Taliban Tolak Dialog Damai Selama Pasukan AS Masih di Afghanistan
A
A
A
KABUL - Taliban kembali menolak seruan dialog damai yang disampaikan oleh pemerintah Afghanistan. Taliban menyatakan tidak akan ada dialog damai selama masih ada pasukan asing, khususnya Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyatakan, pihaknya baru akan menerima ajakan dialog damai Kabul jika pasukan AS keluar dari Afghanistan. Selama pasukan AS masih beroperasi di Afghanistan, maka tidak akan ada dialog damai.
"Kami tidak tertarik dalam pembicaraan dengan Kabul, sementara tentara asing masih berada di tanah Afghanistan," kata Mujahid dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (6/7).
Mujahid dalama pernyataanya kemudian mengulangi klaim Taliban bahwa pejabat pemerintah Afghanistan saat ini adalah boneka AS dan Eropa.
Bulan lalu, Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, sebuah badan pemerintah yang ditugasi untuk menggelar dialog untuk mengakhiri perang yang berlagsung selama hampir 17 tahun, menyerukan kepada Taliban untuk bergabung dalam proses perdamaian.
Para pemimpin Taliban terkadang menyatakan tertarik untuk mengadakan pembicaraan damai, tetapi mengatakan mereka hanya akan bernegosiasi dengan AS secara langsung tentang penarikan semua pasukan asing.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyatakan, pihaknya baru akan menerima ajakan dialog damai Kabul jika pasukan AS keluar dari Afghanistan. Selama pasukan AS masih beroperasi di Afghanistan, maka tidak akan ada dialog damai.
"Kami tidak tertarik dalam pembicaraan dengan Kabul, sementara tentara asing masih berada di tanah Afghanistan," kata Mujahid dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (6/7).
Mujahid dalama pernyataanya kemudian mengulangi klaim Taliban bahwa pejabat pemerintah Afghanistan saat ini adalah boneka AS dan Eropa.
Bulan lalu, Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, sebuah badan pemerintah yang ditugasi untuk menggelar dialog untuk mengakhiri perang yang berlagsung selama hampir 17 tahun, menyerukan kepada Taliban untuk bergabung dalam proses perdamaian.
Para pemimpin Taliban terkadang menyatakan tertarik untuk mengadakan pembicaraan damai, tetapi mengatakan mereka hanya akan bernegosiasi dengan AS secara langsung tentang penarikan semua pasukan asing.
(esn)