Inggris Minta Penjelasan Rusia Mengenai Agen Syaraf Novichok
A
A
A
LONDON - Menteri Keamanan Inggris, Ben Wallace meminta Rusia untuk memberikan rincian tentang serangan agen saraf Novichok pada mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya. Rincian ini diminta London setelah adanya dua warga negara Inggris yang terkena racun yang sama.
Inggris menuduh Rusia meracuni Skripal dengan agen saraf Novichok. Mantan agen ganda itu menjadi korban pertama dari penggunaan senjata kimia di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.
"Rusia dapat menempatkan hak 'salah' ini, mereka dapat memberi tahu kami apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan dan mengisi beberapa celah penting yang kami coba kejar," kata Wallace dalam sebuah wawancara dengan BBC.
"Mereka (Rusia) adalah orang-orang yang bisa mengisi semua petunjuk untuk membuat orang tetap aman," sambungnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Reuters pada Kamis (5/7).
Sebelumnya diwartakan, dua warga Inggris sakit kritis di rumah sakit pada hari Rabu, setelah diracuni dengan racun saraf Novichok. Pasangan Inggris, seorang wanita berusia 44 tahun dan seorang pria berusia 45 tahun, dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tak berdaya pada hari Sabtu di Amesbury. Wilayah itu hanya berjarak beberapa mil dari Salisbury.
"Saya telah menerima hasil tes dari Porton Down (pusat penelitian militer) yang menunjukkan bahwa dua orang telah terpapar dengan agen saraf Novichok," kata Neil Basu, petugas anti-terorisme Inggris.
Polisi kontra-terorisme Inggris sekarang memimpin penyelidikan, meskipun Basu mengatakan tidak jelas bagaimana kedua orang itu bisa terkontaminasi racun saraf. Basu tak bisa memastikan apakah pasangan itu memang ditargetkan secara khusus atau tidak.
Amesbury berjarak 11 km sebelah utara Salisbury, tempat di mana Skripal dan putrinya ditemukan kritis di sebuah bangku pada 4 Maret lalu.
Polisi telah menandai lima titik yang berbeda yang diyakini terkontaminasi racun saraf kelas militer itu. Beberapa titik itu antara lain taman dan properti di Salisbury, serta sebuah apotek dan sebuah pusat komunitas gereja Baptis di Amesbury.
Inggris menuduh Rusia meracuni Skripal dengan agen saraf Novichok. Mantan agen ganda itu menjadi korban pertama dari penggunaan senjata kimia di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.
"Rusia dapat menempatkan hak 'salah' ini, mereka dapat memberi tahu kami apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan dan mengisi beberapa celah penting yang kami coba kejar," kata Wallace dalam sebuah wawancara dengan BBC.
"Mereka (Rusia) adalah orang-orang yang bisa mengisi semua petunjuk untuk membuat orang tetap aman," sambungnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Reuters pada Kamis (5/7).
Sebelumnya diwartakan, dua warga Inggris sakit kritis di rumah sakit pada hari Rabu, setelah diracuni dengan racun saraf Novichok. Pasangan Inggris, seorang wanita berusia 44 tahun dan seorang pria berusia 45 tahun, dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tak berdaya pada hari Sabtu di Amesbury. Wilayah itu hanya berjarak beberapa mil dari Salisbury.
"Saya telah menerima hasil tes dari Porton Down (pusat penelitian militer) yang menunjukkan bahwa dua orang telah terpapar dengan agen saraf Novichok," kata Neil Basu, petugas anti-terorisme Inggris.
Polisi kontra-terorisme Inggris sekarang memimpin penyelidikan, meskipun Basu mengatakan tidak jelas bagaimana kedua orang itu bisa terkontaminasi racun saraf. Basu tak bisa memastikan apakah pasangan itu memang ditargetkan secara khusus atau tidak.
Amesbury berjarak 11 km sebelah utara Salisbury, tempat di mana Skripal dan putrinya ditemukan kritis di sebuah bangku pada 4 Maret lalu.
Polisi telah menandai lima titik yang berbeda yang diyakini terkontaminasi racun saraf kelas militer itu. Beberapa titik itu antara lain taman dan properti di Salisbury, serta sebuah apotek dan sebuah pusat komunitas gereja Baptis di Amesbury.
(esn)