Menlu Rusia: NATO Adalah Atavisme Mentalitas Perang Dingin
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, NATO adalah atavisme mentalitas Perang Dingin. Menurutnya, Rusia tak percaya bahwa apa yang NATO lakukan dengan mencoba memperluas ekspansinya adalah cara untuk menyelesaikan masalah saat ini.
"NATO adalah kenyataan, itu adalah atavisme dari masa Perang Dingin," kata Lavrov pada hari Jumat ketika diwawancarai jurnalis Larry King untuk menguraikan pandangannya tentang NATO.
"Kami tidak percaya pada apa yang NATO lakukan dengan mencoba memperluas (ekspansi) lebih jauh dan lebih jauh, lebih dekat ke perbatasan Rusia, negara-negara ditelan, yang sejujurnya, tidak menambah keamanan aliansi. Kami tidak percaya ini adalah cara untuk menyelesaikan masalah hari ini," ujarnya.
Lavrov mencatat bahwa Rusia dan Amerika Serikat saat ini menghadapi ancaman dan musuh umum. "(Yakni) terorisme, perubahan iklim, kejahatan terorganisir dan tidak ada yang secara efektif ditangani oleh ekspansi NATO," ujarnya.
Lavrov juga mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Helsinki nanti hanyalah permulaan dari komunikasi normal. Namun, lanjut dia, hasil yang ideal adalah mencapai kesepakatan tentang penggunaan semua saluran komunikasi pada semua masalah yang memecah belah.
Ditanya apa yang akan membuat pertemuan Putin dan Trump berhasil dari sudut pandang Rusia dan apa yang Rusia harapkan untuk sehubungan dengan pertemuan tersebut, Lavrov mengatakan, "Awal dari komunikasi normal."
Putin dan Trump akan bertemu pada 16 Juli di Helsinki. Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kedua pemimpin akan memiliki pembicaraan serius tentang isu-isu kompleks.
Lavrov juga memberi tahu Larry King dalam sebuah wawancara bahwa upaya Trump untuk denuklirisasi Korea Utara baik untuk dunia dan berkontribusi untuk membangun langkah-langkah kepercayaan.
Menurutnya, perjanjian baru antara Amerika Serikat dan Korea Utara baik untuk dunia. "Kami sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Presiden Trump, juga oleh Presiden Korea Selatan untuk membangun atmosfer, atmosfer yang akan kondusif untuk menyelesaikan masalah nuklir di semenanjung Korea dan membawa kita semua ke denuklirisasi," kata Lavrov.
"Sejak awal kami menyarankan bersama China bahwa langkah pertama harus membangun kepercayaan, dan langkah kedua harus menjadi langkah membangun kepercayaan diri seperti penangguhan peluncuran dan tes, seperti penangguhan latihan militer. Dan saya percaya bahwa apa yang sedang terjadi adalah menuju ke arah yang benar," papar Lavrov, yang dilansir Sputnik, Sabtu (14/7/2018).
"NATO adalah kenyataan, itu adalah atavisme dari masa Perang Dingin," kata Lavrov pada hari Jumat ketika diwawancarai jurnalis Larry King untuk menguraikan pandangannya tentang NATO.
"Kami tidak percaya pada apa yang NATO lakukan dengan mencoba memperluas (ekspansi) lebih jauh dan lebih jauh, lebih dekat ke perbatasan Rusia, negara-negara ditelan, yang sejujurnya, tidak menambah keamanan aliansi. Kami tidak percaya ini adalah cara untuk menyelesaikan masalah hari ini," ujarnya.
Lavrov mencatat bahwa Rusia dan Amerika Serikat saat ini menghadapi ancaman dan musuh umum. "(Yakni) terorisme, perubahan iklim, kejahatan terorganisir dan tidak ada yang secara efektif ditangani oleh ekspansi NATO," ujarnya.
Lavrov juga mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Helsinki nanti hanyalah permulaan dari komunikasi normal. Namun, lanjut dia, hasil yang ideal adalah mencapai kesepakatan tentang penggunaan semua saluran komunikasi pada semua masalah yang memecah belah.
Ditanya apa yang akan membuat pertemuan Putin dan Trump berhasil dari sudut pandang Rusia dan apa yang Rusia harapkan untuk sehubungan dengan pertemuan tersebut, Lavrov mengatakan, "Awal dari komunikasi normal."
Putin dan Trump akan bertemu pada 16 Juli di Helsinki. Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kedua pemimpin akan memiliki pembicaraan serius tentang isu-isu kompleks.
Lavrov juga memberi tahu Larry King dalam sebuah wawancara bahwa upaya Trump untuk denuklirisasi Korea Utara baik untuk dunia dan berkontribusi untuk membangun langkah-langkah kepercayaan.
Menurutnya, perjanjian baru antara Amerika Serikat dan Korea Utara baik untuk dunia. "Kami sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Presiden Trump, juga oleh Presiden Korea Selatan untuk membangun atmosfer, atmosfer yang akan kondusif untuk menyelesaikan masalah nuklir di semenanjung Korea dan membawa kita semua ke denuklirisasi," kata Lavrov.
"Sejak awal kami menyarankan bersama China bahwa langkah pertama harus membangun kepercayaan, dan langkah kedua harus menjadi langkah membangun kepercayaan diri seperti penangguhan peluncuran dan tes, seperti penangguhan latihan militer. Dan saya percaya bahwa apa yang sedang terjadi adalah menuju ke arah yang benar," papar Lavrov, yang dilansir Sputnik, Sabtu (14/7/2018).
(mas)