Erdogan Tunjuk Menantunya sebagai Menteri Keuangan
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjuk menantunya sebagai Menteri Keuangan. Penunjukkan itu dilakukan setelah Erdogan dilantik menjadi presiden untuk masa lima tahun berikutnya.
Penunjukan Berat Albayrak, yang telah menjabat sebagai menteri energi sejak 2015, langsung mengguncang pasar. Nilai tukar lira Turki dilaporkan merosot 2%.
Juga muncul kabar bahwa Mehmet Simsek, mantan bankir di Merrill Lynch yang bertindak sebagai wakil perdana menteri di pemerintah Turki sebelumnya, tidak akan mendapatkan posisi di kabinet baru.
Dalam perubahan penting lainnya yang diumumkan oleh Erdogan pada hari Senin, pemimpin militer Jenderal Hulusi Akar ditunjuk sebagai menteri pertahanan baru.
Sementara itu Mevlut Cavusoglu tetap di posnya sebagai menteri luar negeri seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/7/2018).
Erdogan terpilih kembali menjadi presiden dalam pemilu bulan dengan perolehan suara mencapai 53%. Dia telah memimpin pembangunan ekonomi yang kuat dan basis dukungan yang solid.
Erdogan, yang terpilih kembali bulan lalu, bersumpah untuk mendorong negara Turki lebih maju dengan kekuatan barunya yang besar.
Posisi baru Erdogan menandai transisi dari sistem parlementer dan perdana menteri, yang telah ada sejak didirikannya republik Turki modern 95 tahun lalu. Ini memungkinkan dia untuk menunjuk menteri dan wakil presiden dan campur tangan dalam sistem hukum.
Setelah mengambil sumpah jabatan di parlemen pada hari Senin, Erdogan mengatakan kepada tamunya di istana kepresidenan di Ibu Kota, Ankara, bahwa Turki memasuki awal yang baru.
"Kami meninggalkan sistem yang di masa lalu telah merugikan negara kami dengan harga yang mahal dalam kekacauan politik dan ekonomi," katanya.
Tetapi lawan-lawan politiknya takut jika peran barunya sebagai presiden akan menghancurkan demokrasi Turki. Ia telah membatasi kritik, menindak lawan dan memenjarakan 160 ribu orang.
Penunjukan Berat Albayrak, yang telah menjabat sebagai menteri energi sejak 2015, langsung mengguncang pasar. Nilai tukar lira Turki dilaporkan merosot 2%.
Juga muncul kabar bahwa Mehmet Simsek, mantan bankir di Merrill Lynch yang bertindak sebagai wakil perdana menteri di pemerintah Turki sebelumnya, tidak akan mendapatkan posisi di kabinet baru.
Dalam perubahan penting lainnya yang diumumkan oleh Erdogan pada hari Senin, pemimpin militer Jenderal Hulusi Akar ditunjuk sebagai menteri pertahanan baru.
Sementara itu Mevlut Cavusoglu tetap di posnya sebagai menteri luar negeri seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/7/2018).
Erdogan terpilih kembali menjadi presiden dalam pemilu bulan dengan perolehan suara mencapai 53%. Dia telah memimpin pembangunan ekonomi yang kuat dan basis dukungan yang solid.
Erdogan, yang terpilih kembali bulan lalu, bersumpah untuk mendorong negara Turki lebih maju dengan kekuatan barunya yang besar.
Posisi baru Erdogan menandai transisi dari sistem parlementer dan perdana menteri, yang telah ada sejak didirikannya republik Turki modern 95 tahun lalu. Ini memungkinkan dia untuk menunjuk menteri dan wakil presiden dan campur tangan dalam sistem hukum.
Setelah mengambil sumpah jabatan di parlemen pada hari Senin, Erdogan mengatakan kepada tamunya di istana kepresidenan di Ibu Kota, Ankara, bahwa Turki memasuki awal yang baru.
"Kami meninggalkan sistem yang di masa lalu telah merugikan negara kami dengan harga yang mahal dalam kekacauan politik dan ekonomi," katanya.
Tetapi lawan-lawan politiknya takut jika peran barunya sebagai presiden akan menghancurkan demokrasi Turki. Ia telah membatasi kritik, menindak lawan dan memenjarakan 160 ribu orang.
(ian)