Ini Penyebab Kim Jong-un Tidak Bertemu Menlu AS
A
A
A
SEOUL - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tidak bertemu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dalam lawatan terakhirnya terkait rencana denuklirisasi. Rupanya, diktator muda itu terlalu sibuk mengunjungi perkebunan kentang sehingga tidak bisa bertemu dengan Pompeo.
Kim Jong-un sempat menghilang dari pemberitaan media Korut selama tujuh hari, termasuk selama kunjungan terakhir Pompeo. Selama ini, media Korut selalu menempatkan aktivitas Kim Jong-un sebagai berita utama. Hal ini pun mendorong spekulasi terkait keberadaan Jong-un.
Namun misteri itu terpecahkan setelah kantor berita Korut, KCNA, merilis setidaknya empat laporan tentang perjalanan Jong-un ke daerah Samjiyon, di perbatasan dengan China. Laporan ini sangat rinci ketimbang laporan biasa tentang kunjungan bimbingan lapangannya.
Laporan itu menyebut, saat berada diperkebunan kentang Junghung, Jong-un menginstruksikan stafnya tidak hanya menanam varietas hasil tinggi tetapi juga memperkenalkan berbagai jenis kentang yang bagus untuk dicoba dan menjamin kualitas olahan kentang dalam produksi. Dengan demikian hal itu akan meningkatkan kualitas produksi kentang.
Dia memuji para pejabat desa, yang dekat dengan Gunung Paektu, rumah spiritual orang-orang Korea dan diklaim oleh propaganda Pyongyang menjadi tempat kelahiran sebenarnya dari ayah dan pendahulunya, Kim Jong-il.
"Itu adalah tanah suci revolusi," kata Jong-un, seperti dikutip dari CBS News, Rabu (11/7/2018).
KCNA tidak mengatakan kapan perjalanan itu dilakukan. Namun tangan kanan Jong-un, Kim Yong-chol, mengatakan kepada seorang pejabat Seoul yang berkunjung minggu lalu bahwa pemimpin itu pergi untuk melakukan perjalanan ke wilayah lokal.
Pompeo berada di Pyongyang dari Jumat hingga Sabtu untuk mencoba menyempurnakan kesepakatan denuklirisasi yang dibuat selama pertemuan bersejarah bulan lalu antara Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump.
Gedung Putih mengatakan Pompeo akan bertemu dengan Kim Jong-un, namun pertemuan itu tidak terwujud. Diplomat top AS itu pada akhirnya hanya bertemu dengan Kim Yong-chol.
Kim Jong-un sempat menghilang dari pemberitaan media Korut selama tujuh hari, termasuk selama kunjungan terakhir Pompeo. Selama ini, media Korut selalu menempatkan aktivitas Kim Jong-un sebagai berita utama. Hal ini pun mendorong spekulasi terkait keberadaan Jong-un.
Namun misteri itu terpecahkan setelah kantor berita Korut, KCNA, merilis setidaknya empat laporan tentang perjalanan Jong-un ke daerah Samjiyon, di perbatasan dengan China. Laporan ini sangat rinci ketimbang laporan biasa tentang kunjungan bimbingan lapangannya.
Laporan itu menyebut, saat berada diperkebunan kentang Junghung, Jong-un menginstruksikan stafnya tidak hanya menanam varietas hasil tinggi tetapi juga memperkenalkan berbagai jenis kentang yang bagus untuk dicoba dan menjamin kualitas olahan kentang dalam produksi. Dengan demikian hal itu akan meningkatkan kualitas produksi kentang.
Dia memuji para pejabat desa, yang dekat dengan Gunung Paektu, rumah spiritual orang-orang Korea dan diklaim oleh propaganda Pyongyang menjadi tempat kelahiran sebenarnya dari ayah dan pendahulunya, Kim Jong-il.
"Itu adalah tanah suci revolusi," kata Jong-un, seperti dikutip dari CBS News, Rabu (11/7/2018).
KCNA tidak mengatakan kapan perjalanan itu dilakukan. Namun tangan kanan Jong-un, Kim Yong-chol, mengatakan kepada seorang pejabat Seoul yang berkunjung minggu lalu bahwa pemimpin itu pergi untuk melakukan perjalanan ke wilayah lokal.
Pompeo berada di Pyongyang dari Jumat hingga Sabtu untuk mencoba menyempurnakan kesepakatan denuklirisasi yang dibuat selama pertemuan bersejarah bulan lalu antara Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump.
Gedung Putih mengatakan Pompeo akan bertemu dengan Kim Jong-un, namun pertemuan itu tidak terwujud. Diplomat top AS itu pada akhirnya hanya bertemu dengan Kim Yong-chol.
(ian)