah insiden pelukan.
Saudi sebelumnya menerapkan aturan pembatasan yang ketat bagi kaum perempuan, termasuk menghadiri acara-acara publik. Namun, dalam setahun terakhir ini, pembatasan itu mulai dilonggarkan seiring dengan kebijakan reformasi yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Reformasi bertajuk "Visi 2030" itu diresmikan tahun lalu dengan tujuan meningkatkan pengeluaran rumah tangga pada kegiatan budaya dan hiburan di kerajaan sehingga pendapatan negara itu tidak bergantung pada minyak.
Melalui reformasi itu pula, Saudi secara resmi telah mengizinkan wanita untuk menghadiri konser, menghadiri pertandingan sepak bola di stadion hingga mengizinkan wanita untuk mengemudikan kendaraan di tempat umum.
Meski pembatasan telah dilonggarkan, para perempuan masih harus mematuhi aturan berpakaian yang ketat.
(mas)