Seluruh Pemain Bola Thailand Selamat

Rabu, 11 Juli 2018 - 08:39 WIB
Seluruh Pemain Bola Thailand Selamat
Seluruh Pemain Bola Thailand Selamat
A A A
CHIANG RAI - Proses evakuasi dramatis dan menyita perhatian dunia terhadap pemain sepak bola Thailand yang terjebak di gua Tham Luang, Provinsi Chiang Rai selama 18 hari akhirnya berakhir, kemarin. Seluruh pemain tim berjuluk Wild Boars (Babi Hutan) yang berjumlah 12 orang beserta satu pelatihnya berhasil dikeluarkan dengan selamat. Di hari terakhir evakuasi kemarin, tim berhasil mengeluarkan empat anak dan satu pelatih.

Keberhasilan upaya penyelamatan ini mendapat pujian baik dari internal Thailand maupun dunia internasional. Angkatan Laut (AL) Thailand yang menjadi tim utama penyelamatan menyatakan kesuksesan ini mengakhiri misi paling mendebarkan di dunia. “Kami tidak yakin apakah ini keajaiban, sains atau apa. 12 Wild Boars dan pelatih telah keluar dari gua dan mereka selamat,” papar pernyataan Angkatan Laut Thailand.

Wild Boars merupakan nama tim sepakbola anak-anak yang terjebak di dalam gua sejak 23 Juni tersebut. Anak-anak itu berusia antara 11 dan 16 tahun, sedang pelatih mereka berusia 25 tahun.

Mereka terjebak saat melakukan penyusuran gua setelah latihan sepakbola. Namun hujan deras yang tiba-tiba terjadi membuat mereka terjebak banjir di dalam gua. Jalur satu-satunya bagi mereka untuk keluar pun tertutup banjir. Mereka lantas terjebak dan baru bisa ditemukan oleh tim penyelam asal Inggris pada 9 hari kemudian atau Senin (2/7) lalu. Dua penyelam tersebut menemukan 13 orang itu kelaparan dan meringkuk di kegelapan gua di pinggiran berlumpur di ruangan gua yang sebagian tergenang banjir. Lokasi itu jaraknya sekitar 4 km kilometer dari mulut gua.

Proses penyelamatan itu sangat berisiko hingga menewaskan penyelam mantan angkatan laut, Saman Gunan,38, pada Jumat (6/7) lalu. Saman tewas saat misi penyuplaian ulang oksigen di dalam gua untuk mendukung proses penyelamatanSayang dia sendiri tidak membawa bekal oksigen yang cukup saat proses keluar dari gua.

Setelah meninjau berbagai cara untuk mengeluarkan 13 orang itu, operasi penyelamatan pun mulai digelar pada Minggu (8/7). Operasi berjalan baik dengan evakuasi terhadap empat anak. Setiap satu anak didampingi dua penyelam yang mengawal di depan dan belakang. Empat anak lainnya menyusul diselamatkan pada Senin (9/7) lalu. Kemarin, empat anak lainnya beserta pelatih juga dikeluarkan dari gua sehingga penyelamatan tuntas.

Kegembiraan pun terasa dengan keluarnya seluruh anak dan pelatih sepakbola itu dari gua. Lima orang terakhir dibawa keluar dari gua dengan tandu. Satu per satu dari mereka kemudian dibawa menuju helikopter yang menerbangkan mereka ke rumah sakit. “Tiga anggota Angkatan Laut dan seorang dokter militer yang menemani anak-anak itu sejak mereka ditemukan, menjadi orang terakhir yang keluar dari gua,” papar pernyataan tim penyelamat.

Infeksi Paru-paru
Delapan anak yang dibawa keluar pada Minggu (8/7) dan Senin (9/7) dikabarkan dalam kondisi kesehatan yang baik. Bahkan di antara dari mereka meminta roti cokelat untuk sarapan. Dua anak diduga mengalami infeksi paru-paru tapi empat anak lainnya sudah berjalan-jalan mengitari rumah sakit.

Sejak awal identitas anak yang telah diselamatkan terlebih dulu tidak diinformasikan ke publik untuk menjaga perasaan keluarga yang anaknya belum dikeluarkan dari gua. Keluarga anak-anak itu juga tidak mendapat informasi apakah anak mereka sudah dibawa keluar atau belum. Pihak keluarga juga belum diizinkan bertemu anak-anak itu hingga pemeriksaan kesehatan menyatakan mereka dalam kondisi baik.

Sejumlah relawan yang terlibat dalam penyelamatan itu ada yang berasal dari Australia dan Amerika Serikat (AS). Personel militer AS juga membantu penyelamatan itu. Presiden AS Donald Trump memuji keberhasilan penyelamatan itu. “Atas nama Amerika Serikat, selamat pada Angkatan Laut Thailanda dan semua atas kesuksesan penyelamatan 12 bocah dan pelatih mereka dari gua di Thailand,” tweet Trump. “Momen indah. Semua bebas, kerja hebat!” tweet Trump lagi.

Sementara, Chief Executive Officer (CEO) SpaceX dan Tesla, Elon Musk meninggalkan kapal selam mini di lokasi penyelamatan gua Thailand. Meski diberi tahu oleh kepala operasi penyelamatan bahwa kapal selam itu tidak praktis untuk misi penyelamatan, Musk menyatakan dia meninggalkan kapal selam itu untuk berjaga-jaga jika mungkin berguna di masa depan.

Juru bicara Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan menyatakan pemerintah sangat mengapresiasi upaya Musk dan sangat tersentuh dengan kesediaan Musk secara pribadi terbang ke Provinsi Chiang Rai untuk menawarkan bantuan, khususnya dengan solusi miliknya.

Merespon pernyataan pemerintah Thailand, Musk membalas lewat tweet, “Saya bahagia membantu jika ada cara untuk melakukannya.”(Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3431 seconds (0.1#10.140)